Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swedia Dikabarkan Selenggarakan Seks sebagai Kompetisi Olahraga, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/AimPix
Ilustrasi seks.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Informasi perihal pemberitaan bahwa Swedia mengumumkan seks sebagai salah satu cabang olahraga (cabor) baru-baru ini ramai menjadi sorotan publik.

Tidak hanya itu saja, Federasi Seks Swedia disebutkan menjadwalkan akan menyelenggarakan Kejuaraan Seks Eropa pada 8 Juni 2023.

Para peserta dalam kompetisi ini harus terlibat dalam aktivitas seksual hingga enam jam setiap hari selama kompetisi.

Baca juga: Mengenal Petanque, Cabor SEA Games 2023 yang Mirip Permainan Kelereng

Lalu, benarkah seks menjadi cabor dan dipertandingkan dalam kompetisi di Swedia?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Pemerintah Swedia membantah

Ketua Konfederasi Olahraga Nasional Swedia (RF), Björn Eriksson membantah Federasi Seks Swedia (Svenska Sexforbundet) merupakan bagian dari asosiasi negara.

"Itu tidak akan memenuhi persyaratan kami dan saya dapat memberi tahu Anda bahwa aplikasi ini akan ditolak. Kami memiliki hal-hal lain yang harus dilakukan," katanya, dikutip dari media asal Swedia Goteborgs-Posten.

Dalam pernyataan resminya, pendaftaran Federasi Seks Swedia disebut tidak lengkap sehingga mereka wajib melengkapi kekurangan tersebut.

Namun, asosiasi itu tidak melengkapi pendaftarannya sehingga tidak bisa diperiksa oleh RF dan resmi ditolak tanpa pemeriksaan.

Baca juga: Mengenal Esport dan Bedanya dengan Gaming

Kompetisi bukan dari negara

Sementara itu, RF juga membantah informasi yang menyebutkan Swedia menyelenggarakan kompetisi seks tingkat Eropa. Ini karena pihak penyelenggara bukan bagian dari organisasi resmi negara.

“Konfederasi Olahraga Swedia memberikan perhatian pada fakta bahwa di beberapa media internasional saat ini tersebar berita federasi seks telah menjadi anggota Konfederasi Olahraga Swedia," kata Anna Setzman, Kepala Komunikasi dan Pers Konfederasi Olahraga Swedia kepada News Checker.

"Itu adalah informasi palsu dengan tujuan mencoreng olahraga Swedia dan Swedia. Tidak ada Federasi Jenis Kelamin yang menjadi anggota Konfederasi Olahraga Swedia. Semua informasi ini salah,” tegasnya.

Baca juga: Perjalanan Penantian 32 Tahun Medali Emas SEA Games untuk Timnas Indonesia

Kompetisi seks di Swedia

Dilansir dari Latestly, Federasi Seks Swedia dikabarkan akan menyelenggarakan Kejuaraan Seks Eropa selama enam hari, dimulai pada Kamis (8/6/2023) di Kota Goteborg, Swedia.

Acara ini akan diikuti 20 peserta dari seluruh dinia yang akan melakukan aktivitas seksual antara 45 menit sampai 1 jam setiap hari, tergantung durasi pertandingan.

Penyelenggara berharap para peserta mengikuti aktivitas ini selama enam jam sehari.

News18 menambahkan, mereka harus berkompetisi dalam berbagai kategori lomba, termasuk foreplay, oral seks, penetrasi, pengetahuan tentang zona sensitif seksual, dan sebagainya.

Pemenang kompetisi ini diambil berdasarkan penilaian panel juri serta hasil suara dari penonton yang hadir di pertandingan ini.

Juri dan penonton akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti keterampilan komunikasi antara pasangan, tingkat daya tahan peserta, kedekatan yang peserta tunjukkan, dan pengetahuan tentang seks.

Baca juga: Saat Banyak Sekolah di Jepang Tutup akibat Resesi Seks...

Pendiri Federasi Seks Swedia

Dragan Bratic merupakan orang di balik pembentukan Federasi Seks Swedia.

Bratic dikenal menjalankan beberapa klub tari telanjang di Kota Jonkoping, Provinsi Smaland, Swedia.

Ia menginginkan seks diklasifikasikan sebagai cabang olahraga. Karena itu, pada Januari kemarin, ia mengajukan lamaran untuk menjadi anggota Konfederasi Olahraga Nasional Swedia.

"Kami terdaftar, memiliki nomor organisasi dan tidak apa-apa untuk berlatih dan berkompetisi dalam seks, lalu olahraga seperti yang lain," aku Bratic.

Menurutnya, aktivitas seksual dapat menjadi terobosan olahraga di antara negara-negara Eropa.

Baca juga: Resesi Seks, Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Jepang Memilih untuk Tidak Punya Anak

Bratic juga mengatakan bahwa aktivitas seks berpotensi mendukung kesejahteraan fisik dan mental sehingga penting untuk dilatih.

“Sama seperti olahraga lainnya, mencapai hasil yang diinginkan dalam seks membutuhkan latihan. Oleh karena itu, masuk akal bagi orang untuk mulai bersaing di domain ini juga," kata Bratic, dikutip dari Wionews.

Sementara itu, Expressen memberitakan, Dragan Bratic dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Banding Göta atas pelanggaran pajak dan akuntansi pada 2019. Ia dipenjara selama satu tahun enam bulan dan terkena larangan bisnis tiga tahun.

Surat dakwaan menuntut Bratic gagal membayar PPN, upah sebagian besar wanita asing yang bekerja di klubnya, dan mencatat pendapatan dari pengunjung.

"Saya orang yang kontroversial. Tapi itu masalah yang sama sekali berbeda. Itu adalah hal-hal pribadi saya. Ini menyangkut Federasi Seks Swedia dan saya tidak berpikir Anda harus mencampuradukkan hal-hal itu, katanya tentang putusan tersebut," katanya.

Dragan Bratic sendiri menjual klubnya pada 2009 walau kemudian terlibat dalam bisnis lain.

Baca juga: Apa Itu Resesi Seks yang Berpotensi Dialami Indonesia, Penyebab, dan Dampaknya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi