Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Efek Narkoba jika Dikonsumsi Balita? Ini Kata BNN dan Ahli UGM

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Leszek Czerwonka
Ilustrasi narkoba.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Balita berinisial N (3) di Samarinda, Kalimantan Timur positif narkoba setelah meminum air mineral dari botol yang belakangan diketahui mengandung sabu-sabu.

Balita tersebut minum dari botol yang mengandung narkoba setelah diberi minum dari tetangganya.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Rengga Puspo Saputro mengungkapkan botol plastik yang berisi setengah air mineral itu merupakan bekas alat hisap sabu-sabu atau bong.

Alat itu dipakai tersangka TR dan rekannya mengisap sabu pada malam hari, sebelum keesokannya diminum oleh balita tersebut, pada Selasa (6/6/2023).

"Pelaku inisial TR (51) ini tidak mengira bahwa bekas air itu masih ada efeknya,” ungkap Rengga dikutip dari Kompas.com, Senin (12/6/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara itu, efek dari minuman yang mengandung narkoba itu membuat balita tersebut bertindak terlalu aktif bahkan tidak tidur selama tiga hari. Balita itu kini mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit.

Lantas, apa dampak yang bisa terjadi bila narkoba dikonsumsi balita?

Baca juga: Kronologi Balita 3 Tahun di Samarinda Dikira Kesurupan, Ternyata Positif Narkoba

Penjelasan BNN

Deputi Rehabilitas Badan Narkotika Nasional (BNN) Diah Setia Utami mengatakan, bila dilihat dari gejala balita N yang menjadi hiperaktif dan tidak tidur, dia menduga narkoba yang dikonsumsi adalah golongan stimulansia, seperti metamfetamin, kokain atau zat stimulan lainnya.

Metamfetamina yang disingkat met juga dikenal di Indonesia sebagai sabu-sabu, yaitu obat psikostimulansia dan simpatomimetik.

"Terkait dampak dari metamfetamina bisa beragam, mulai dari peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan darah, dan peningkatan suhu tubuh," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (12/6/2023).

Diah mengatakan, efek sabu tersebut akan berkurang setelah 2-3 hari tergantung dari jumlah dosis yang diminum.

"Hanya memang harus diobservasi untuk melihat adanya peningkatan denyut jantung atau tekanan darah meningkat. Karena bisa fatal bila kerja jantung meningkat," ungkapnya.

Baca juga: 5 Fakta Balita Positif Narkoba di Samarinda, Tetangga Pemberi Air Minum Jadi Tersangka

 

Penjelasan ahli UGM

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Farmasi UGM Zullies Ikawati menjelaskan, metamfetamina atau sabu-sabu adalah golongan obat stimulan sistem syaraf dan dapat mempengaruhi perilaku.

"Terkait efek yang ditimbulkan juga beragam, antara lain gejala psikosis/kejiwaan, seperti halusinasi, perubahan perilaku, ketakutan, lebih sensitif, atau agresif, termasuk jadi hiperaktif," ucapnya terpisah kepada Kompas.com.

Selain itu, Zullies mengatakan, untuk dampak dari pemberian obat tersebut kepada balita juga beragam dan tergantung pada dosisnya.

"Jadi, fatal tidaknya tergantung dosis, sejauh ini bayi tersebut sudah mendapatkan penanganan dan sudah membaik. Jika dosisnya berlebih, ya bisa jadi fatal," ungkapnya.

Ia mengatakan, efek obat itu akan berbanding lurus dengan dosis.

Jadi, apabila paparan obatnya hanya sekali dan dosisnya kecil, maka kemungkinan besar untuk recovered atau pemulihannya juga akan lebih besar.

Kendati demikian, balita tersebut masih perlu diterapi sesuai dengan gejala yang muncul, sambil menunggu obatnya tereliminasi dari tubuh.

"Pada prinsipnya semua obat itu bisa tereliminasi dari tubuh, hanya berbeda-beda lamanya antar obat dan antar subyek, tergantung kemampuan metabolism dan eliminasinya," jelas Zullies. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi