Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Pengumuman Hasil Sidang Isbat untuk Idul Adha 2023, Simak Tahapannya

Baca di App
Lihat Foto
Youtube: Kemenag
Tangkapan layar proses pembacaan hasil sidang isbat penentuan awal Zulhijah 1443 H.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) akan mengumumkan hasil sidang isbat awal Zulhijah 1444 H pada hari ini, Minggu (18/6/2023).

Sidang isbat atau sidang penetapan awal bulan terakhir dalam penanggalan Hijriah ini bertujuan untuk menentukan kapan Idul Adha 2023 akan dirayakan.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, pelaksanaan sidang isbat bertepatan dengan 29 Zulkaidah 1444 H.

"Sidang isbat penentuan awal Zulhijah 1444 H akan dilaksanakan pada hari Ahad, 18 Juni 2023 M," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang penentuan ini sendiri akan berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta Pusat.

Baca juga: Idul Adha 2023 Tanggal Berapa? Ini Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah


Tahapan sidang isbat 1 Zulhijah dan Idul Adha 2023

Sebelum pengumuman, rangkaian sidang isbat terdiri dari beberapa tahapan yang digelar mulai Minggu sore, tepatnya pukul 17.00 WIB.

Pertama, seminar pemaparan posisi hilal awal Zulhijah 1444 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi.

Terbuka untuk umum mulai pukul 17.00 WIB, tahapan ini dapat disaksikan secara daring melalui kanal YouTube Bimas Islam TV.

Kedua, pelaksanaan sidang isbat untuk menetapkan 1 Zulhijah 1444 H. Setelah penentuan awal bulan, maka kepastian jatuhnya Idul Adha 2023 atau 10 Zulhijah 1444 H dapat ditentukan.

Bukan hanya hasil hisab, sidang penentuan juga akan merujuk pada hasil pengamatan hilal atau rukyatul hilal.

Adapun tahap sidang isbat ini, berlangsung secara tertutup mulai pukul 18.15 WIB.

Tahapan ketiga, merupakan konferensi pers hasil sidang isbat 1 Zulhijah 1444 H sekaligus Idul Adha 2023.

Konferensi pers digelar pada pukul 19.05 WIB dan dapat disaksikan melalui kanal YouTube Kemenag RI.

Baca juga: Diusulkan Jadi Dua Hari, Cek Hari Libur Idul Adha 2023

Pengamatan hilal di 99 lokasi

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib menjelaskan, pemerintah menggelar pengamatan hilal di 99 titik di seluruh Indonesia.

Pengamatan hilal digelar oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Peradilan Agama, ormas Islam, serta instansi lain.

Dilansir dari laman Kemenag, setelah pengamatan bulan sabit awal bulan, barulah Kemenag akan mengadakan sidang isbat.

Sidang isbat sendiri akan dihadiri sejumlah duta besar negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Selain itu, hadir pula Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, dan pakar falak dari ormas Islam.

Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, pimpinan ormas Islam, serta pondok pesantren juga dijadwalkan akan hadir.

Baca juga: Rincian Harga Sapi dan Kambing Kurban 2023

Potensi beda Idul Adha 2023

Sebelumnya, melalui Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H, Muhammadiyah telah menetapkan tanggal jatuhnya Idul Adha 2023.

Menurut Muhammadiyah, awal Zulhijah 1444 H bertepatan dengan Senin, 19 Juni 2023. Artinya, hari arafah atau 9 Zulhijah 1444 H jatuh pada Selasa, 27 Juni 2023.

Sementara 10 Zulhijah atau Idul Adha 1444 H akan jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023.

Sebab, berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal, pada Minggu (18/6/2023), ijtimak jelang Zulhijah telah terjadi pada pukul 11.39.47 WIB.

Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta juga menunjukkan hilal sudah wujud.

Begitu pula di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam, Bulan berada di atas ufuk.

Di sisi lain, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin memperkirakan, ketinggian hilal pada 18 Juni 2023 waktu maghrib belum memenuhi kriteria baru MABIMS.

MABIMS adalah kepanjangan dari Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Kriteria baru MABIMS, yakni mengharuskan hilal awal memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Lantaran berpotensi belum memenuhi kriteria, Zulkaidah pun digenapkan menjadi 30 hari dan awal Zulhijah 1444 H jatuh pada 20 Juni 2023.

Dengan demikian, 10 Zulhijah 1444 H atau Idul Adha 2023 kemungkinan akan dirayakan pada Kamis, 29 Juni 2023.

"Kepastiannya menunggu keputusan Sidang Isbat," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (10/6/2023).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi