Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Simbol Mata Jahat Nazar Boncugu yang Sering Dijadikan Liontin

Baca di App
Lihat Foto
Zehra Saldirdak
Simbol nazar boncugu yang dianggap melindungi orang Turkiye (Pixabay/Zehra Saldirdak).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Simbol mata berwarna biru yang sering disebut sebagai "mata jahat" banyak digunakan sebagai pelengkap aksesoris seperti liontin.

Salah satunya seperti yang dibagikan oleh warganet melalui akun Twitter ini, Minggu (4/6/2023).

Simbol "mata jahat" memiliki nama asli "nazar boncugu" yang banyak beredar di Turkiye.

Di negara ini, nazar boncugu sering dipakai dalam aksesoris, gantungan kunci, dekorasi, bahkan pakaian.

Lalu, sebenarnya apa itu nazar boncugu, mitos, serta makna di baliknya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Arti dan Sejarah Titik Koma, Simbol Gerakan Kesehatan Mental


Nazar boncugu

Dilansir dari Too Istanbul, nazar boncugu terdiri dari kata nazar dalam bahasa Arab yang berarti "melihat" dan boncugu atau boncuk yang berarti "mutiara".

Nazar boncugu sendiri secara harafiah berarti mutiara yang melihat. Namun, simbol ini sering disebut "mata jahat" atau evil eyes di negara Barat.

Nazar boncugu merupakan jimat kuno yang ada di negara-negara Timur Tengah, termasuk Armenia, Iran, Yunani, dan paling banyak tersebar di Turkiye.

Simbol nazar boncugu versi Turkiye terdiri dari lingkaran yang memiliki warna biru tua (simbol mata), putih (bola mata), biru muda (iris), dan hitam (pupil).

Orang Turkiye percaya kalau simbol ini akan melindungi sang pemilik dengan cara menyerap energi buruk.

Baca juga: Saat Gempa Turkiye Hancurkan Kastil Kuno Berumur 2.000 Tahun...

Sejarah kemunculan simbol mata jahat

Al Jazeera melaporkan, nazar boncugu diyakini berasal dari paling tidak tahun 3300 SM dan tersebar luas di Mediterania dan sebagian Asia.

Saat itu, simbol ini menjadi jimat yang digunakan untuk mencegat kutukan dan melindungi pemakainya. Tradisi memakai jimat tersebut diadopsi secara luas di Turki.

Dilansir dari Business Insider, jimat ini awalnya terbuat dari bola tanah liat yang dicat dengan pewarna alami. Namun saat ini, kebanyakan jimat telah terbuat dari keramik.

Produksi nazar boncugu menyebar dari Mesopotamia menuju Suriah di Asia Barat. Kemudian baru melintasi perbatasan ke Anatolia, sebuah kawasan yang kini dikenal sebagai Turkiye.

Nazar boncugu khas Anatolia pertama dibuat di sekitar Kota Bodrum, Provinsi Mugla, Turkiye barat day serta Izmir dan Kawasan Aegea di sebelah barat negara ini.

Jimat ini terbuat dari kaca atau keramik leleh yang dibentuk seperti mata dengan berbagai warna.

Baca juga: Arkeolog Temukan Makam Santa Claus yang Meninggal 1.600 Tahun Lalu di Turki

Mitos nazar boncugu

Nazar boncugu melambangkan pandangan cemburu dan iri orang lain. Hal ini menurut kepercayaan populer memiliki kekuatan yang menyebabkan berbagai kemalangan bagi seseorang atau hartanya.

Karena itu, orang Turkiye percaya bahwa jimat ini dapat melindungi pemiliknya dari energi buruk orang lain.

Jimat ini juga diberikan kepada bayi yang baru lahir karena anggota baru dalam keluarga sangat rentan terhadap hal buruk.

Selain itu, nazar boncugu umum dipakai sebagai perhiasan, serta digantung di mana saja sebagai penghias rumah, tempat kerja, mobil, atau bus.

Baca juga: Resmi, PBB Ubah Nama Turki Jadi Turkiye, Apa Alasannya?

Kenapa warna biru?

Profesor sejarah seni di Universitas Bahcesehir Istanbul, Nese Yildiran mengatakan warna biru di nazar boncugu berhubungan dengan dewa langit di masa Kesultanan Seljuk Raya, Turkiye.

“Orang-orang Seljuk Agung yang memeluk Islam melanjutkan penggunaan warna ini dalam dekorasi arsitektural,” katanya.

Penggunaan dua warna biru, kobalt dan pirus dalam seni Muslim, juga merupakan hasil ekspresi dalam pemahaman Islam.

Meski begitu, sebelum zaman Islam, masyarakat Mesir melukiskan simbol mata satu Horus di makam dan mumi untuk membawa keberuntungan bagi jiwa orang mati dalam perjalanan ke alam baka.

Orang Mesir bahkan merias diri mereka dengan simbol ini untuk mencegah dirasuki roh jahat. Sementara orang Yunani kuno melukisnya di haluan kapal untuk melindungi kapal dari murka Poseidon.

Nenek moyang orang Turkiye yang merupakan pengembara kemungkinan membawa tradisi leluhur negara lain menuju wilayah yang sekarang mereka tempati.

Warna biru mungkin berasal dari pengaruh Kekaisaran Romawi Timur atau Bizantium yang menganggap warna biru di langit dan air sebagai warna suci, sekaligus menjadi warna khusus kaisar.

Biru melambangkan sesuatu yang tak terbatas, ilahi, spiritual, serta membangkitkan kedamaian, ketenangan, dan kegairahan.

Hingga saat ini, warna biru masih dianggap membawa keberuntungan. Terbukti dari warna biru yang menghiasi pintu rumah dan atap tempat ibadah di sana.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi