Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR PKS Sebut Porsi Sarapan Jemaah Haji Kurang, Warganet: Kalian yang Minta

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@IskanQL
Unggahan anggota DPR RI fraksi PKS yang menyebutkan porsi sarapan jemaah haji terlalu sedikit
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Iskan Qolba Lubis mengeluhkan soal sarapan jemaah haji yang menurutnya porsinya kurang. 

Keluhan tersebut diungkapkan Iskan melalui akun Twitternya, @IskanQL pada Minggu 18 Juni 2023. 

Dalam unggahannya dia juga menyertakan foto menu sarapan jemaah haji yang menurutnya terlalu sedikit.

"Jemaah Haji Kloter 17 KNO di Allow Tower 904 mengeluhkan porsinya terlalu kecil n apakah sesuai dengan standar gizi yang sudah disepakati dengan @Kemenag_RI?" tulisnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Komisi II DPR Usul Makan Pagi Jemaah Haji 2023 Ditiadakan

Dikirim dari jemaah haji asal Sumut

Saat dikonfirmasi, Iskan membenarkan foto yang diunggahnya berasal dari jemaah haji saat ini.

"Saya dikirimin oleh jemaah haji dari dapil saya (Sumatera Utara). Saya tidak mau memberikan berita hoaks," kata Iskan kepada Kompas.com, Senin (19/6/2023).

Menurutnya, foto itu ia terima di hari yang sama ketika ia mengunggahnya, yakni Minggu (18/6/2023).

"Di situ saya bilang itu keluhan masyarakat. Saya kan panja haji, harus menyampaikan. Sebanyak 75 persen jemaah haji kita adalah petani dan nelayan, 30 persen lansia," kata dia.

Kendati demikian, ia mengaku belum melaporkan keluhan ini secara langsung kepada Kemenag.

Terkait unggahan Iskan, pihak Kompas.com telah menghubungi Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief dan Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid.

Namun sambungan telepon dan pesan yang dikirimkan belum mendapatkan respons dari keduanya.

Baca juga: Jemaah Haji Tak Dapat Makanan 3 Hari di Makkah, Catat Waktunya

 

Respons warganet: kan kalian yang minta...

Unggahan Iskan mendapat banyak respons dari sejumlah warganet di Twitter. 

Hingga Senin (19/6/2023) unggahan tersebut telah mendapat 1,6 juta tayangan dan disukai lebih dari 1.000 warganet Twitter. 

Salah satu yang merespons unggahan Iskan adalah pemilik akun Twitter @AfifFuadS. Dia mengatakan, sebelumnya anggota DPR dari komisi VIII justru meminta tidak adanya sarapan. Sehingga jemaah haji hanya makan dua kali karena anggaran dipotong. 

Hal tersebut diungkapkan anggota komisi VIII DPR saat rapat dengar pendapat dengan Kemenag RI. 

Baca juga: Komisi II DPR Usul Makan Pagi Jemaah Haji 2023 Ditiadakan

Dikutip dari Kompas.com, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang pada Februari 2023 mengusulkan agar sarapan pagi untuk jemaah haji dihapus.

Hal tersebut diungkapkan Marwan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VIII DPR, Kemenag, hingga PT Garuda Indonesia pada 8 Februari 2023.

"Dalam kunjungan dan dialog dengan berbagai pihak jemaah haji, di pagi hari lebih cenderung melaksanakan ibadah. Dan durasi berada di tempat ibadah itu jauh lebih panjang ketimbang kembali ke penginapan. Maka karena itu, kami melihat bahwa pengadaan makan pagi itu cenderung mubazir," kata Marwan.

Selain itu, penjual makanan yang sebelumnya sempat tutup akibat Covid-19 juga kini telah buka kembali dan menjamur di mana-mana. 

Jemaah haji 2023 dapat makan 3 kali sehari

Dikutip dari Antara, Kemenag RI pada April lalu memastikan jemaah haji 2023 tetap akan mendapatkan makan tiga kali sehari.

Hal ini berbeda dari rencana awal yang hanya dua kali sehari karena terbatasnya anggaran.

"Kemarin makan tadinya hanya dua kali, yakni siang dan malam karena anggarannya dipotong DPR. Tapi Pak Menteri (Yaqut Cholil Quomas) minta supaya pagi tetap ada sarapan walaupun porsinya tidak sebanyak siang," kata Inspektur Jenderal Kemenag Faisal.

Untuk mempertahankan layanan sarapan ini, Kemenag melakukan efisiensi sejumlah biaya, termasuk menekan harga hotel.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi