KOMPAS.com - BWF Hall of Fame ramai jadi perbincangan menyusul kritik legenda bulu tangkis Indonesia Taufik Hidayat soal pemilihan legenda bulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei ke dalam daftar BWF Hall of Fame.
Menurut Taufik, pemilihan Lee Chong Wei masuk dalam BWF Hall of Fame lantaran kantor BWF berada di Kuala Lumpur, Malaysia.
Menjawab kritikan itu, Lee Chong Wei meminta Taufik untuk mengklarifikasi keputusan BWF Hall of Fame kepada BWF.
"Saya tidak ada hubungannya dengan itu. Taufik seharusnya menghubungi BWF untuk klarifikasi," kata Lee Chong Wei.
Menurut Lee Chong Wei, pihaknya tidak menekan BWF untuk memasukkan namanya ke dalam Hall fo Fame.
"Saya tidak menyadarinya sampai BWF mengirim saya surat. Saya tidak tahu apakah Taufik tidak senang atau marah karena tidak terpilih. Dia belum berbicara kepada saya tentang hal itu," ungkapnya.
Baca juga: Lee Chong Wei Disenggol Taufik Hidayat soal Masuk Hall of Fame, BWF Beri Klarifikasi
Apa itu BWF Hall of Fame
Dikutip dari BWF Awards Regulations, Hall of Fame menjadi satu di antara beberapa penghargaan BWF.
Hall of Fame merupakan penghargaan individu untuk menghormati pemain karena prestasi dan dedikasi mereka di dunia bulu tangkis.
Tercatat, beberapa kriteria bagi pemain untuk masuk ke dalam BWF Hall of Fame.
- Memiliki pencapaian luar biasa sepanjang karier bulu tangkis
- Memiliki kontribusi signifikan untuk olahraga di luar lapangan
- Menjadi sosok panutan
- Nomine harus sudah pensiun dari bulu tangkis dalam lima tahun atau lebih
- Nomine harus memiliki pelayanan luar biasa untuk olahraga, dihormati secara internasional dalam bulu tangkis dan dihormati oleh badan olahraga dunia, seperti IOC, IPC, ASOIF, SportAccord, WADA
Nominasi BWF Hall of Fame ini dapat diterima dari dewan atau federasi anggota BWF.
BWF Hall of Fame pertama kali digelar pada 1996 dan diberikan kepada empat legenda bulu tangkis Inggris, yakni S.S.C Dolby, George Alan Thomas, Betty Uber, dan Herbert Scheele.
Kendati demikian, BWF Hall of Fame bukanlah penghargaan rutin tahunan.
Penghargaan ini akan diberikan setelah adanya legenda bulu tangkis yang pensiun dan memenuhi kriteria.
Baca juga: Lee Chong Wei Buka Suara Usai Disenggol Taufik Hidayat soal BWF Hall of Fame
Pemain Indonesia dalam BWF Hall of Fame
Pemain Indonesia terbaru yang masuk ke dalam BWF Hall of Fame adalah Liliyana Natsir pada pertengahan tahun lalu.
Liliyana mencatatkan namanya sebagai pemain Indonesia ke-10 yang masuk ke dalam daftar itu. Mereka adalah:
- Rudy Hartono (tunggal putra): 1997
- Dick Sudirman (tokoh): 1997
- Christian Hadinata (ganda putra/campuran): 2001
- Liem Swie King (tunggal putra): 2002
- Susy Susanti (tunggal putri): 2004
- Tjun Tjun (ganda putra): 2009
- Johan Wahjudi (ganda putra): 2009
- Ricky Soebagja (ganda putra): 2009
- Rexy Mainaky (ganda putra): 2009
- Liliyana Natsir (ganda campuran): 2022
Dikutip pemberitaan Kompas.com (19/6/2022), pemain bulu tangkis pertama Indonesia yang masuk ke dalam daftar BWF Hall of Fame adalah Hudy Hartono dan Dick Sudirman.
Rudy merupakan atlet tunggal putra Indonesia era 1960-an yang menorehkan segudang prestasi.
Sementara Dick Sudirman adalah tokoh bulu tangkis Indonesia yang menjadi pendiri Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Nama Sudirman kini bahkan diabadikan menjadi nama salah satu turnamen dunia, yaitu Piala Sudirman atau Sudirman Cup.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.