KOMPAS.com - Hipotensi atau tekanan darah rendah terjadi ketika tekanan darah anak Anda turun di bawah kisaran normal.
Tekanan darah normal adalah antara 90/60 dan 130/80. Penurunan tekanan darah anak tidak selalu memprihatinkan, dan tingkat keparahan situasi akan tergantung pada penyebabnya.
Ada situasi di mana tekanan darah bisa menjadi sangat rendah dan menimbulkan gejala.
Biasanya terjadi ketika pembacaan atas (sistolik) lebih rendah dari 90 mm Hg, dan tekanan darah bawah (diastolik) lebih rendah dari 60 mm Hg.
Baca juga: 11 Gejala Tekanan Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?
Angka atas atau tekanan sistolik, adalah pengukuran tekanan di arteri saat otot jantung berkontraksi.
Sedangkan angka bawah atau tekanan diastolik, adalah pengukuran tekanan di arteri di antara detak jantung.
Gejala darah rendah pada anak-anak
Dilansir laman Children’s Health, berikut ini adalah sejumlah tanda atau gejala tekanan darah rendah pada anak-anak:
- Penglihatan kabur
- Merasa kebingungan
- Pusing atau vertigo
- Pingsan
- Merasa lemah
- Mual atau muntah
- Merasa ngantuk.
Baca juga: 3 Risiko Komplikasi Tekanan Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai
Penyebab darah rendah pada anak-anak
Penyebab paling umum dari kondisi tekanan darah rendah yang terjadi pada anak-anak meliputi:
- Reaksi alergi anafilaksis
- Aritmia, yakni kondisi irama jantung yang tidak normal
- Obat-obatan tertentu, termasuk obat penghilang rasa sakit dan obat anti-kecemasan
- Dehidrasi
- Konsumsi alkohol, khususnya pada remaja
- Kondisi jantung
- Infeksi
- Perubahan posisi yang tiba-tiba, seperti berdiri dengan cepat
Baca juga: Waspada, Ini 3 Faktor Utama yang Meningkatkan Risiko Tekanan Darah Rendah
Tips mencegah tekanan darah rendah
Dilansir Mayo Clinic, berikut beberapa cara dan gaya hidup yang dapat Anda lakukan untuk mencegah dan mengurangi gejala darah rendah, yakni:
1. Konsumsi banyak garamDokter biasanya menganjurkan untuk membatasi garam (natrium) karena dapat meningkatkan tekanan darah. Namun, bagi orang dengan tekanan darah rendah, itu bisa menjadi hal yang baik.
Tetapi terlalu banyak natrium dapat menyebabkan gagal jantung, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.
Jadi, penting untuk mengonsultasikan dan mendapat resep dari dokter sebelum memutuskan untuk menambah konsumsi garam.
Baca juga: 4 Tips Sederhana Mengatasi Tekanan Darah Rendah Saat Hamil
2. Minum lebih banyak airCairan dapat meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi, di mana keduanya sangat penting dalam mengobati tekanan darah rendah.
Selain itu, jika hindari mengonsumsi alkohol, sebab minuman ini dapat menyebabkan dehidrasi dan dapat menurunkan tekanan darah.
Beberapa obat tersedia untuk meningkatkan volume darah dan mengobati tekanan darah rendah yang terjadi tiba-tiba, saat Anda berdiri (hipotensi ortostatik) misalnya.
Baca juga: 4 Jenis Makanan yang Baik untuk Penderita Darah Rendah, Apa Saja?
4. Perhatikan posisi tubuhJika Anda mengalami tekanan darah rendah, cobalah untuk pindah dari berbaring atau jongkok ke posisi berdiri secara perlahan, dan hindari duduk dengan kaki disilangkan.
Jika gejala tekanan darah rendah dimulai saat berdiri, silangkan paha seperti gunting dan tekan.
Atau letakkan satu kaki di kursi dan condongkan tubuh sejauh mungkin ke depan. Gerakan ini mendorong aliran darah dari kaki ke jantung.
Baca juga: 10 Penyebab Tekanan Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?
5. Makan porsi kecil dan rendah karbohidratUntuk membantu mencegah tekanan darah turun drastis setelah makan, makanlah dalam porsi kecil beberapa kali sehari. Batasi makanan tinggi karbohidrat seperti kentang, nasi, pasta, dan roti.
Dokter juga mungkin merekomendasikan untuk minum satu atau dua cangkir kopi atau teh berkafein kuat saat sarapan, sebab kafein dapat menyebabkan dehidrasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.