Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal, Usia, dan Jenis Vaksin Imunisasi Anak Rekomendasi IDAI 2023

Baca di App
Lihat Foto
IDAI
Jadwal vaksin
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meluncurkan jadwal Imunisasi Anak Rekomendasi IDAI terbaru 2023.

Peluncuran ini adalah bagian dari upaya membantu anak-anak Indonesia lebih terlinddungi dari penyakit berbahaya yang bisa dicegah dengan imunisasi.

Informasi mengenai jadwal imunisasi IDAI 2023 tersebut juga disampaikan dalam akun resmi Instagram @idai_ig.

"Ikatan Dokter Anak Indonesia telah meluncurkan Jadwal Imunisasi Rekomendasi IDAI tahun 2023. Rekomendasi ini merupakan rekomendasi terbaru dengan mencantumkan jadwal imunisasi sesuai dengan perkembangan vaksin," tulis akun tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikonfirmasi pada Senin (5/6/2023) Ketua Pengurus IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, dalam rekomendasi IDAI 2023, terdapat dua jenis vaksinasi baru yang direkomendasikan untuk anak.

Pembaruan vaksin tersebut yakni vaksin Dengue untuk demam berdarah dimulai dari usia 6 tahun, vaksin HPV 9 valen untuk anak perempuan untuk pencegahan kanker leher rahim, yang dapat diberikan pada anak mulai dari usia 9 tahun

Ia mengatakan, selama masa pandemi dan pasca pandemi, cakupan imunisasi menurun signifikan.

Hal itu menurutnya mengakibatkan sejumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), seperti polio di Aceh dan Jawa Barat, difteri dan campak muncul di berbagai daerah Indonesia.

“Hal ini merupakan alarm bagi kita semua agar berupaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi. Sehingga mencapai tingkat yang tinggi agar kekebalan komunitas segera terwujud kembali dan berbagai KLB bisa dikendalikan,” kata Piprim, dihubungi Kompas.com, Senin (5/6/2023).

Jadwal imunisasi anak

Sesuai dengan rekomendasi IDAI terbaru, berikut ini jadwal pemberian vaksin untuk anak berasarkan usia:

Jenis vaksin

Berikut selengkapnya, detil jenis vaksin yang digunakan untuk imunisasi pada anak:

1. Vaksin Hepatitits B (HB)

Vaksin hepatitis B monovalen, disuntikkan intramuskular saat bayi baru lahir sebelum berumur 24 jam.

Penyuntikan tersebut didahului dengan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya.

Jika bayi lahir berat badan rendah kurang dari 2.000 gram, maka imunisasi hepatitis B sebaiknya ditunda hingga usia 1 bulan kecuali jika bayi dari ibu HBsAG positif.

Jika ibu HBsAG positif dan bayi bugar maka imunisasi HB bisa diberikan segera setelah lahir tapi tak dihitung dosis primer.

Vaksin Hepatitis B diberikan sebanyak empat kali yakni saat baru lahir, kemudian diulang saat bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan.

2. Vaksin polio

Vaksin polio diberikan kepada bayi yang baru lahir dilakukan melalui mulut (Oral Poliovirus Vaccine/OPV).

Vakin polio juga akan dilakukan perulangan saat bayi berusia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.

Pengulangan vaksin dapat diberikan melalui OPV ataupun melalui suntikan (Inactive Poliovirus Vaccine/IPV).

3. Vaksin DTP

Vaksin DTP disuntikkan melalui intramuskular mulai anak usia 6 minggu.

Selanjutnya bisa diberikan perulangan saat usia 2,3,4 bulan atau 2,4,6 bulan.

Booster DTP bisa diberikan berikutnya saat anak usia 5-7 tahun dan 10-18 tahun.

4. Vaksin Haemophilus influenza B (Hib)

Vaksin Hib disuntikkan intramuskular dalam bentuk kombinasi saat usia 2,4,6 bulan.

Atau dapat juga diberikan saat anak usia 2,3,4, bulan. Untuk vaksin booster Hib bisa diberikan saat usia 18 bulan.

5. Vaksin pneumokokus (PCV)

Vaksin PCV disuntikkan tiga kali saat usia bayi 2,4,6 bulan. Sementara untuk booster vaksin dapat diberikan pada usia 12-15 bulan.

Jika belum diberikan pada usia 7-12 bulan, berikan PCV 2 kali dengan jarak minimal 1 bulan dan booster pada usia 12 -15 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya.

6. Vaksin Rotavirus (RV)

Vaksin RV monovalen yang diteteskan ke dalam mulut diberikan dalam 2 dosis.

Dosis pertama saat usia 6-12 minggu, dosis kedua interval minimal 4 minggu.

Pemberian vaksin RV paling lambat adalah bayi berusia 24 minggu.

Selanjutnya vaksin RV pentavalen diberikan dalam 3 dosis, dosis pertama saat usia 6-12 minggu, interval antar dosis 4-10 minggu, dosis ketiga paling lambat usia 32 minggu.

Baca juga: Lokasi Vaksin Booster di Jakarta Pusat Bulan Juni 2023

7. Vaksin influenza

Vaksin ini disuntikkan secara intramuskular mulai usia 6 bulan.

Selanjutnya diberikan 2 dosis vaksin berisi antigen yang sama dengan interval 4 minggu saat anak berusia 6 bulan hingga 8 tahun.

Kemudian saat anak berusia 9 tahun, vaksin cukup diberikan satu kali. Selanjutnya pengulangan setiap tahun satu kali pada bulan yang sama menggunakan vaksin yang tersedia.

8. Vaksin MR dan MMR

Vaksin MR disuntikkan subkutan mulai umur 9 bulan, dosis kedua umur 15-18 bulan, dosis ketiga umur 5-7 tahun.

Bila sampai usia 12 bulan belum mendapat MR dapat diberikan MMR mulai usia 12–15 bulan, dan  dosis kedua 5–7 tahun.

9. Vaksin Japanese encephalitis (JE)

Vaksin JE disuntikkan subkutan untuk anak yang tinggal di daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis selama 1 bulan atau lebih, dosis pertama

Pemberian vaksin yakni saat anak mulai usia 9 bulan, dosis penguat (untuk yang tinggal di daerah endemis) diberikan 1-2 tahun untuk perlindungan jangka panjang.

10. Vaksin varisela

Vaksin varisela dapat disuntikkan subkutan saat anak berusia mulai 12–18 bulan.

Selanjutnya jika diberikan pada usia 1–12 tahun diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan.

Jika diberikan pada usia 13 tahun atau lebih maka interval pemberian 4 sampai 6 minggu.

11. Vaksin hepatitis A

Vaksin hepatitis A disuntikkan intramuskular mulai usia lebih dari sama dengan 12 bulan.

Vaksin inidiberikan dalam 2 dosis dengan interval 6-18 bulan.

12. Vaksin tifoid

Vaksin tifoid polisakarida disuntikkan intramuskular mulai usia 2 tahun, diulang tiap 3 tahun.

13. Vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV)

Vaksin HPV disuntikkan intramuskular pada anak perempuan usia 9-14 tahun dalam 2 dosis dengan interval 6–15 bulan, atau pada Bulan Imunisasi Anak SD (BIAS) dosis pertama saat kelas 5 dan dosis kedua kelas 6.

Pemberian mulai usia 15 tahun sama dengan dosis dewasa dengan 3 dosis pemberian.

14. Vaksin dengue

Vaksin Chimeric Yellow Fever Dengue (CYD) disuntikkan intramuskular untuk usia 9-16 tahun sebanyak 3 kali dengan interval 6 bulan.

Diberikan pada anak yang pernah sakit dengue yang dikonfirmasi dengan deteksi antigen (dengue rapid test NS-1) atau tes serologi IgM anti dengue. Jika tidak pernah sakit dengue, dilakukan tes serologi IgG anti dengue.

Vaksin TAK-003 (backbone DEN-2) dapat diberikan pada seropositif maupun seronegatif usia 6-45 tahun, disuntikkan subkutan 2 dosis, interval 3 bulan.

Baca juga: Vaksin Kanker Serviks Gratis Bakal Sasar Anak SD, Kapan Dimulai?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi