Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Kuno Alaska Tidak Makan Ikan Selama 1.000 Tahun, Apa Alasannya?

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi ikan salmon yang memanfaatkan medan magnet untuk bermigrasi
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Manusia mulai makan atau mengonsumsi ikan sejak hampir 2 juta tahun yang lalu.

Hal itu salah satunya terbukti dari penelusuran sejarah yang mendapatkan bahwa sekitar 800.000 tahun yang lalu hominin di Israel sudah memanggang ikan mas raksasa.

Hominin merupakan anggota dari suku Hominini, yaitu manusia modern dan kerabatnya yang telah punah.

Jadi tidak mengherankan jika ikan air tawar merupakan sumber daya yang sangat penting bagi masyarakat prasejarah pedalaman di Amerika Utara.

Meski begitu, dilansir dari Haaretz, ada satu penelitian aneh yang ditemukan arkeolog. Yaitu bahwa pada orang-orang kuno di Beringia, sekitar 15.000 hingga 14.000 tahun yang lalu, tidak ditemukan adanya bukti konsumsi ikan hingga seribu tahun lamanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beringia sendiri adalah sebuah jembatan darat antara Asia dan Amerika utara yang menghubungkan Alaska sekarang dengan Siberia timur.

Lantas, apa alasan orang Alaska tidak makan ikan selama 1.000 tahun?

Baca juga: Ilmuwan China Menggali Lubang Sedalam 10.000 Meter untuk Mencapai Bebatuan Zaman Kapur


Ikan pertama muncul di Beringia Timur

Profesor Ben Potter dari Departemen Antropologi di Universitas Alaska Fairbanks dan timnya telah menyisir laporan penggalian di semua situs yang berusia 14.000 hingga 7.000 tahun di Beringia Timur.

Dalam penelitiannya, para arkeolog menyatakan, ikan pertama kali muncul dalam konteks manusia Beringia Timur yaitu pada 12.900 tahun yang lalu yang mereka temukan di sebuah situs bernama Mead, dan 11.800 tahun yang lalu dalam sebuah situs bernama Upward Sun River.

Beringia Timur sendiri terdiri dari bagian Alaska dan Yukon yang merupakan daerah subur dan penuh dengan hewan lebih dari 15.000 hingga 14.000 tahun yang lalu.

Lalu bagaimana dengan Beringia Barat? Ternyata tidak ada bukti terkait hal tersebut. Namun Potter menjelaskan bahwa semua situs ini berada di pedalaman.

Baca juga: Peneliti Menemukan Air Tertua di Bumi yang Berusia Miliaran Tahun, Bagaimana Rasanya?

Penyebab orang Alaska tidak makan ikan

Dalam penelitiannya, Potter dan rekannya menunjukkan bahwa selama seribu tahun pertama, orang Beringia hanya berburu bison, rusa, dan hewan besar lainnya.

Para arkelog berpendapat mungkin orang Beringia purba lebih menyukai daging. Namun, Potter menjelaskan, bahwa preferensi bukanlah masalahnya.

Masalah utamanya adalah iklim, karena "kesenjangan ikan" bertepatan dengan periode yang sangat dingin yang disebut Dryas Muda.

Zaman Es terakhir mencapai puncaknya sekitar 26.000 tahun yang lalu di mana suhu di dunia kemudian mulai menghangat.

Tren pemanasan tiba-tiba berbalik pada masa Dryas Muda yang berlangsung dari sekitar 12.800 hingga 11.700 tahun yang lalu.

Dryas Muda atau Masa Pendinginan Besar disebabkan oleh masuknya air tawar ke lautan akibat dari gletser yang mencair. Pada prosesnya, hal itu menyebabkan perubahan arus laut dan berdampak pada iklim.

Di Beringia, cuaca menjadi lebih dingin dan lebih kering. Di mana Potter menjelaskan, bahwa berburu rusa akan memberi mereka lebih banyak keuntungan dibandingkan dengan berburu ikan.

"Dibandingkan dengan bison, ikan adalah mangsa dengan tingkat lebih rendah dari bison. Di mana, keuntungan yang Anda dapatkan relatif lebih kecil dibandingkan dengan yang Anda keluarkan untuk menangkapnya," katanya.

"Itulah mengapa, ini bukan tentang apakah mereka suka atau tidak suka ikan. Tapi mereka memilih untuk mengeluarkan tenaga untuk menangkap bison dibanding ikan," tambahnya.

Baca juga: Ilmuwan: Perubahan Iklim Global Bisa Picu Tsunami Raksasa di Masa Depan

Arkeolog tidak menemukan peralatan memancing

Para arkeolog juga tidak menemukan peralatan memancing saat meneliti manusia purba Beringia Timur.

Meskipun, pada situs-situs penangkapan ikan prasejarah di tempat lain telah ditemukan tombak dan kail ikan, termasuk di sebuah tempat di Israel di mana orang-orang telah menangkap ikan sejak 10.000 tahun lalu.

Para arkeolog Israel juga menemukan pemberat untuk jala ikan meskipun bukan jala, yang terbuat dari bahan organik yang mudah rusak.

Potter menduga, orang Beringia menangkap ikan dengan jaring yang merupakan teknologi yang tidak terlihat secara arkeologis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi