KOMPAS.com - Kucing peliharaan maupun liar yang hamil dapat sewaktu-waktu melahirkan di sekitar rumah.
Bagi penghuni rumah yang tidak terbiasa, kondisi ini tentu mengejutkan dan membingungkan, bahkan dirasa mengganggu.
Padahal, kucing rata-rata dapat melahirkan antara satu hingga 12 anak.
Meski dapat melahirkan secara alami, anak kucing dapat terlahir meninggal.
Bahkan, menurut International Cat Care, sekitar 7 persen anak kucing mati saat lahir dan 9 persen lainnya meninggal sekitar umur delapan minggu.
Lalu, bisakah mencegah kucing melahirkan di rumah dan apa yang harus dilakukan jika itu terjadi?
Baca juga: 5 Cara Sederhana untuk Mengetahui Jenis Kelamin Anak Kucing
Bisakah kucing dicegah melahirkan di rumah?
Dokter hewan sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada Slamet Raharjo mengungkapkan, kucing memang secara alami akan melahirkan di rumah.
"Secara alami, saat akan melahirkan, kucing akan mencari tempat yang aman dan nyaman, bebas dari gangguan musuh atau predator, dan tempat tersebut paling mudah ditemukan dalam rumah," jelasnya kepada Kompas.com, Sabtu (24/6/2023).
Menurut Slamet, inilah alasan kucing hampir selalu melahirkan di dalam rumah.
Ia menyatakan bahwa sangat sulit untuk mencegah kucing supaya tidak melahirkan dalam rumah.
Ini karena kucing menganggap rumah adalah tempat paling aman dan nyaman,
Slamet menambahkan, pemilik hewan peliharaan ini atau penghuni rumah yang digunakan kucing melahirkan sebaiknya bersikap biasa saja saat binatang berbulu tersebut akan melahirkan.
"Dibiarkan saja. Natural. Induk kucing tahu apa yang harus dilakukan pada bayi-bayinya," lanjut dia.
Baca juga: 5 Penyakit yang Umum Diderita Anak Kucing
Saat kucing akan melahirkan...
Kucing yang akan melahirkan biasanya menunjukkan tanda-tanda berupa gelisah, tidak mau makan, serta mencari tempat-tempat tersembunyi untuk beranak.
Ia menyebutkan bahwa kucing domestik atau kampung yang dipelihara, tapi tidak dikandangkan akan hidup dengan lebih natural.
"Saat bunting dan melahirkan sangat jarang yang mengalami masalah. Jadi, hampir tidak pernah membutuhkan pertolongan orang," lanjutnya.
Meski begitu, keadaan ini berbeda dengan kucing ras yang hidupnya lebih sering diatur manusia.
Menurut Slamet, kucing ras sering mengalami gangguan ataupun kesulitan melahirkan. Ini membuatnya membutuhkan pertolongan manusia termasuk operasi cesar.
Ia menambahkan, pemilik kucing sebaiknya membiarkan peliharaannya melahirkan secara normal kalau bisa.
"Kalau ada tanda-tanda kesulitan melahirkan, segera dibawa ke dokter hewan," tambahnya.
Baca juga: Fading Kitten Syndrome pada Anak Kucing, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Tanda-tanda kucing kesulitan melahirkan
Dilansir dari Cats Protection, ada beberapa masalah yang harus diwaspadai saat kucing melahirkan, yaitu:
- Pendarahan dari vagina atau keputihan yang tidak biasa.
- Prolaps atau rahim mengejan yang dapat menyebabkannya terdorong keluar.
- Mastitis atau infeksi kelenjar susu yang menjadi panas, nyeri dan membesar.
- Napsu makan yang buruk.
- Kucing minum berlebihan atau muntah.
- Kucing bergerakan canggung atau kikuk.
- Tubuh kucing berkedut atau pingsan.
Selain itu, PDSA menambahkan, kucing yang mengalami kondisi berikut setelah melahirkan juga perlu dibawa ke dokter hewan:
- Keluarnya cairan hijau dari vulva atau area sekitar uretra dan vagina kucing.
- Kucing berdarah secara tidak normal.
- Kuring kelelahan setelah melahirkan dalam waktu lama.
- Kucing mengejan selama 20-30 menit tanpa mengeluarkan anak kucing.
- Anak kucing tersangkut di panggul.
- Anak kucing tidak otomatis keluar dari kantung atau lapisan pelindungnya dari rahim.
- Induk yang baru pertama melahirkan bisa butuh bantuan melepaskan tali pusar.
- Tidak segera melahirkan meski menunjukkan tanda-tanda.
- Periksakan induk kucing jika ada anak kucingnya lahir mati.
- Periksakan kucing yang tampak tidak sehat.