Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Jantung Mematikan Sering Terjadi di Hari Senin, Apa Hubungannya?

Baca di App
Lihat Foto
shayne_ch13/ Freepik
Ilustrasi serangan jantung, paling banyak terjadi pada Senin, setidaknya di Irlandia.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kalimat penyemangat berupa "Kerja keras tidak pernah membunuh siapa pun" mungkin tak lagi berlaku, setidaknya di Irlandia.

Pasalnya, sebuah konferensi telah mempelajari bahwa serangan jantung paling mematikan paling umum terjadi di hari Senin, hari di mana para pekerja dan pelajar memulai aktivitasnya.

Senin atau dalam bahasa Inggris disebut Monday, kerap dicap sebagai hari paling mengerikan dan bahkan disebut sebagai akrononim dari Monster Day.

Dan temuan dalam konferensi tahunan British Cardiovascular Society di Manchester, Inggris, pada 5 Juni 2023, semakin menambah tingkat seram hari Senin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Profil Connie Nurlita, Pedangdut yang Meninggal Dunia Terkena Serangan Jantung


Serangan jantung sering terjadi di hari Senin

Dilansir dari IFL Science, Senin (5/6/2023), dalam konferensi tahunan, terungkap bahwa ada lebih dari 10 ribu rawat inap untuk ST-segment elevation myocardial infarction, baik di Republik Irlandia maupun Irlandia Utara.

ST-segment elevation myocardial infarction (STEMI) sendiri merupakan serangan jantung paling berat dan bersifat gawat darurat.

Sebab, penyakit jantung ini terjadi akibat sumbatan total tiba-tiba di pembuluh darah koroner yang memberikan suplai darah ke otot-otot jantung.

Dari angka tersebut, baik Republik Irlandia maupun Irlandia Utara, mencatat bahwa serangan jantung STEMI paling banyak terjadi di hari Senin.

Baca juga: Dilanda Kecemasan Jelang Hari Senin, Mengapa Bisa Terjadi?

Hubungan Senin dan serangan jantung

Ahli jantung dan pemimpin studi dari Belfast Health and Social Care Trust, Jack Laffan mengatakan, pihaknya telah menemukan korelasi statistik antara awal minggu dengan serangan jantung ini.

"Ini telah dijelaskan sebelumnya, tetapi tetap menjadi keingintahuan. Penyebabnya kemungkinan multifaktorial," kata dia.

"Namun, berdasarkan apa yang kita ketahui dari penelitian sebelumnya, masuk akal untuk menganggap ritme sirkadian," lanjutnya.

Menurut dia, ritme sirkadian atau siklus tidur-bangun dalam waktu 24 jam turut berperan meningkatkan risiko serangan jantung STEMI.

Menurut catatan Laffan, bahaya masalah kardiovaskular pada Senin juga telah dilaporkan melalui studi yang terbit pada 2005.

Namun, sifat sebenarnya dari hubungan antara Senin dengan masalah jantung dan pembuluh darah masih belum pasti.

Studi pada 2005 tersebut hanya menyimpulkan bahwa pesta minuman keras pada akhir pekan dapat memicu masalah jantung pada Senin.

Dilansir dari Insider, Senin (5/2023), stres tentang hari-hari kerja yang kerap menghantui selama akhir pekan atau Minggu juga dapat meningkatkan kadar hormon adrenalin dan kortisol dalam tubuh.

Dua hormon tersebut, turut menaikkan tekanan darah dan pembekuan, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung.

Kendati demikian, jika memang penyebabnya adalah stres karena pekerjaan, seharusnya hari kerja lain juga sama berbahayanya.

Mengomentari penelitian STEMI terbaru, Direktur Medis British Heart Foundation, Prof Sir Nilesh Samani mengatakan bahwa perlu membongkar hari-hari tertentu dalam seminggu yang merupakan puncak terjadinya serangan jantung.

"Melakukan hal itu dapat membantu dokter lebih memahami kondisi mematikan ini, sehingga kita dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa di masa depan," kata dia.

Baca juga: Gejala Serangan Jantung pada Wanita, Awas Lebih Mematikan daripada Pria

Gejala serangan jantung STEMI

STEMI adalah jenis serangan jantung paling serius dan memiliki risiko komplikasi paling mematikan daripada serangan jantung lain.

Menurut laman Cleveland Clinic, masalah kesehatan ini disebabkan penyumbatan total pada salah satu arteri yang menjadi penyuplai utama darah ke otot jantung.

Gejala serangan jantung termasuk STEMI yang paling umum, antara lain:

  • Nyeri dada (angina).
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas.
  • Mual, sakit perut, atau rasa ketidaknyamanan. Kondisi ini mungkin terasa seperti gangguan pencernaan dalam beberapa kasus.
  • Jantung berdebar-debar.
  • Kecemasan atau perasaan akan datangnya malapetaka.
  • Berkeringat.
  • Merasa pusing atau pingsan.

Sementara itu, pada wanita, gejala serangan jantung meliputi nyeri di bagian tengah dada atau rasa tidak nyaman yang terasa seperti gangguan pencernaan.

Gejala serangan jantung yang dialami wanita sering kali seperti gejala umum, tetapi mungkin juga termasuk:

  • Insomnia, kelelahan, atau sesak napas yang dimulai sebelum serangan jantung.
  • Nyeri yang menyebar ke punggung, bahu, rahang, leher, lengan, atau perut.
  • Mual dan muntah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi