Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal BBM Baru yang Bakal Dijual Pertamina, Berapa Harganya?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Humas Kementerian Ditjen EBTKE
Kementerian ESDM bersama tim riset ITB dan US Grains Council meluncurkan peta jalan strategis untuk percepatan implementasi bioetanol di Indonesia, di Jakarta, Selasa (6/12/2022).
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) bakal menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis baru yang disebut Bioetanol pada Juni 2023.

Penjualan BBM itu merupakan langkah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menurunkan karbon emisi.

Selain itu, pengadaaan Bioetanol juga menjadi salah satu wujud kemandirian energi di Indonesia.

Dilansir dari Kompas.com Kamis (8/6/2023), Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, Pertamina bakal menjual Bioetanol mulai Juni 2023.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surabaya bakal menjadi wilayah sasaran pertama penyaluran BBM jenis baru ini.

Bioetanol nantinya diperuntukkan bagi kendaraaan bermotor.

Lantas, apa itu Bioetanol?

Baca juga: Mau Ada BBM Bioetanol, Apakah APM Perlu Siapkan Produk Khusus?

Mengenal bioetanol

Irto mengatakan, BBM Bioetanol berbeda dengan BBM jenis lain yang disalurkan Pertamina.

BBM ini memiliki kualitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Pertamax.

"Yang jelas di atas Pertamax, namun di bawah Pertamax Turbo," kata Irto saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/6/2023).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, Bioetanol adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang diproduksi dari tumbuhan melalui proses fermentasi.

Menurutnya, produk ini merupakan campuran dari Pertamax dengan etanol.

Etanol sendiri dapat diproduksi dari tanaman-tanaman yang umum, salah satunya tebu.

Kendati demikian, Nicke memastikan bahwa pembuatan etanol tidak akan memengaruhi produksi gula.

"Etanolnya dari molasses tebu. Ini nanti rebutan nggak dengan pabrik gula? Tidak, ini cuma tetes tebu saja, jadi pabrik gula jalan ada tetes tebunya dan potensi kita besar. Selain itu juga bisa dibuat dari cassava, dari singkong, dari jagung juga," jelasnya, dikutip dari Kontan.

Bioetanol akan menjadi jenis BBM kedua yang dicampur dengan bahan nabati.

Sebelumnya, Pertamina telah menjual Biodesel 35 persen.

Biodiesel adalah campuran bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit, yaitu Fatty Acid Methyl Esters (FAME).

Baca juga: AHM Tunggu Data Komposisi Lengkap Bioetanol dari Pertamina

Manfaat bioetanol

Dikutip dari situs Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), BBM Bioetanol memiliki sejumlah manfaat.

Pertama, pengurangan emisi gas rumah kaca hingga 43 persen termasuk karbon dioksida, nitrogen oksida, dan partikel PM2 serta meningkatkan bauran energi terbarukan yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025.

Penurunan emisi dapat terjadi karena etanol sebagai gasohol memiliki nilai oktan sebesar (RON) 128, sehingga pencampuran dengan bensin akan meningkatkan kadar oktan dan kualitas pembakaran BBM.

Baca juga: Pakai Bahan Bakar Etanol, Mobil Hemat Energi IST Akprind Juara 2 di KMHE 2022

Harga bioetanol

Irto mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan harga jual BBM jenis Bioetanol.

"Untuk harganya belum kita tentukan," ujar dia.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi berpendapat, harga Bioetanol akan lebih mahal dari bahan campurannya.

Misalnya, jika blending dilakukan pada Pertalite, maka harga Bioetanol di atas Rp 10.000 per liter.

“Dengan blending itu harganya kan jadi lebih mahal, karena untuk Pertalite yang harga Rp 10.000, dengan blending itu menjadi Rp 12.000. Dengan begitu, nanti subsidinya jadi naik, begitu juga dengan Pertamax,” terangnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi