Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecahkan Rekor Dunia, Profesor di AS Hidup 100 Hari di Bawah Air

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi laut.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Seorang profesor dari University of South Florida (USF) menghabiskan hidupnya 100 hari di bawah air sejak 1 Maret lalu sampai Jumat (9/6/2023).

Profesor yang bernama Joseph Dituri itu menyelam sedalam 30 kaki atau sekitar 9,144 meter di laguna Key Largo, Florida.

“Selama 100 hari saya menjelajah,” ucap Dituri dilansir dari Fox News, Sabtu (10/6/2023).

“Saya telah menjelajahi kehidupan, kehidupan lautan, dan kehidupan generasi yang akan datang,” sambungnya.

Dituri memecahkan rekor yang sebelumnya, yakni selama 73 hari, dua jam, dan 34 menit yang dilakukan oleh dua profesor Tennessee pada tahun 2014.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guinness World Records pun mendaftarkan Dituri sebagai pemegang rekor dunia terbaru di situsnya.

Baca juga: Detik-detik Pria Rusia Tewas Diserang Hiu di Laut Merah, Mesir


Bukan bertujuan untuk memecahkan rekor

Pria yang juga dipanggil dengan “Dr. Deep Sea” ini mengaku dirinya melakukan aksi itu bukan untuk memecahkan rekor, melainkan untuk tujuan penelitian.

Dalam penjelajahannya di bawah laut, ia meneliti bagaimana tubuh dan pikiran manusia merespons paparan yang berkepanjangan terhadap tekanan esktrem dan lingkungan terisolasi.

Penelitian itu dilakukan oleh Dituri untuk memberikan manfaat bagi peneliti laut dan astronot dalam misi jangka panjang ke depannya.

“Itu tentang memperluas toleransi manusia terhadap dunia bawah laut dan untuk lingkungan yang terisolasi, terkurung, dan ekstrem,” tuturnya.

Setiap hari ia melakukan pemantauan bagaimana tubuhnya merespons peningkatan dari waktu ke waktu selama di bawah air.

Sempatkan mengajar

Dalam penyelamannya, dia menyempatkan bertemu secara online dengan ribuan mahasiswa USF untuk mengajar teknik biomedis.

“Bagian yang paling memuaskan tentang ini adalah interaksi dengan hampir 5.000 mahasiswa dan membuat mereka peduli untuk melestarikan, melindungi, dan meremajakan lingkungan laut kita,” kata Dituri.

Dituri pun juga mendokumentasikan beberapa kesehariannya di bawah air di akun Instagramnya.

Baca juga: Beredar Foto Hewan Laut Mirip Cumi-cumi tapi Bercangkang Disebut Siluman Cumgar, Apa Itu?

Tubuhnya sedikit menyusut

Setelah 100 hari dan akhirnya mencapai permukaan air, Dituri menyapa kerumunan yang menunggunya dengan senyum lebar.

Dia menyelesaikan cek cepat oleh dokter sebelum mandi dan bergabung kembali dengan semua orang untuk berbagi pengalamannya selama 100 hari terakhir.

Dilansir dari USF, dirinya mengaku bahwa tubuhnya menyusut sekitar setengah inci atau 1,3 cm karena tekanan di dalam air.

Selain paparan berkepanjangan terhadap peningkatan tekanan dapat menyebabkan manusia menyusut, Dituri mengungkapkan bahwa juga terjadi peningkatan signifikan untuk tidurnya, kadar kolesterol, dan peradangan di tubuhnya.

“Prestasi luar biasa Dr. Dituri adalah kesaksian yang luar biasa untuk kemajuan yang signifikan dalam pengetahuan dan penelitian translasi yang kami buat di sini di USF di bidang kedokteran bariatrik,” ujar profesor terhormat Universitas yang juga menjabat sebagai ketua Departemen Teknik Medis, Robert Frisina.

Dituri berencana untuk mempresentasikan hasilnya di World Extreme Medicine Conference di Skotlandia pada bulan November.

Baca juga: Mengapa Air Laut Rasanya Asin? Simak Penjelasan Berikut

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi