Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Sejarah dan Profil Pemimpin Pasukan Wagner, Disebut Balik Serang Rusia

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot Kompas.com
Populer Tren 26 Juni 2023: Sejarah dan profil pemimpin pasukan Wagner, tentara bayaran yang balik menyerang Rusia

KOMPAS.com - Sepak terjang pasukan Wagner, tentara bayaran yang balik menyerang Rusia, banyak mendapat perhatian pembaca.

Berita mengenai sejarah Wagner Group, sosok pimpinan pasukan Wagner Yevgeny Prigozhin, dan profil pasikan Wagner menarik untuk diikuti.

Selain mengenai pasukan Wagner, berita Populer Tren juga menampilkan sederet fakta dari kasus penemuan empat kerangka bayi di Banyumas, Jawa Tengah.

Ada pula berita mengenai pelajaran bahasa Inggris yang disebut dihapus dari pelajaran wajib  SD.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populer Tren

Selengkapnya berikut ini berita Populer Tren sepanjang Minggu (25/6/2023) hingga Senin (26/6/2023).

1. Sejarah Wagner Group

Wagner Group (secara resmi disebut PMC Wagner) pertama kali diidentifikasi pada 2014.

Saat itu mereka mendukung pasukan separatis pro-Rusia di timur Ukraina.

Pasukan ini adalah organisasi rahasia, beroperasi sebagian besar di Afrika dan Timur Tengah, dan diperkirakan hanya memiliki sekitar 5.000 tentara yang berasal dari veteran resimen elit Rusia.

Sejak itu, Wagner Group telah berkembang pesat.

"Wagner hampir pasti sekarang memimpin 50.000 pejuang di Ukraina dan telah menjadi komponen kunci dari kampanye Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Inggris pada Januari 2023, dikutip dari BBC.

Selengkapnya bisa disimak di sini: 

Sejarah Wagner Group, Tentara Bayaran yang Kini Balik Menyerang Rusia

2. Sosok Yevgeny Prigozhin, pemimpin pasukan Wagner

Yevgeny Prigozhin dan kelompoknya, Wagner Group, menyita perhatian dunia usai aksi pemberontakannya terhadap Rusia.

Mereka berbalik arah menyerang Rusia, setelah sebelumnya turut membantu menyerang pasukan Ukraina.

Pasukan Wagner atau Wagner Group sendiri merupakan tentara bayaran swasta di bawah kepemimpinan Yevgeny Prigozhin yang selama ini berperang bersama tentara reguler Rusia di Ukraina.

Jauh sebelum mengendalikan pasukan tentara bayaran, Yevgeny Prigozhin pernah berjualan makanan cepat saji untuk menyambung hidup.

Dia juga pernah dijebloskan ke penjara akibat kejahatan "kelas teri".

Selengkapnya bisa disimak di sini: 

Sosok Yevgeny Prigozhin, Penjual Hotdog yang Bertransformasi Jadi Pemimpin Tentara Bayaran Wagner Group

 

3. Profil dan sepak terjang Pasukan Wagner

Pasukan tentara bayaran Wagner Group membelot dari Rusia setelah sebelumnya membantu menyerang pasukan Ukraina.

Grup Wagner menyerukan pemberontakan bersenjata yang bertujuan untuk menggulingkan Menteri Pertahanan Rusia.

Bahkan, bos Wagner, Yevgeny Prigozhin mengaku telah menembak jatuh helikopter militer Rusia, seperti diberitakan Kompas.com, Sabtu (24/6/2023).

"Helikopter tersebut telah ditembak jatuh oleh unit-unit PMC Wagner," ujarnya dalam sebuah pesan audio.

Selengkapnya bisa disimak di sini: 

Profil dan Rekam Jejak Wagner Group, Tentara Bayaran yang Berbalik Serang Rusia

4. Fakta kasus penemuan 4 kerangka bayi di Banyumas

Warga di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dikejutkan dengan penemuan empat kerangka bayi di sebuah kebun.

Pemilik kebun, Prasetyo Tomo (42) mengungkapkan, penemuan kerangka bermula saat pekerjanya tengah meratakan tanah.

Diberitakan Kompas.com, Kamis (22/6/2023), saat itu hanya tulang belulang berukuran kecil yang terbungkus kain dan terkubur dengan kedalaman sekitar 50 sentimeter.

Namun, dalam perkembangannya, polisi justru menemukan kerangka-kerangka lain yang kemudian diketahui adalah kerangka bayi.

Selengkapnya bisa disimak di sini: 

Sederet Fakta dan Dugaan Kasus Empat Kerangka Bayi di Banyumas, Disebut Hasil Hubungan Gelap Ayah dan Anak

5. Benarkah Bahasa Inggris dihapus dari pelajaran SD?

Sebuah unggahan video yang menyebutkan mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar (SD) dihapus, viral di media sosial TikTok.

Video itu diunggah oleh akun @riskacyntia pada Rabu (14/6/2023).

"POV Baru tau pelajaran Bahasa Inggris di SD dihapus," kata akun tersebut.

Pengunggah menyebutkan, penghapusan Bahasa Inggris tersebut dilakukan di SD negeri, sementara di swasta tidak dilakukan.

Selengkapnya bisa disimak di sini: 

Bahasa Inggris Disebut Dihapus dari Kurikulum SD, Ini Kata Kemendikbud

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Rizal Setyo Nugroho
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi