Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Meteor, Asteroid, dan Komet? Berikut Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/buradaki
Ilustrasi perbedaan meteor, asteroid, dan komet.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Asteroid, komet, dan meteor temasuk dalam kategori batu luar angkasa atau benda kecil dalam tata surya.

Mereka bisa berasal dari potongan batu, es, dan logam yang merupakan sisa-sisa dari pembentukan tata surya 4,6 miliar tahun yang lalu.

Baca juga: Apa Itu Planet Kerdil? Berikut Pengertian dan Contohnya

Lantas, apa perbedaan asteroid, komet, dan meteor?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan meteor, asteroid, dan komet

Dilansir dari laman NASA, berikut perbedaan definisi antara meteor, asteroid, dan komet:

1. Meteoroid, meteor, dan meteorit

Meteoroid adalah objek di ruang angkasa yang ukurannya bervariasi, mulai dari butiran debu hingga asteroid kecil. Mereka sering disebut sebagai "batu luar angkasa".

Ketika meteoroid memasuki atmosfer bumi (atau planet lain, seperti Mars) dengan kecepatan tinggi dan terbakar, bola api atau "bintang jatuh" itu disebut meteor.

Dan jika sebuah meteoroid selamat dari perjalanan melalui atmosfer dan berhasil menyentuh tanah, itu disebut meteorit.

Baca juga: 8 Hal soal Hujan Meteor Eta Aquarid yang Terjadi Dini Hari Nanti


2. Asteroid

Asteroid, kadang-kadang disebut planet kecil, adalah batuan dan tak berudara yang tersisa dari pembentukan awal tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.

Sebagian besar puing antariksa purba ini dapat ditemukan mengorbit Matahari antara Mars dan Jupiter di dalam sabuk asteroid utama.

Ukuran asteroid bervariasi, mulai dari lebar 10 meter hingga berdiameter sekitar 530 kilometer.

Menariknya, massa total semua asteroid yang di sabuk asteroid utama, jika digabungkan, masih lebih kecil dari massa Bulan Bumi.

Baca juga: NASA Temukan Asteroid Baru yang Diperkirakan Akan Tabrak Bumi pada 2046

3. Komet

Komet-komet adalah sisa-sisa beku dari pembentukan tata surya yang terdiri dari debu, batuan, dan es.

Saat mereka mengorbit lebih dekat ke Matahari, mereka memanas lalu memuntahkan gas dan debu yang membentuk kepala bercahaya yang bisa lebih besar dari sebuah planet.

Debu dan gas tersebut membentuk ekor yang membentang sejauh jutaan kilometer jauhnya dari Matahari.

Ada kemungkinan miliaran komet yang mengorbit Matahari di Sabuk Kuiper dan Awan Oort yang lebih jauh lagi.

Baca juga: Hanya Melintas Sekali Seumur Hidup, Ini Jadwal dan Cara Melihat Komet C/2022 E3 (ZTF)

Hujan meteor dan fireball

Asteroid, komet, dan meteor terkadang bisa menampilkan sejumlah fenomena yang bisa disaksikan oleh manusia di Bumi.

Sebagaimana dikutip dari laman Science Focus, berikut beberapa fenomena umum terkait benda-benda langit kecil tersebut:

1. Hujan meteor

Saat komet atau asteroid bergerak mengelilingi Matahari, mereka meninggalkan jejak puing-puing di belakangnya.

Saat orbit Bumi bersinggungan dengan puing-puing ini, hasilnya adalah ratusan (atau ribuan) jalur terang, tampak memancar dari satu titik di langit malam.

Inilah mengapa orang-orang sering melihat hujan meteor pada waktu yang sama setiap tahunnya, dan meteor bisa lebih banyak jumlahnya pada malam-malam tertentu.

Baca juga: Apakah Pluto adalah Sebuah Planet? Berikut Penjelasannya

2. Fireball

Fenomena fireball atau bola api terjadi jika meteor yang memasuki atmosfer bumi memiliki tingkat kecerahan yang melebihi Venus.

Bola api besar akan terlihat selama 5-10 detik dan terkadang ia bisa meledak, seperti halnya meteorit Danau Tagish yang jatuh pada tahun 2000.

Ia meledak di langit dengan kekuatan sekitar seperempat dari bom Hiroshima, pecah menjadi sekitar 500 bagian yang menghujani Danau Tagish di British Columbia, Kanada.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi