KOMPAS.com - Polisi menemukan bungker yang dijadikan tempat penyimpanan narkoba di salah satu kampus di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dirresnarkoba Polda Sulsel Kombes Pol Dodi Rahmawan mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap temuan tersebut.
Kampus yang menjadi lokasi penemuan bungker penyimpanan narkoba merupakan kampus ternama. Kendati demikian Dodi enggan membeberkan namanya.
Ia menyampaikan bahwa sekitar 3 kilogram narkoba telah beredar dari bungker tersebut.
"Ada jaringan ke lapas itu, saya belum sebutkan dulu lapasnya mana," ujar Dodi, dikutip dari Tribrata.
Baca juga: Nama Bandar Narkoba Freddy Budiman Kembali Mencuat, Ini Pengakuannya Sebelum Eksekusi Mati
Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Teddy Minahasa, Mantan Kapolda yang Jadi Tersangka Kasus Narkoba
Berikut fakta penemuan bungker narkoba di Makassar:
1. Dikendalikan dari dalam lapas
Kampus di Makassar yang menjadi lokasi penemuan bungker narkoba diketahui juga dijadikan tempat peredaran narkoba.
Dodi menyampaikan, hasil penyelidikan kepolisian menunjukkan bahwa pengendalian narkoba tersebut dipegang oleh seorang narapidana yang mendekam di lembaga permasyarakatan (lapas).
"Bungkernya, brangkas penyimpanan barang bukti, dan transaksi," ujar Dodi, dikutip dari Kompas.com.
"Sejauh ini menurut pengakuan terakhir, sudah masuk 3 kilogram karena sudah beredar cukup lama," tambahnya.
Baca juga: Kronologi dan Fakta Kasus Narkoba Irjen Teddy Minahasa
2. Polisi masih lakukan pengejaran
Dodi mengatakan, pihaknya sedang melakukan pengejaran guna membongkar jaringan yang mengedarkan narkoba di salah satu kampus di Makassar.
Dodi yang enggan membeberkan nama kampus tersebut mengaku miris melihat lingkungan kampus justru dijadikan lahan peredaran narkoba.
Ia meyakini ada aktor di balik peredaran tersebut dan berharap lembaga pendidikan menjadi tempat untuk mencetak penerus bangsa.
"Kampusnya, kita belum bisa katakan. Sementara belum bisa disebutkan. Yang jelas kita sudah temukan. Di Makassar," ujarnya.
Baca juga: Mengapa Penjara Tak Membuat Para Pencandu Narkoba Jera? Ini Kata BNN
3. Peredaran narkoba dilakukan secara terstruktur
Lebih lanjut, Dodi mengungkapkan peredaran narkoba di kampus tersebut sudah dilakukan secara masif.
"Tapi yang jelas inilah mirisnya kondisi yang kita hadapi. Di dalam area kampus yang sejatinya itu untuk pendidikan, untuk menunjukkan prestasinya di dunia pendidikan justru dijadikan marketing (narkoba)," imbuhnya, dikutip dari Kompas.com.
Ia juga membeberkan bahwa pelakunya juga mempunyai rekapan penyaluran narkoba.
Peredaran narkoba di kampus tersebut, kata Dodi, juga dijalankan secara terstruktur.
"Peredarannya ini sangat masif dan ini sangat miris karena ada bungker. Bahkan ada buku rekapnya, ada penyalurannya," ungkap Dodi.
Baca juga: Diduga Transaksi Narkoba, PNS di Kabupaten Rokan Hilir Ditangkap Polisi
4. Kampus diharap ikut membantu
Diberitakan Antara, Dodi juga berharap supaya kampus turut membantu dan tidak meng-under estimate atau meremehkan kasus tersebut.
Ia meminta kampus untuk merapatkan baruisan dan mengidentifikasi mahasiswa atau civitas academica yang terindikasi terlibat narkoba.
"Sehingga kita bisa memperkecil dan menekan siapa saja biangnya yang memasukan barang itu," kata Dodi.
"Kalau ini sempat menjadi tidak terkendali, hancur generasi kita. Karena ini berangkat dari lembaga pendidikan," sambungnya.
Baca juga: Artis Banyak Terjerat Narkoba, Fenomena Apa?
(Sumber: Kompas.com/Reza Rifaldi | Editor: Khairina, Ardi Priyatno Utomo).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.