Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecanduan Game, Anak 13 Tahun Habiskan Rp 950 Juta Tabungan Orangtua, Hanya Tersisa Rp 1.000

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/master1305
llustrasi bermain game online.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Anak perempuan berusia 13 tahun asal Henan, China memakai tabungan orangtuanya tanpa izin untuk bermain game.

Tak tanggung-tanggung, uang yang ia habiskan untuk permainan tersebut mencapai 64.000 dolar AS atau setara Rp 950 juta.

Akibat ulah si anak, tabungan orangtuanya hanya tersisa 0,07 dolar AS atau setara Rp 1.000.

Gong Yiwang, orangtua si anak mengungkapkan mengetahui tabungannya hampir tak bersisa usai menerima panggilan telepon dari guru putrinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru tersebut berkata bahwa ia mengkhawatirkan kondisi anak Gong yang mengalami kecanduan game berbayar.

Baca juga: Lulusan SMKN 1 Glagah Ini Sukses Berbisnis dan Jadi Content Creator Game

Orangtua anak tidak percaya

Dilansir dari Insider, Rabu (7/6/2023), Gong yang memeriksa rekening bank mendapati bahwa tabungannya sudah berkurang Rp 950 juta.

Ia mengatakan, dari Januari hingga Mei anaknya telah menghabiskan 16.800 dolar AS atau setara Rp 249 juta untuk membeli game.

Kemudian, si anak juga kembali menghabiskan 30.000 dolar AS atau setara Rp 445 juta untuk memuaskan hobi bermain gadgetnya.

Tak hanya itu, Gong juga mendapati bahwa anaknya mentransfer uang ke 10 teman yang ingin membeli produk game untuk diri mereka sendiri.

"Saya tidak pernah berpikir seorang gadis berusai 13 tahun bisa melakukan ini," ujar Gong.

"Saya linglung, kepala saya terasa seperti akan meledak," tambahnya.

Baca juga: Pistol Game Nintendo Duck Hunt Dipakai untuk Merampok Toko

Pengakuan sang anak

Kepada media, anak Gong mengakui bahwa ia telah menyambungkan kartu debit ibunya ke ponsel.

Meski begitu, ia tidak tahu dari mana uang tersebut berasal maupun berapa banyak dana yang sudah dihabiskan.

Si anak berkata, ia bisa mengakses kartu debit karena ibunya pernah memberi tahu soal kata sandi ketika dirinya minta dibelikan sesuatu.

Teman-teman di sekolah juga mengetahui bahwa anak Gong memiliki banyak uang lalu merundungnya supaya bisa mendapatkan uang.

"Jika saya tidak mengirimkannya kepada mereka, mereka akan mengganggu saya sepanjang hari," kata anak tersebut.

"Jika saya memberi tahu guru, saya takut guru akan memberi tahu orangtua saya dan orangtua saya akan marah," tambahnya.

Baca juga: Streamer Game Meninggal pada Usia 32 Tahun Usai Mengidap MND, Penyakit Apa Itu?

Catatan transaksi sudah dihapus

Dilansir dari SCMP, Gong berkata bahwa anaknya telah menghapus semua catatan transaksi di ponselnya.

Hal tersebut membuatnya tidak mengetahui apa-apa saat dipanggil oleh guru anaknya.

Merujuk laporan McGill University pada 2022 tentang kecanduan ponsel pintar, China menduduki peringkat tertinggi yang disusul Arab Saudi.

Tahun 2021 lalu, anak perempuan berusia 13 tahun asal China juga pernah menikam ibunya menggunakan pisau setelah orangtuanya mengeluh soal buah hatinya yang kecanduan bermain ponsel pintar.

Baca juga: Sejarah Tetris, Game Klasik Adiktif Asal Soviet

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi