KOMPAS.com - Golongan darah adalah sistem klasifikasi yang umumnya diperlukan ketika melakukan donor atau transfusi darah.
Setiap golongan darah memiliki kombinasi gula dan protein yang disebut antigen yang ditemukan di bagian luar sel darah merah.
Meskipun golongan ABO dan Rh adalah yang paling penting untuk transfusi darah, masih ada lebih dari 30 golongan darah lain yang diketahui dan lebih dari 600 antigen.
Baca juga: Apa Golongan Darah Paling Langka di Dunia? Berikut Penjelasannya
Dikutip dari Medical News Today, sebagian besar golongan darah termasuk salah satu dari empat golongan golongan darah, berdasarkan kansungan antigen A atau B.
Misalnya, orang dengan antigen A memiliki golongan darah A, sedangkan orang dengan antigen B memiliki golongan darah B.
Orang dengan antigen A dan B memiliki golongan darah AB, sedangkan orang yang tidak memiliki antigen pada sel darah merahnya memiliki golongan darah O.
Selain golongan darah, seseorang juga dapat membawa faktor Rh pada sel darah merahnya.
Orang yang tidak memiliki faktor Rh memiliki darah Rh-, sedangkan orang yang memiliki faktor Rh memiliki darah Rh+.
Baca juga: Mengenal Sistem Golongan Darah Manusia
Lantas, apa itu sistem golongan darah ABO dan Rh?
Sistem golongan darah ABO
Dilansir Badan Pelayanan Kesehatan Nasional Britania Raya (NHS), ada 4 golongan darah utama yang ditentukan oleh sistem ABO, yakni:
- Golongan darah A: memiliki antigen A pada sel darah merah dengan antibodi anti-B dalam plasma
- Golongan darah B: memiliki antigen B dengan antibodi anti-A dalam plasma
- Golongan darah O: tidak memiliki antigen, tetapi antibodi anti-A dan anti-B dalam plasma
- Golongan darah AB: memiliki antigen A dan B, tetapi tidak memiliki antibodi.
Baca juga: 10 Penyakit yang Berisiko Dialami Golongan Darah A, B, AB, hingga O
Golongan darah O adalah golongan darah yang paling umum. Diketahui, menerima darah dari golongan ABO yang salah dapat mengancam jiwa.
Misalnya, jika seseorang dengan golongan darah B diberikan darah golongan A, antibodi anti-A mereka akan menyerang sel golongan A.
Inilah mengapa golongan darah A tidak boleh diberikan kepada seseorang yang bergolongan darah B, dan begitu juga sebaliknya.
Sedangkan sel darah merah golongan O tidak memiliki antigen A atau B, maka dengan aman dapat diberikan kepada golongan lain.
Baca juga: Golongan Darah yang Berisiko Tinggi Alami Pembekuan Darah, Apa Saja?
Sistem golongan darah Rh
Sel darah merah juga terkadang memiliki antigen lain, protein yang dikenal sebagai antigen RhD.
Jika antigen tersebut ada, makan golongan darah Anda RhD positif. Jika tidak ada, golongan darah Anda RhD negatif.
Dengan demikian, dari sebelumnya hanya empat, kini terbagi menjadi 8 golongan darah:
- RhD positif (A+)
- RhD negatif (A-)
- B RhD positif (B+)
- B RhD negatif (B-)
- O RhD positif (O+)
- O RhD negatif (O-)
- AB RhD positif (AB+)
- AB RhD negatif (AB-).
Baca juga: 5 Fakta Golongan Darah Er yang Langka, Disebut Bisa Selamatkan Nyawa
Dalam kebanyakan kasus, darah negatif O RhD (O-) dapat dengan aman diberikan kepada siapa saja.
Ini sering digunakan dalam keadaan darurat medis ketika golongan darah sulit untuk segera diketahui.
Hal ini aman untuk sebagian besar penerima karena tidak memiliki antigen A, B, atau RhD pada permukaan sel, dan kompatibel dengan semua golongan darah ABO dan RhD lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.