Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Senjata Paling Mengerikan di Abad Pertengahan yang Belum Terungkap

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Penggambaran api Yunani yang digunakan di laut melawan Thomas the Slav, seorang jenderal Bizantium yang memimpin pemberontak pada abad ke-9. [Wikimedia Commons Via All Thats Interesting]
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pada Abad Pertengahan, dikenal sebuah istilah "api Yunani" yang merujuk pada senjata paling mematikan dan menakutkan.

Sebab, senjata itu disebutkan tahan terhadap air, sehingga bertentangan dengan hukum fisika.

Dikutip dari IFL Science, senjata ini sebenarnya digunakan di Kekaisaran Bizantium, dimulai pada abad ke-7 Masehi.

Bagi dunia Abad Pertengahan, Bizantium bukanlah orang Yunani, tetapi orang Romawi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meskipun bernama api Yunani, sejumlah sejarawan meyakini bahwa itu bukan berasal dari Yunani.

Hal lain yang harus diketahui tentang api Yunani adalah kemungkinan bahwa senjata itu diciptakan untuk balas dendam.

Baca juga: Ilmuwan China Menggali Lubang Sedalam 10.000 Meter untuk Mencapai Bebatuan Zaman Kapur


Penentu kemenangan

Meskipun tidak ada banyak bukti aktual tentang teknologi tersebut, kisah asal mula api Yunani yang diterima secara umum menempatkan penemuannya di tangan Kallinikos dari Heliopolis.

Seorang pengungsi Yahudi berbahasa Yunani, Kallinikos telah melarikan diri dari Suriah Bizantium ketika diserang oleh Kekhalifahan Muslim.

Ia tiba di Bizantium dan segera mulai membuat senjata yang mampu menangkis rumah barunya dari pasukan yang sama dan memaksanya melarikan diri dari Heliopolis.

Menurut sumber-sumber Arab kontemporer, penggunaan pertama api Yunani terjadi selama perang pada 674-680 M.

Dengan senjata itu, dikatakan bahwa tentara Bizantium sukses memukul mundur armada Arab.

Itu adalah kemenangan yang oleh beberapa sarjana modern ditempatkan sebagai salah satu yang paling kritis dalam sejarah.

Bagi para musuh, api Yunani disebut sangat menakutkan.

Bahkan, senjata itu digambarkan memiliki kebisingan dan asap, kemudian menyemburkan api hijau yang melintasi air menuju kapal musuh.

Karenanya, api Yunani menjadi senjata yang diandalkan oleh Bizantium dan diincar oleh musuh-musuh yang pernah merasakan efeknya secara langsung.

Baca juga: Ilmuwan: Perubahan Iklim Global Bisa Picu Tsunami Raksasa di Masa Depan

Karakteristik

Namun, sampai detik ini tak pernah ada yang benar-benar tahu mengenai api Yunani yang sesungguhnya.

Dari sumber-sumber kontemporer disebutkan bahwa karakteristik pertama api Yunani adalah terbakar di air. Beberapa bahkan dilaporkan bisa tersulut oleh air, meski kesimpulan ini tidak diterima secara umum.

Kedua, senjata ini selalu digambarkan sebagai cairan. Ketiga, senjata ini juga selalu digunakan di laut.

Senjata itu selalu ditembakkan dari tabung yang terletak di haluan kapal yang dirancang khusus.

Selanjutnya, akan muncul asap dan terdengar suara ledakan ketika cairan yang menyala keluar dari tabung.

Namun, tidak ada bukti utama yang tak terbantahkan untuk membantu menentukan apa itu api Yunani yang sebenarnya.

Baca juga: Ilmuwan Teliti Banjir Besar Era Nabi Nuh, Apakah Benar-benar Terjadi?

Rahasia negara

Salah satu alasan tak adanya informasi mengenai api Yunani adalah, bahwa senjata itu merupakan senjata penting bagi Bizantium, sehingga menjadi rahasia yang harus dijaga ketat.

"Hanya dua keluarga yang tahu formulanya, keluarga Kaisar dan keluarga bernama Lampros," kata seorang profesor emeritus sejarah di Duke University dalam makalahnya pada 1992.

"Api Yunani bukan hanya pembakar, itu adalah sistem senjata yang terdiri dari dromon (kapal), tabung, kaldron, dan cairan," sambungnya.

Dengan kata lain, hanya mengetahui formula api Yunani tidak akan cukup untuk menciptakan kembali efeknya yang menghancurkan.

Diperlukan juga pengetahuan untuk menggunakannya, cara membuat peralatan untuk memompanya, cara menyimpannya, dan lain-lain.

Dengan pengetahuan tentang cara membuat api Yunani yang begitu terfragmentasi, hanya masalah waktu sebelum seluruh teknologinya hilang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi