Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Makan yang Merusak Tubuh Usia 30 Tahun ke Atas, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
Pexels / Tim Samuel
Ilustrasi makan makanan tinggi lemak dan kalori. Kebiasaan makan makanan tinggi kalori, tinggi lemak, dan rendah serat adalah faktor risiko kanker usus besar.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Penelitian menunjukkan, kebiasaan makan yang buruk bisa merusak tubuh terutama bagi mereka yang berusia 30 tahun.

Pasalnya, di usia 30 tahun performa tubuh tidak seperti usia 20-an, metabolisme tubuh akan melambat.

Maka dari itu, usia 30 tahun merupakan waktu yang tepat untuk mulai mengatur kebiasaan hidup sehat, mulai dari berolahraga hingga konsumsi makanan sehat.

Lantas, kebiasaan makan seperti apa yang bisa merusak tubuh bagi usia 30 tahun?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Dampak Negatif Kebiasaan Merokok Sebelum Tidur


Kebiasaan makan yang merusak tubuh di usia 30 tahun

Dilansir dari Eat This Not That, penelitian menunjukkan bahwa di usia 30 tahun, seseorang akan mengalami beberapa gangguan kesehatan, mulai dari kesehatan jantung, jaringan otot, dan lemak tubuh.

Di usia 30 tahun, tekanan darah juga meningkat dan dikaitkan dengan kesehatan otak yang memburuk.

Pada perempuan, ancaman permenopause, yaitu saat tubuh mulai beralih ke menopause juga mulai terjadi.

Salah satu cara untuk mencegah permasalahan kesehatan itu adalah dengan mengonsumsi cukup nutrisi seperti serat dan lemak sehat.

Baca juga: 5 Kebiasaan yang Membuat Anda Sulit Tidur di Malam Hari

Berikut kebiasaan makan yang bisa merusak tubuh di usia 30 tahun ke atas:

1. Kekurangan vitamin D

Di usia 30 tahun, kepadatan tulang akan berkurang. Akibatnya, risiko osteoporosis dan patah tulang berpotensi terjadi.

Padahal, tubuh membutuhkan kalsium dan vitamin D untuk melindungi tulang dari masalah peradangan dan tulang keropos.

Oleh sebab itu, pastikan nutrisi vitamin D Anda tercukupi di usia 30 tahun.

2. Melewatkan makanan untuk kesehatan jantung

Beberapa makanan, seperti biji-bijian utuh, lemak baik, buah-buahan, sayuran, dan ikan dapat meningkatkan kesehatan jantung.

Hal ini baik untuk dikonsumsi mereka yang berusia 30 tahun.

Konsumsi serat misalnya, bisa menurunkan risiko kolesterol dan tekanan darah.

Baca juga: Kebiasaan Duduk Menyilangkan Kaki Berisiko Buruk bagi Kesehatan, Apa Dampaknya?

3. Terlalu banyak mengonsumsi gula

Konsumsi gula yang terlalu banyak di usia 30 tahun bisa merusak tubuh karena makanan itu bisa meningkatkan berat badan.

Kelebihan gula dalam tubuh berakibat pada tingginya glukosa dalam darah, akibatnya simpanan lemak di dalam tubuh juga meningkat.

Konsumsi gula yang terlalu tinggi bisa menjadi sumber masalah kesehatan. Cobalah untuk mengurangi konsumsi gula harian Anda.

4. Mengonsumsi minuman beralkohol

Mengonsumsi minuman beralkolol yang berlebihan dikaitkan dengan penambahan berat badan, penyakit kardiovaskular, dan gangguan metabolisme lainnya.

Baca juga: Ramai soal Kebiasaan Mengopek Kuku Tangan, Benarkah Tanda dari Gangguan Kecemasan? Ini Kata Psikolog

5. Kekurangan protein

Di usia 30 tahun, jaringan otot tubuh akan berubah.

Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mencukupi kebutuhan protein di usia 30 tahun. Konsumsi protein yang cukup dapat membantu menjaga metabolisme tubuh.

Masukkan beberapa menu makanan kaya protein ke dalam makanan Anda, misalnya kacang-kacangan, telur, keju cottage, tahu, ikan, hingga daging tanpa lemak.

6. Melewatkan sarapan

Dilansir dari Fermentools, melewatkan sarapan bisa mengganggu metabolisme tubuh.

Hal ini bisa berdampak pada penurunan berat badan yang sulit.

7. Porsi makan tak terkontrol

Makan dengan porsi yang tidak terkontrol juga bisa menyebabkan kerusakan pada tubuh. Kebiasaan ini memicu terjadinya penambahan berat badan.

Itulah beberapa kebiasaan makan yang sebaiknya dihindari karena bisa merusak tubuh di usia 30 tahun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi