Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Tarian "Aduh Kacong Bekna Sengak" Viral di TikTok, Ini Maknanya

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun TikTok @putra_gaul!
Unggahan yang memperlihatkan sekelompok pria menari dengan iringan lagu Aduh Kacong Bekna Sengak, viral di Tiktok selama beberapa hari terakhir.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan sekelompok pria menari dengan iringan lagu "Aduh Kacong Bekna Sengak", viral di Tiktok selama beberapa hari terakhir.

Salah satu akun yang mengunggah video tersebut adalah akun ini yang videonya sudah diputar sebanyak 1,9 juta kali hingga Rabu (7/6/2023).

"Aduh kacong bekna sengak," tulis pengunggah secara singkat di keterangan video.

Dalam video tersebut, sekelompok pria terlihat berdiri dalam dua barisan dengan mengenakan pakaian seragam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka kemudian menampilkan tarian yang merupakan perpaduan dari gerakan tangan dan kaki yang meliuk-liuk sambil mengikuti iringan hadrah.

Di kolom penelusuran TikTok, Aduh Kacong Bekna Sengak juga sudah menjadi keyword pencarian.

Baca juga: Mengenal Tari Topeng Ireng, Tarian Rakyat dari Lereng Merapi

Tanggapan warganet

Sejumlah warganet yang menyaksikan video tarian Bekna Sengak mengaku sudah melihat unggahan ini beberapa kali.

Ada pula yang mengaku alunan lagu dalam tarian tersebut terngiang-ngiang setelah mendengarnya berulang-ulang.

"kok lama" jadi candu njirr lagi nya," kata akun ini.

"kenapa yah setiap gua denger lagu ini langsung reflek yanyi," ujar akun ini.

"sekali aja lewat nah tinggal nungguh tuh smpe loe bosan dia masih lewat hedeeeee," timpal akun yang lain.

Lantas, apa itu tarian Bekna Sengak?

Baca juga: Tarian Nusa Bunga, Cerminkan Perempuan NTT yang Pekerja Keras

Penjelasan pemerhati budaya Madura

Pemerhati dan pecinta seni dan budaya Madura Adrian Pawitra mengatakan bahwa tarian Bekna Sengak bukanlah tarian asli Madura.

Ia menyampaikan, tarian tersebut merupakan tarian semi modern yang lahir dari kreasi anak-anak muda.

"Jadi, intinya tidak berakar pada sebuah tarian yang memang tradisional Madura, bukan itu!" ujar Adrian kepada Kompas.com, Rabu (7/6/2023).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tarian Bekna Sengak memiliki pesan yang Islami.

Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari mayoritas penduduk Madura yang menganut agama Islam.

"Sebenarnya (tarian) kreasi. Itu katar belakangnya 'kan dari iringan musik hadrah," kata Adrian.

Baca juga: Dolalak, Tarian Hanya Dua Nada Diatonis

Kesenian Madura lekat dengan nuansa Islam

Adrian menerangkan, terlepas dari munculnya tarian Bekna Sengak, pengaruh agama pada orang Madura memang cukup kuat.

Namun, masyarakat setempat disebut Adrian sebagai kelompok kosmopolitan yang artinya bisa menerima toleransi.

"Para peneliti-peneliti dari luar kalau memandang orang Madura boleh dikata sangat fanatik terhadap agamanya," tuturnya.

Ia menambahkan, lagu-lagu Madura sejak zaman dahulu nuansanya tidak aneh-aneh dan menitikberatkan pada keindahan alam dan perasaan hati.

Bahkan, lagu-lagu Madura di pesantren memiliki nuansa yang lebih tajam karena bermakna nasihat keagamaan.

"Kalau di tarian ada pengaruh Buddha dan Hindu masih kuat juga di masyarakat pedesaan," kata Adrian.

"Malah ada suatu tradisi Hong Bahong, ini ritual masih ke Hyang Widhi atau kehindhu-hindhuan," tambahnya.

Baca juga: Daftar Baju Adat, Rumah Adat, Senjata Tradisional, dan Tarian Adat di 34 Provinsi

Lirik lagu tarian Bekna Sengak

Adrian menjelaskan, lagu yang dinyanyikan dalam tarian Bekna Sengak seharusnya ditulis bâ’na sènga’.

Namun, orang di luar Madura yang kurang memahami bahasa Madura mendengarnya sebagai Bekna Sengak.

Berikut lirik Bekna Sengak yang dinyanyikan ketika orang Madura menari beserta artinya dalam bahasa Indonesia: 

A?uh Kacong, bâ’na sènga’! neng è dhunnya jhâ’ ma’-tama’.

(Wahai adik, ingatlah, hidup di dunia jangan serakah).

Bâli alakowa bhâghus, malaikat ollè to?us.

(Kembalilah berperilaku bagus, Malaikat akan malu).

Mayyit ngetter pon rassana ngabâs ghâdhâ cè’ rajâna.

(Mayat merasa gentar melihat gada yang sangat besar).

Bârâmma mon ta’ ontongnga, tanto abâ’ dhâddhi tana.

(Bagaimana jika tak beruntung, tentu saya menjadi tanah).

Baca juga: Ornamen Tarian Rakyat di Terowongan Yogyakarta

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi