Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jepang Ramai-ramai Ikut Kursus Tersenyum, Rela Bayar Ratusan Ribu

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Jacob Lund
Ilustrasi tersenyum
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Generasi (Gen) Z di Jepang belakangan ramai-ramai menyerbu kursus tersenyum berbayar.

Lonjakan jumlah peserta kursus ini dikarenakan semakin banyak warga ingin membiasakan diri menampilkan wajah tersenyum mereka saat tanpa masker.

Diketahui, Jepang telah mencabut syarat penggunaan masker sejak Maret 2023.

Tingginya minat Gen Z untuk mengikuti kursus tersenyum tersebut salah satunya terlihat di tempat kursus Keiko Kawano, dikutip dari Reuters.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari selusin siswa sekolah seni Tokyo memegang cermin di depan wajah mereka, kemudian menarik kedua sudut mulut mereka ke atas menggunakan jari-jari mereka.

Di depan cermin itu, mereka sedang berlatih cara tersenyum.

Baca juga: 2 Pesawat Bersentuhan, Landasan Pacu di Bandara Jepang Ditutup


Belajar senyum Hollywood

Salah seorang siswa bernama Himawari Yoshida (20) mengatakan, alasan mengikuti kursus tersenyum ini untuk persiapan menghadapi pasar kerja.

"Saya tidak banyak menggunakan otot wajah saya selama Covid-19, jadi ini latihan yang bagus," kata Yoshida.

Perusahaan tempat Kawano bekerja, Egaoiku, telah mengalami lonjakan permintaan lebih dari empat kali lipat dibanding tahun lalu.

Kawano sendiri adalah instruktur senyum terpercaya yang sudah memiliki banyak murid.

Untuk mengikuti kursus tersenyum selama satu jam, peserta harus membayar 7.700 yen atau lebih dari Rp 800.000.

"Pelajaran senyum khas dimulai dengan memeriksa senyum Anda saat ini," kata Kawano, dikutip dari Insider.

Selanjutnya, Kawano akan mengajari murid-muridnya bentuk senyuman yang dia sebut sebagai "senyum Hollywood".

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun, Aeon Mall Tanjung Barat Sediakan Tiket PP ke Jepang Rp 1

Ciri khas dari senyum Hollyywood ini mulai dari menunjukkan mata bulan sabit, pipi bundar, dan membentuk tepi mulut menjadi seperti mutiara berbaris.

Siswa dapat mencoba teknik mereka di tablet untuk mendapatkan skor pada senyum mereka.

Kawano percaya bahwa secara budaya, orang Jepang mungkin kurang senyum daripada orang Barat karena rasa aman mereka sebagai negara kepulauan dan sebagai negara kesatuan.

Bagi mereka yang ingin menjadi pelatih senyum sepertinya, Kawano juga menawarkan lokakarya pelatihan satu hari seharga 80.000 yen atau sekitar Rp 8,5 juta.

Sebuah jajak pendapat oleh penyiar publik NHK pada bulan Mei menunjukkan 55 persen orang Jepang mengaku masih memakai masker layaknya dua bulan sebelumnya.

Hanya 8 persen warga saja yang mengatakan mereka telah berhenti memakai masker sama sekali.

Hal ini menujukkan, banyak warga khususnya wanita muda sangat terbiasa dengan masker, sehingga mereka mungkin merasa tidak percaya diri jika melepasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi