Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jenis Kondisi Tekanan Darah Rendah Paling Umum, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/AmnajKhetsamtip
ilustrasi jenis tekanan darah rendah paling umum.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Darah rendah adalah kondisi ketika Anda memiliki tekanan darah lebih rendah dari 90 mm Hg untuk angka atas (sistolik) atau 60 mm Hg untuk angka bawah (diastolik).

Pengaturan aliran darah internal tubuh terkadang dapat menyebabkan Anda memiliki tekanan darah lebih rendah dari normal.

Tekanan darah bervariasi dari satu orang ke orang lain. Bahkan penurunan sekecil 20 mmHg, dapat menimbulkan masalah bagi sebagian orang.

Baca juga: Tekanan Darah Rendah pada Anak: Penyebab dan Gejalanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Jenis tekanan darah rendah

Dilansir Medical News Today, ada berbagai jenis kondisi tekanan darah rendah atau hipotensi, berikut beberapa di antaranya yang paling umum:

1. Hipotensi ortostatik

Jenis pertama adalah hipotensi ortostatik atau hipotensi postural. Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah seseorang turun saat mereka berdiri dari posisi duduk atau berbaring.

Kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya pusing atau pingsan, sehingga berisiko membuat mereka jatuh atau cedera, terutama pada orang tua.

Anda berisiko mengalami hipotensi ortostatik karena beberapa faktor berikut:

Baca juga: 3 Jenis Kondisi Tekanan Darah Rendah pada Anak, Apa Saja?

2. Hipotensi postprandial

Selanjutnya adalah hipotensi postprandial, yang merupakan kondisi tekanan darah rendah yang terjadi setelah makan.

Proses pencernaan mengharuskan tubuh untuk memompa lebih banyak darah ke lambung dan usus kecil.

Namun pada beberapa orang, hal ini tidak terjadi secara efisien, sehingga tekanan darah rendah dapat terjadi.

Hipotensi postprandial juga dapat terjadi setelah stroke atau kecelakaan. Ini dapat dikaitkan dengan usia seseorang atau kecenderungan genetik.

Baca juga: Mengenal Penyebab Tekanan Darah Rendah Selama Kehamilan

3. Hipotensi berat terkait dengan syok

Syok adalah bentuk ekstrim dari hipotensi, di mana tekanan darah turun ke tingkat yang sangat rendah.

Ini adalah keadaan darurat medis, dan seseorang dengan gejala syok memerlukan perhatian medis segera.

Kondisi syok dapat terjadi akibat pendarahan, luka bakar parah, atau kehilangan cairan tubuh yang berlebihan.

Baca juga: 3 Risiko Komplikasi Tekanan Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai

 

Tips mencegah tekanan darah rendah

Dilansir Mayo Clinic, berikut beberapa cara dan gaya hidup yang dapat Anda lakukan untuk mencegah dan mengurangi gejala darah rendah, yakni:

1. Konsumsi banyak garam

Dokter biasanya menganjurkan untuk membatasi garam (natrium) karena dapat meningkatkan tekanan darah. Namun, bagi orang dengan tekanan darah rendah, itu bisa menjadi hal yang baik.

Tetapi terlalu banyak natrium dapat menyebabkan gagal jantung, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.

Jadi, penting untuk mengonsultasikan dan mendapat resep dari dokter sebelum memutuskan untuk menambah konsumsi garam.

Baca juga: 9 Gejala Tekanan Darah Rendah Saat Kehamilan, Apa Saja?

2. Minum lebih banyak air

Cairan dapat meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi, di mana keduanya sangat penting dalam mengobati tekanan darah rendah.

Selain itu, jika hindari mengonsumsi alkohol, sebab minuman ini dapat menyebabkan dehidrasi dan dapat menurunkan tekanan darah.

3. Obat dan stoking kompresi

Stoking kompresi biasanya digunakan untuk meredakan nyeri dan pembengkakan varises. Mereka dapat meningkatkan aliran darah dari kaki ke jantung.

Beberapa obat tersedia untuk meningkatkan volume darah dan mengobati tekanan darah rendah yang terjadi tiba-tiba, saat Anda berdiri (hipotensi ortostatik) misalnya.

Baca juga: 4 Tips Sederhana Mengatasi Tekanan Darah Rendah Saat Hamil

4. Perhatikan posisi tubuh

Jika Anda mengalami tekanan darah rendah, cobalah untuk pindah dari berbaring atau jongkok ke posisi berdiri secara perlahan, dan hindari duduk dengan kaki disilangkan.

Jika gejala tekanan darah rendah dimulai saat berdiri, silangkan paha seperti gunting dan tekan.

Atau letakkan satu kaki di kursi dan condongkan tubuh sejauh mungkin ke depan. Gerakan ini mendorong aliran darah dari kaki ke jantung.

Sebagai tujuan umum, targetkan setidaknya 30 menit aktivitas fisik sedang setiap hari. Namun, hindari berolahraga dalam kondisi panas dan lembab.

Baca juga: 4 Jenis Makanan yang Baik untuk Penderita Darah Rendah, Apa Saja?

5. Makan porsi kecil dan rendah karbohidrat

Untuk membantu mencegah tekanan darah turun drastis setelah makan, makanlah dalam porsi kecil beberapa kali sehari. Batasi makanan tinggi karbohidrat seperti kentang, nasi, pasta, dan roti.

Dokter juga mungkin merekomendasikan untuk minum satu atau dua cangkir kopi atau teh berkafein kuat saat sarapan, sebab kafein dapat menyebabkan dehidrasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi