Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Mahasiswi Kampus Swasta Surabaya, Berikut 5 Faktanya

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Andhi Dwi
Pelaku pembunuhan mahasiswi Unesa, RBA (41) di Mapolrestabes Sursbaya
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Penemuan sosok mayat perempuan dalam koper di kawasan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur pada Rabu (7/6/2023) mengejutkan warga.

Perempuan tersebut adalah Angelina Natania (22), seorang mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) di Surabaya, Jawa Timur.

Saat ditemukan, posisi jenazah terbungkus karung dan koper sekitar 15 meter dari jalur Pacet-Cangar.

Polisi pun berhasil menangkap tersangka pelaku pembunuhan bernama Rochmat Bagus Apriatma (41).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 5 fakta tentang kasus ini, dirangkum dari pemberitaan Kompas.com:

Baca juga: Hilang sejak Mei 2023, Mahasiswi Ubaya Ternyata Tewas Dibunuh, Jasadnya Ditemukan Dalam Koper

1. Hilang sejak awal Mei

Pihak keluarga telah membenarkan bahwa mayat dalam koper tersebut adalah Angelina Natania.

Angelina dilaporkan telah pergi dari rumahnya di kawasan Gunung Anyar, Surabaya sejak 3 Mei 2023.

Saat itu, korban membawa mobil Mitsubisi XPander warna abu-abu bernomor polisi L 1893 FY.

2. Pertemuan terakhir korban dengan sang ibu

Ibu korban, Ana Mariani (64), menceritakan bahwa putrinya saat itu sempat berpamitan pergi ke kampus untuk menjalani Ujian Tengah Semester (UTS).

"Ma aku ada kuliah, ada ujian satu mata kuliah," kata Ana, menirukan korban yang berpamitan, Jumat (9/6/2023).

Karena ujian, Ana berpikir anaknya akan pulang lebih cepat dari biasanya.

Akan tetapi, momen pamitan itu merupakan kali terakhir perjumpaannya dengan Angelina.

Ana juga mengaku sempat menghubungi Angelina beberapa kali, tapi tidak ada respons sama sekali.

Baca juga: Mahasiswi Ubaya yang Tewas Dibunuh Sempat Pamit Ikut UTS ke Ibunda

3. Pelaku seorang guru les musik

Pelaku yang bernama Rochmat diketahui merupakan seorang guru les musik.

Ia membunuh korban dengan menjerat leher Angelina ketika berada di sebuah apartemen kawasan Surabaya timur.

Korban dan pelaku sudah saling kenal sejak empat tahun lalu. Saat itu, pelaku merupakan guru ekstrakurikuler musik di sekolah korban.

Menurut pengakuan Ana, putrinya memang pernah tergabung dalam kelompok band sekolah sebagai gitaris.

Hubungan asmara pelaku-korban pun tak diketahui oleh Ana.

Pasalnya, Angelina mengaku tidak memiliki kekasih, sementara pelaku telah memiliki istri dan anak.

"Saya gak ada curiga AN punya hubungan dekat dengan pelaku. Karena pelaku sudah menikah," kata Ana.

Baca juga: Motif Pembunuh Mahasiswi Ubaya, Sakit Hati dengan Kata-kata Korban

4. Korban sempat terlihat dengan pelaku

Ana menuturkan, ia menerima kabar dari seorang mahasiswi yang mengaku melihat anaknya bersama pelaku di sebuah apartemen.

Pihaknya pun langsung mengecek informasi itu dan mengajak bertemu pelaku. Namun, pelaku mengaku tidak mengetahui keberadaan korban.

"Ketika diinterogasi polisi baru mengaku. Pelaku kayaknya psikopat karena sama sekali gak ada kayak rasa bersalah ke kami, minta maaf pun tidak," jelas Ana.

Baca juga: Motif Pembunuhan Mahasiswi Ubaya Dalam Koper di Mojokerto, Diduga akibat Hubungan Asmara

5. Motif sakit hati

Pihak kepolisian menuturkan, motif pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh perasaan sakit hati dengan perkataan korban.

Sebelum pembunuhan itu terjadi, pelaku dan korban juga sempat terlibat pertengkaran.

Pertengkaran ini lantaran mobil korban yang akan digadaikan tak kunjung ada yang menerima.

"Mungkin karena setelah seharian berkeliling tidak ada yang bisa menerima pegadaian mobil ini, akhirnya jadi persoalan terhadap si pelaku," ujar Pasma.

Dalam pertengkaran itu, korban disebut mengeluarkan kata-kata yang tidak berkenan di hati pelaku.

"Ada kata-kata juga yang membuat pelaku ini merasa terhina, sehingga cekcok di dalam mobil dan bertengkar hebat," jelas dia.

(Sumber: Kompas.com/Andhi Dwi Setiawan, Achmad Faizal | Editor: Krisiandi, Andi Hartik)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi