Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al-Zaytun

Baca di App
Lihat Foto
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Massa dari pihak Ponpes Al Zaytun saat menunggu pendemo datang, Kamis (15/6/2023).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun menjadi sorotan karena membuat pernyataan dan tata cara ibadah yang menuai kontroversi.

Hal itu menuai banyak protes dari sejumlah ulama dan masyarakat.

Di balik polemik Ponpes Al Zaytun, nama pimpinannya, Panji Gumilang juga turut menjadi perbincangan publik.

Baca juga: Jejak Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al-Zaytun yang Pernah Dibui dan Pecat Ratusan Guru...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca juga: Profil Ponpes Al-Zaytun Indramayu yang Tuai Kontroversi

Berikut profil Panji Gumilang:

Profil Panji Gumilang

Dikutip dari infografis Harian Kompas, 6 Mei 2011, Panji Gumilang memiliki nama lengkap Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang.

Lahir di Gresik, Jawa Timur pada 30 Juli 1946, Panji Gumilang pernah menempuh pendidikan sekolah Arab (madrasah) di Gresik.

Kemudian, melanjutkan sekolah rakyat juga di Gresik.

Panji Gumilang adalah lulusan Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor.

Dia pun melanjutkan pendidikannya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat (kini Universitas Islam Negeri atau UIN).

Panji Gumilang memiliki istri bernama Khotimah Rahayu.

Dari pernikahannya, Panji Gumilang dan Khotimah Rahayu dikaruniai enam anak, yakni Imam Prawoto, Ahmad Prawiro Utomo, Ikhwan Triatmo, Khoirun Nisa, Muhammad Hakim Prasojo, dan Sofyah Alwida.

Baca juga: Profil Masjid Raya Al Jabbar, Disebut sebagai Ikon Baru Jawa Barat

Kurikulum pendidikan di Al-Zaytun

Dalam wawancara dengan Kompas, 5 Mei 2011, Panji Gumilang mengeklaim, sistem pendidikan di Al-Zaytun murni mengikuti kurikulum yang ditetapkan Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama.

Kurikulum itu, lanjut dia, dikombinasikan dengan muatan lokal yang dikembangkan di Al-Zaytun, yakni pendidikan hak asasi manusia (HAM) dan jurnalistik.

Menurut Panji Gumilang, muatan lokal mulai diberikan kepada siswa saat menginjak kelas VII atau kelas I SMP.

"Apa yang kami didikkan di sini sesungguhnya adalah aplikasi bagaimana hidup berketuhanan, memiliki jiwa kemanusiaan yang berkeadilan dan beradab," kata Panji Gumilang.

Tentang negara Indonesia, Panji Gumilang berpendapat bahwa sikap dan nilai-nilai dasar negara atau Pancasila adalah ajaran ilahi.

Dengan berdasarkan lima hal itu, sebut Panji, semua pihak bisa dirangkul.

"Kalau ada satu agama yang dijadikan dasar, bisa menyinggung yang lain. Janganlah hal itu terjadi," ujar Panji Gumilang.

Baca juga: Ponpes Al Zaytun Jadi Sorotan, Sosok Panji Gumilang Diungkap Mantan Pengurus Pondok

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi