Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan Asal Bali Ini Jadi Inspirasi di Tokoh Film "The Little Mermaid"

Baca di App
Lihat Foto
Efraimstochter
Ikan emperor angelfish yang menginspirasi karakter Karina di film The Little Mermaid (Pixabay/Efraimstochter)
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Desainer kostum film The Little Mermaid, Christian Cordella, mengungkapkan bahwa ia terinspirasi ikan khas Indonesia emperor angelfish dalam membuat karakter putri duyung dalam film tersebut.

Melalui akun Instagram pribadinya, Christian Cordella memperlihatkan desain para putri duyung yang muncul dalam film The Little Mermaid.

Salah satu karakter film tersebut bernama Karina, saudara Ariel, didesain sesuai dengan ikan emperor angelfish asli Bali, Indonesia.

Dalam unggahannya, Cordella terlihat menggambarkan Karina dengan sirip hitam dan "pakaian" bergari-garis biru tua serta cokelat. Warna ini khas ikan yang juga dikenal sebagai injel kaisar tersebut.

Lantas, apa itu ikan emperor angelfish atau injel kaisar yang menginspirasi desain karakter Karina di film The Little Mermaid?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kisah Persahabatan Penyelam dan Ikan Berwajah Mirip Manusia Selama 30 Tahun


Mengenal ikan emperor angelfish

Dilansir dari Bali Wildlife, ikan injel kaisar, emperor angelfish, atau imperial angelfish (Imperator pomacanthus) merupakan bagian dari famili Pomacanthidae yang terkenal memiliki warna cerah dan bentuk tubuhnya yang khas.

Di laut, ikan ini banyak ditemukan di perairan tropis dan subtropis di Samudra Atlantik, Hindia, dan Pasifik termasuk Afrika, Jepang, Mikronesia, Hawaii, dan Polinesia Perancis.

Habitat ikan berukuran 20 hingga 38 cm ini tinggal di antara terumbu karang dan batuan dalam kedalaman 6-55 meter.

Sebagai ikan karnivora, emperor angelfish memakan berbagai invertebrata kecil, plankton, spons, ganggang, dan ubur-ubur sejenis cnidarians.

Ikan ini dikenal berumur panjang dan mampu hidup hingga 15-20 tahun di alam liar.

Predator dari emperor angelfish tidak diketahui pasti. Namun, diduga ikan yang lebih besar, hiu, dan mamalia laut dapat memangsa ikan ini.

Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) memasukkan ikan emperor angelfish dalam kategori Least Concern (LC) yang berarti ikan ini tidak terancam ataupun hampir punah.

Baca juga: Mengenal Coelacanth, Ikan Purba yang Masih Hidup di Perairan Indonesia

Keindahan emperor angelfish

Ikan injel kaisar dikenal sebagai salah satu jenis ikan injel tercantik dalam familinya.

Dikutip dari Aqua, emperor angelfish dewasa memiliki garis gelap di area matanya. Garis itu menyerupai topeng yang berguna untuk mengecoh predator.

Ikan ini memiliki tubuh berwarna cerah dengan garis-garis berwarna biru dan kuning.

Ikan yang masih remaja memiliki tubuh yang berbeda dengan warna biru tua dan garis-garis cincin putih dan biru elektrik.

Karena warna ikan dewasa dan anak-anak yang berbeda, Aquarium Source menyebut peneliti sempat menganggap keduanya ikan berbeda.

Meski ditemukan pada akhir tahun 1700-an, kedua ikan tersebut baru diakui berspesies sama pada 1930-an.

Ikan injel kaisar anak-anak butuh waktu hingga dua tahun untuk berubah warna menjadi seperti ikan dewasa.

Baca juga: Viral, Unggahan Ikan Mirip dengan Karakter Flats di SpongeBob, Benarkah Ada?

Dikembangbiakkan di Bali

Dilansir dari Reef to Rainforest Media, emperor angelfish dikembangbiakkan di sebuah unit desa bernama Bali Aquarich milik Su Wen-Ping.

Menurut Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, UD Bali Aquarich berada di Banjar Dinas Sekeling, Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.

Perusahaan akuakultur yang berbasis di Bali tersebut terkenal mengembangbiakkan ikan badut, bahkan pernah memenangi kejuaraan.

Prosesnya tidak mudah karena ikan ini ternyata galak dan sulit mencari calon pasangan. Bahkan, butuh waktu hingga 11 tahun untuk mengawinkan ikan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi