KOMPAS.com - Kopi menjadi minuman favorit banyak orang, hal ini bisa terlihat dari banyaknya kedai kopi di berbagai sudut kota di dunia.
Karena eksitensi kopi yang terus naik, beberapa orang juga mengkreasikan kopi mereka dengan menambahkan beberapa bahan untuk menciptakan rasa yang nikmat.
Tak hanya gula dan susu, saat ini kopi banyak ditambahkan dengan beberapa bahan lain seperti sirup rasa dan krim.
Meskipun menambahkan krim ke dalam kopi bisa membuat rasa lebih creamy dan enak, akan tetapi krim dalam kopi juga bisa menambah jumlah kalori dan lemak.
Lantas, apa efek bila menambahkan krim ke dalam kopi?
Baca juga: 6 Kesalahan Minum Kopi yang Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan, Apa Saja?
Mengapa orang menambahkan krim ke dalam kopi?
Menurut sebuah penelitian pada Mei 2017 di Public Health, sekitar 67 persen orang Amerika akan menambahkan krim dan gula ke dalam kopi mereka.
Kopi hitam terkenal memiliki rasa pahit alami, itulah sebabnya mengapa kopi dengan krim dan gula merupakan kombinasi yang cocok.
Kedua bahan tersebut membantu menyeimbangkan rasa dalam kopi dan membuatnya lebih manis dan enak diminum.
Krim merupakan komponen yang terbuat dari susu sapi, sumber protein, kalsium, dan vitamin B.
Kendati demikian, krim juga merupakan sumber lemak jenuh dan kalori.
Baca juga: Waktu Terbaik Minum Kopi Menurut Sains, Tidak Harus di Pagi Hari
Efek menambahkan krim ke dalam kopi
Apabila krim dikonsumsi terlalu banyak, maka dapat menimbulkan efek kesehatan yang negatif.
Masih dari sumber yang sama, Livestrong, berikut ini adalah beberapa dampak menambahkan krim ke dalam kopi:
1. Produk susu bisa memengaruhi kesehatanKrim adalah salah satu produk yang berasal dari susu sapi. Meski susu membantu membangun tulang yang kuat, namun mengonsumsi terlalu banyak susu dapat membahayakan kesehatan tulang pada beberapa orang.
Misalnya, minum tiga hingga enam gelas susu sehari dikaitkan dengan tingkat kematian dan patah tulang daripada minum kurang dari satu gelas sehari, menurut sebuah studi observasi pada Oktober 2014 di The BMJ.
Glover mengatakan, tidak hanya berisiko alergi susu dan intoleransi laktosa, produk susu berlemak tinggi juga dapat menjadi penyebab penyakit jantung, diabetes, penyakit Alzheimer, dan beberapa jenis kanker.
Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang hubungan antara produk susu berlemak tinggi dan peningkatan risiko penyakit jantung, menurut penelitian pada Januari 2021.
3. Tinggi lemak jenuh"Makan makanan yang tinggi lemak jenuh, termasuk produk susu penuh lemak seperti krim, harus dilakukan secukupnya untuk menghindari konsekuensi kesehatan seperti kadar kolesterol tinggi, yang meningkatkan risiko stroke," kata Glover.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar seseorang tidak mengonsumsi lebih dari 6 persen kalori harian dari lemak jenuh.
Satu sendok makan krim ringan dalam kopi akan memiliki 1,5 gram lemak jenuh. Seseorang yang mengikuti diet 2.000 kalori akan menargetkan 13 gram atau kurang lemak jenuh per harinya.
"Bila Anda memiliki kebiasaan memasukkan lebih dari beberapa sendok makan krim ke dalam kopi Anda, maka mulailah untuk membatasi jumlah lemak jenuh dalam asupan harian," saran Glover.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.