Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Dimutasi, Anggota Brimob Riau Ungkap Pernah Dimintai Uang Rp 650 Juta

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/AIRDRONE
Ilustrasi uang
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Seorang anggota Brimob Polda Riau Bripka Andry Darma Irawan mengaku dimutasi tanpa alasan yang jelas pada 3 Maret 2023.

Ia sebelumnya bertugas di Batalyon B Pelopor di Menggala Junction Rokan Hilir (Rohil). Bripka Andry Darma kemudian dimutasi demosi ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru, Riau. 

Padahal, Andry sebelumnya sudah menyetor uang sejumlah Rp 650 juta yang dimintai komandannya, Kompol Petrus H Simamora.

Selain menyetor uang, Andry mengaku selalu mengikuti segala perintah dari komandannya, namun tiba-tiba dimutasi. 

Baca juga: Kasus Kematian Bripka AS Mencuat Lagi: Polisi Pastikan karena Sianida, Keluarga Sebut Ada Kejanggalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihimpun oleh Kompas.com, berikut 7 fakta mengenai anggota Brimob Riau diminta cari uang Rp 650 juta untuk disetor ke komandannya:

1. Curhat di media sosial

Dilansir dari Kompas.com, Senin (5/6/2023), Andry mengungkapkan, dirinya diminta untuk menyetorkan uang senilai Rp 650 juta ke komandannya.

Andry curhat terkait peristiwa itu melalui akun Facebook miliknya @AnDrimobSvtRiau.

Dalam ungahannya, Andry menceritakan bahwa dirinya sempat diperintahkan untuk mencari uang Rp 650 juta oleh Kompol Petrus. Namun, tidak dijelaskan uang tersebut untuk apa.

Andry pun mencari uang yang diminta sejak Oktober 2021 dan terkumpul pada Februari 2023.

Kemudian uang tersebut disetorkan ke rekening pribadi Kompol Petrus dengan sejumlah bukti transfer yang ia simpan. 

2. Mengaku selalu ikuti perintah atasan

Dalam curhatnya, Andry mengaku selalu mengikuti perintah atasannya. Dia mengaku kecewa jika disebut 'tidak ada kontribusi'. 

“Saya dibilang tidak ada kontribusi. Padahal selama dinas apa pun perintah pimpinan saya laksanakan seperti yang saya bilang di media sosial itu. Jadi, saya membongkar ini karena saya dibilang tidak ada kontribusi,” tulis Andry.

Andry juga mengaku sudah menanyakan perihal alasan mutasi tersebut ke Kapolda Riau. Namun, sampai saat ini belum ada kejelasan.

“Saya sudah hubungi Pak Kapolda juga. Setelah itu, saya diperiksa Paminal Polda Riau. Semua berkas dan bukti sudah saya serahkan. Cuma sampai sekarang belum ada kabar tindak lanjut dari masalah ini. Sebelumnya ada saya dihubungi, cuma waktu itu saya lagi urus ibu sakit dan handphone dipegang sama anak,” tuturnya.

Baca juga: Polisi Sebut Kasus Anak Diperkosa 11 Pria sebagai Persetubuhan di Bawah Umur, Ini Penjelasan Pakar Hukum

3. Dimintai Rp 53 juta, terpaksa cari pinjaman

Sebelum dimutasi, Andry kembali dimintai setoran sebesar Rp 53 juta untuk membeli lahan.

"Sebelum dimutasi, saya sempat menyopiri mobil Danyon saya (Kompol Petrus). Waktu itu dia bilang perlu uang Rp 53 juta untuk membeli lahan. Dia minta dicarikan secepatnya. Saya bilang, siap saya carikan komandan," ungkap Andry dalam unggahannya, dikutip dari Kompas.com, Senin (5/6/2023).

Saat itu, kata Andry, Kompol Petrus terus menanyakan perkembangan lewat pesan WhatsApp. Andry menjawab sedang diusahakan. Namun, ia hanya mendapatkan Rp 10 juta melalui pinjaman.

"Dia WhatsApps saya menanyakan perkembangannya. Sampai dia bilang woi. Terus saya bilang, siap komandan saya usahakan. Saya coba pinjam-pinjam. Terus dia bilang Rp 10 juta bisa? Saya jawab siap komandan. Dapatlah uang Rp 10 juta itu," ujar Andry.

4. Temui komandan Brimob, minta tak dimutasi

Andry mengaku sempat menemui Dansat Brimob Polda Riau, Kombes Ronny Lumban Gaol untuk meminta pertimbangan terkait mutasinya.

Ia diketahui dimutasi ke Satbrimob Polda Riau di Pekanbaru secara tiba-tiba.

“Saat itu, Komandan Satuan Brimob Polda Riau Kombes Ronny Lumban Gaol mengatakan, ‘Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama di sana, terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan’,” terang Andry dilansir dari Kompas.com, Senin (5/6/2023).

Saat bertemu atasannya itu, Andry mengaku telah menjalankan sejumlah perintah atasannya seperti pengajuan proposal pembangunan polindes ke Pemda Rohil.

 

Dia juga menyebutkan telah menyetorkan sebesar Rp 650 juta kepada atasannya dan terdapat bukti transfernya. 

"Beliau menjawab, 'Saya tidak ada menerima uang tersebut. Sekarang kamu pulang dan jalani mutasi ke Pekanbaru'," ungkap Andry.

Baca juga: Viral, Foto Masa Berlaku Nopol Kendaraan Bermotor sampai 2031, Ini Kata Polisi

5. Sempat tak masuk dinas 3 bulan

Dikutip dari Kompas.com, Senin (5/6/2023), Andry disebutkan tidak pernah masuk kantor untuk berdinas sejak dimutasi pada Maret 2023.

Alasan ia tak masuk dinas karena untuk fokus mengurus ibunya yang sedang sakit.

“Saya masih fokus merawat ibu saya. Ibu saya sakit, sudah komplikasi. Sekarang dirawat di rumah, karena enggak ada uang juga kalau rawat di rumah sakit. Saya sudah coba izin lewat WhatsApp karena tak sempat ke kantor, tapi saya tetap diabsensi. Ya, mau tak mau saya fokus rawat ibu dulu,” kata dia.

Andry juga mengaku sudah mempertimbangkan risiko ketika dirinya membongkar perbuatan komandannya melalui media sosial.

“Karena seperti ini keadaannya, kita sudah sepakat dengan keluarga, ya kita coba (sebarkan) melalui media sosial,” tuturnya.

6. Kasusnya didalam Propam Polda Riau

Kabid Propam Polda Riau Kombes Johane Setiawan menjelaskan, kasus tersebut saat ini tengah didalami dan pihak Propam telah memeriksa delapan saksi.

“Terkait setoran masih kita dalami. Dalam masalah ini, kita juga sudah periksa 8 orang saksi-saksi, termasuk Bripka Andry untuk didalami lagi,” kata Johanes.

Ia menyebut, Andry sendiri sempat diperiksa terkait beberapa masalah seperti masalah disiplin, kabur dinas, dan disersi.

Sementara terkait mutasi Andry, Johanes menyebut bahwa itu adalah mutasi rutin.

“Itu kan mutasi rutin yang dilaksanakan tiap per setengah tahun. Bukan hanya dia, tapi ada 38 personel yang dimutasi,” ungkap Johanes. 

7. Kompol Petrus dicopot dari jabatannya

Sementara itu, atasan Andry yakni Kompol Petrus yang memintanya menyetor uang Rp 650 juta, sudah diperiksa di Bidang Propam Polda Riau sejak Maret 2023.

“Kasusnya sedang ditindaklanjuti. Terkait setoran ini masih didalami, nanti pembuktiannya ada di sidang, Kompol Petrus pun saat ini sudah dicopot jabatannya dalam rangka pemeriksaan,” kata Johanes dilansir dari Kompas.com, Senin (5/6/2023).

Baca juga: Polisi Meksiko Temukan 45 Tas Berisi Potongan-potongan Bagian Tubuh di Jurang

(Sumber: Kompas.com/Idon Tanjung I Editor: Michael Hangga Wismabrata, David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi