Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Sebut Ponsel Bisa Diretas Saat Dicas di Charging Station, Ini Tips dari Pakar

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/rawpixel.com
Ilustrasi mengisi daya baterai ponsel.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Anggota Komisi XI DPR Puteri Komarudin memperingatkan masyarakat soal bahaya mengisi daya baterai ponsel di charging station di tempat umum.

Alasannya adalah charging station dapat dimanfaatkan oleh hacker untuk meretas ponsel korbannya.

Hal tersebut mungkin terjadi apabila pengguna mengisi daya baterai ponselnya di charging station yang sudah ada kabelnya.

Bila ponsel telanjur dibobol maka seluruh data pribadi, termasuk isi rekening di mobile banking, dapat dikuras oleh hacker.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jadi di Amerika kejadian ternyata hacker udah bisa masukin virus ke dalem (kabel charger) itu," ujar Putri dikutip dari Instagram pribadinya.

"Ketika kita colokin hape kita nanti mereka dapat akses semua data pribadi yang ada di hape kita. Ini juga termasuk mobile banking kita," sambungnya.

Hingga Rabu (21/6/203), unggahan Puteri soal ponsel bisa diretas saat baterainya diisi daya di charging station sudah ditayangkan sebanyak 13,6 juta kali.

Lantas, benarkah ponsel dapat diretas ketika baterainya diisi daya di charging station?

Baca juga: Pemuda Lulusan SMP Retas Situs Web Pemerintah, Motifnya Ingin Tunjukkan Eksistensi Sebagai Hacker

Penjelasan pakar

Praktisi keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan, peringatan yang disampaikan Putri mungkin terjadi.

Ia menjelaskan, secara teknis kabel charger yang terhubung ke perangkat yang menanamkan malware dapat meretas ponsel dan mencuri data.

"Jadi, harus pastikan kabel USB untuk charger tidak terhubung ke perangkat yang bisa menanamkan aplikasi pencuri data," kata Alfons kepada Kompas.com, Rabu (21/6/2023).

Baca juga: AS Dituding Retas Ribuan iPhone di Rusia

Cara melindungi ponsel agar tidak diretas

Terkait kemungkinan peretasan, Alfons memberikan beberapa saran supaya ponsel tidak diretas ketika baterianya diisi daya di charging station.

Berikut penjelasannya:

1. Bawa kepala dan kabel charger sendiri

Alfons meminta pengguna ponsel untuk membawa kepala dan kabel charger sendiri saat mengisi daya baterai di charging station.

Jika tidak, mereka disarankan untuk membawa powerbank supaya tidak was-was ponsel mati ketika berada di luar rumah, terutama di tempat umum.

"Paling aman yah pakai powerbank," saran Alfons.

Baca juga: Deret Aksi Bjorka, Hacker yang Klaim Retas Surat dan Dokumen Rahasia Jokowi

2. Perhatikan notifikasi pada ponsel

Lebih lanjut, Alfons mengingatkan pengguna ponsel untuk memperhatikan notifikasi pada ponsel ketika mengisi daya baterai di charging station.

Ia menjelaskan, secara teknis ketika ponsel dihubungkan ke kabel charger dan ada aplikasi yang akan diunduh akan muncul pop up.

Bila pop up yang muncul berisi keterangan meminta akses data atau sistem ponsel, siapapun harus berhati-hati dengan hal ini.

"Harus berhati-hati terhadap fasilitas charging tersebut," imbuh Alfons.

Baca juga: AS Diduga Retas Data Kampus Terkemuka, China Mengecam Habis-habisan

3. Periksa ponsel

Selain 2 cara yang sudah disebutkan, Alfons juga meminta pengguna ponsel untuk memeriksa gawainya untuk mengetahui aplikasi yang sudah terunduh otomatis.

Cara mengecek aplikasi di ponsel Android dapat dilakukan dengan membuka "pengaturan" atau "setting" lalu klik "security and privacy " atau "keamanan dan privasi" lalu pilih "install unknown apps".

Pastikan yang mendapat izin instalasi adalah peramban atau browser, WhatsApp, dan aplikasi lainnya.

"Cari aplikasi yang tidak dikenal dan mencurigakan dan uninstall. Pastikan tidak ada aplikasi yang mendapatkan izin instalasi dari luar Play Store," tutur Alfons.

"Khusus dari peramban, WhatsApp, dan aplikasi lainnya. Tidak boleh ada yang diperbolehkan instal aplikasi dari luar Play Store," pungkasnya.

Baca juga: Berbahaya, 9 Aplikasi Android Ini Bisa Retas Akun Facebook

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi