Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Anak Korban Pesawat Jatuh Selamat Usai 40 Hari Berada di Hutan Amazon, Bagaimana Cara Bertahan Hidup di Hutan?

Baca di App
Lihat Foto
KANTOR KEPRESIDENAN KOLOMBIA via AFP
Para tentara pada 9 Juni 2023 merawat empat anak kecil yang selamat bertahan hidup 40 hari di hutan Amazon setelah pesawat mereka jatuh.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Peristiwa empat anak asal Kolombia yang ditemukan selamat di hutan Amazon setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh baru-baru ini ramai diberitakan.

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (11/6/2023), keempat anak tersebut mengalami kecelakaan pesawat pada 1 Mei 2023.

Akibat kecelakaan itu, ibu mereka, pilot Hernando Murcia Morales, dan pemimpin suku Yarupar Herman Mendoza Hernández meninggal dunia.

Sementara keempat anak itu, yakni Lesly Jacobo Bonbaire (13), Solecni Ranoque Mucutuy (9), Tien Noriel Ronoque Mucutuy (4), dan Christian Neryman Ranoque (1) mampu bertahan hidup selama 40 hari di tengah hutan Amazon.

Mereka akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat oleh tim SAR meski kurang gizi dan tergigit serangga.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari kejadian tersebut, bagaimana cara bertahan hidup di hutan?

Baca juga: Rahasia 4 Anak Korban Pesawat Jatuh Bisa Bertahan Hidup 40 Hari di Hutan Amazon

Bertahan hidup di hutan

Kepala Bagian Humas Basarnas Anjar Sulistyo mengatakan hal tersebut merupakan jungle survival atau Pengetahuan Dasar Bertahan Hidup di Hutan.

Ia menjelaskan, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk bertahan hidup di tengah hutan, sebagai berikut:

1. Menangani luka

Anjar mengatakan, luka menjadi hal yang harus segera diatasi setelah mengalami kecelakaan di area hutan.

"Jika mengalami kecelakaan di hutan belantara, pastikan kondisi fisiknya apakah mengalami luka berat atau ringan," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (16/6/2023).

Menurut Anjar, orang tersebut harus memahami tindakan yang harus dilakukan jika mengalami luka.

Sebagai contoh, jika mengalami perdarahan maka harus segera menghentikan lukanya dengan peralatan seadanya di sekitar tempat kecelakaan.

"Contoh lainnya, jika mengalami patah tulang maka harus melakukan upaya-upaya untuk menstabilkan (bagian yang patah) sehingga tidak semakin parah. Misalnya, dengan (memasangkan) bidai," lanjutnya.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan agar Tidak Terseret Ombak? Ini Kata Basarnas

2. Cari sumber makanan dan minuman

Selanjutnya, Anjar menyarankan agar penyintas kecelakaan mencari sumber kebutuhan makan-minum untuk bertahan hidup.

Contohnya, air dan bahan makanan dari hutan yang dapat dikonsumsi yang tidak membahayakan tubuh.

"Asupan makanan dan minuman yang minimal sangat diperlukan agar tubuh tetap memiliki energi untuk bertahan hidup," ujarnya.

Anjar sangat menyarankan agar penyintas bertahan di kawasan sumber air, seperti sungai atau sumber-sumber air lainnya.

Kawasan hijau yang banyak pohon, daratan rendah, atau cekungan menjadi tempat alternatif untuk mengumpulkan air hujan sebagai minuman.

"Biasanya, di dekat sumber air itu, terdapat tumbuh-tumbuhan yang dapat dikonsumsi atau binatang-binatang yang dapat ditangkap dan dikonsumsi," lanjut dia.

Baca juga: Berapa Lama Manusia Bisa Bertahan Hidup Tanpa Makan?

3. Cari tempat berlindung

Anjar juga menyebut penyintas perlu mencari tempat perlindungan untuk istirahat, seperti gua.

Jika tidak ada, maka buatlah tempat perlindungan menggunakan ranting dan daun yang ada di sekitar.

"(Ini berguna) untuk bertahan dari cuaca ekstrem, binatang buas, dan semua ancaman yang ada di hutan," ujarnya.

Baca juga: Amankah Berwisata di Pantai Saat Gelombang Air Laut Naik? Ini Penjelasan Basarnas

4. Tinggalkan jejak

Untuk mendapatkan pertolongan dari tim SAR atau penduduk sekitar, Anjar menekankan penyintas membuat sinyal atau jejak sebagai penanda.

"Membuat perapian, jika memungkinkan, untuk menghangatkan tubuh dan mengusir binatang buas, serta memberikan sinyal atau penanda kepada tim SAR yang sedang melakukan pencarian," jelasnya.

Selain itu, jika mampu bergerak, korban dapat memberikan penanda lain untuk memudahkan tim SAR menemukan keberadaannya.

Misalnya, dengan mematahkan ranting pohon di sepanjang jalan yang dilalui atau meninggalkan barang-barang bekas yang dia gunakan sebelumnya.

Baca juga: Tips Bertahan di Air untuk Orang yang Tidak Bisa Berenang

5. Cari arah

Jika mampu memanjat, korban dapat mencari dan memanjat pohon yang paling tinggi.

Tindakan tersebut dilakukan untuk mengetahui arah perjalanan maupun lokasi keberadaannya.

"Tetap optimis, bahwa survivor atau korban akan selamat atau hidup," pungkas Anjar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi