Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kapal Selam Titan: Temuan Puing, Dugaan Ledakan, dan Korban Tewas

Baca di App
Lihat Foto
OceanGate
Kru perusahaan OceanGate menyiapkan kapal selam Titan untuk ekspedisi ke bangkai kapal Titanic.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Tim penyelamat menemukan puing-puing yang diduga milik kapal selam Titan OceanGate, Kamis (22/6/2023), dekat bangkai kapal Titanic.

Puing yang diduga kapal selam wisata Titanic itu ditemukan oleh mesin ROV di kedalaman 4.000 meter, Horizon Arktik.

"Kami menemukan lima potongan besar puing yang diduga adalah sisa-sisa Titan. Hal yang pertama kami termukan adalah bagian kerucut ekor," ucap ahli penyelamat Angkatan Laut AS, Paul Hakims, dilansir dari CBS News.

Temuan itu menjadi tanda pertama dari hasil pencarian kapal selam Titan yang menghilang sejak Minggu (18/6/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari AP News, pihak berwenang masih menyelidiki apakah bongkahan puing tersebut milik kapal selam Titan.

Upaya pencarian terus dilakukan dengan melibatkan pesawat pengintai Boeing P-8 Poseidon Kanada dan C-130 Hercules, 10 kapal, dan pelampung sonar bawah air.

Sebelumnya, oksigen kapal selam Titan sempat kritis dan dinyatakan hanya bertahan 4 hari.

Dengan kata lain, oksigen tersebut hanya bertahan sampai Kamis (22/6/2023).

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui soal Kapal Selam Wisata Titanic: Kronologi, Penumpang, dan Upaya Penyelamatan


Dugaan kapal selam Titan meledak

Masih dilansir dari sumber yang sama, penjaga pantai mengatakan bahwa kapal selam Titan kemungkinan besar meledak di perairan Atlantik Utara.

Distrik Penjaga Pantai Pertama, Laksamana Muda John Mauger mengatakan, ledakan diperkirakan terjadi di dekat bangkai kapal Titanic, tempat kapal selam itu menuju.

"Puing-puing tersebut konsisten dengan hilangnya ruang tekanan," ujarnya.

Dikutip dari BBC, pakar selam David Mearns mengatakan, puing-puing yang ditemukan termasuk kerangka pendaratan dan kerucut bagian belakang kapal selam Titan.

Beberapa ahli berspekulasi bahwa ledakan dahsyat terjadi akibat kegagalan lambung kapal.

Salah satu pendiri perusahaan, Guillermo Söhnlein, mengatakan ada kemungkinan ledakan mendadak terjadi pada pesawat selam wisata itu.

Informasi terbaru, angkatan laut AS sempat mendeteksi suara ledakan tak lama setelah kapal selam Titan kehilangan kontak.

"Angkatan Laut AS melakukan analisis data akustik dan mendeteksi anomali yang konsisten dengan ledakan atau ledakan di sekitar tempat kapal selam Titan beroperasi ketika komunikasi terputus,” kata seorang pejabat senior Angkatan Laut AS, dilansir dari Insider.

Baca juga: Spesifikasi Kapal Selam Titan, Kendaraan Tur Bangkai Titanic yang Dilaporkan Hilang

Lima penumpang dinyatakan meninggal dunia

Penumpang kapal selam Titan dinyatakan tewas bersamaan dengan temuan puing-puing yang diduga milik kapal selam tersebut.

Dilansir dari AP News, OceanGate Expeditions mengatakan bahwa pilot dan kepala eksekutifnya, Stockton Rush, bersama dengan penumpang lainnya, yakni Suleman Dawood dan putranya Shahzada Dawood, Hamish Harding, serta Paul-Henri Nargeolet "telah hilang".

OceanGate tidak memberikan informasi lebih detail tentang tewasnya kelima penumpang itu.

Sementara itu, ucapan duka cita mendalam mengalir dari berbagai pihak.

White House menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang berduka atas meninggalnya lima orang di kapal selam Titan.

"Kami turut berduka cita untuk keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang kehilangan nyawa di Titan," kata White House dalam sebuah pernyataan.

Begitu juga dengan para pejabat Penjaga Pantai AS yang mengumumkan kematian mereka pada Kamis (22/6/2023).

Duka cita juga disampaikan pemerintah Pakistan kepada keluarga Dawood yang menjadi penumpang kapal selam Titan.

"Belasungkawa yang terdalam kepada keluarga Dawood dan keluarga penumpang lainnya atas berita menyedihkan tentang nasib kapal selam Titanic di Atlantik Utara," ucap Kementerian Luar Negeri Pakistan.

Keluarga Dawood adalah salah satu keluarga paling terkemuka di Pakistan. Mereka adalah pemilik perusahaan besar Dawood Hercules Corp, yang bergerak di bidang pertanian, petrokimia, dan infrastruktur telekomunikasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi