KOMPAS.com - Gerhana adalah fenomena langit yang menakjubkan di mana Bumi, Bulan, dan Matahari berada dalam posisi yang sejajar.
Ada dua jenis fenomena gerhana yang umum terjadi yakni gerhana Matahari dan Gerhana bulan. Masing-masing terjadi tergantung pada urutan posisi Bumi, Bulan, dan Matahari berada.
Baca juga: Mengenal Bulan dari Planet-planet di Tata Surya
Lantas, bagaimana fenomena gerhana dapat terjadi? Simak penjelasan berikut ini.
Gerhana Matahari
Dilansir dari Space.com, gerhana Matahari disebabkan oleh Bulan yang melintas di antara Matahari dan Bumi, kemudian ketiganya berada dalam posisi yang sejajar.
Hal itu menimbulkan bayangan di Bumi yang menghalangi sebagian atau seluruh cahaya Matahari di beberapa area.
Baca juga: Apa Perbedaan Meteor, Asteroid, dan Komet? Berikut Penjelasannya
Ada empat jenis gerhana matahari tergantung pada bagaimana matahari, bulan, dan Bumi sejajar pada saat peristiwa terjadi:
1. Gerhana Matahari totalGerhana matahari total terjadi ketika Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi, kemudian menutupi Matahari sepenuhnya.
Gerhana matahari total adalah satu-satunya jenis gerhana matahari di mana Anda dapat melepas kacamata gerhana untuk jangka waktu singkat ketika Bulan benar-benar menghalangi Matahari.
2. Gerhana Matahari cincinGerhana matahari cincin atau annular terjadi ketika Bulan melewati antara Matahari dan Bumi, tetapi ketika berada pada titik terjauhnya dari Bumi.
Karena Bulan lebih jauh dari Bumi, ia tampak lebih kecil dari Matahari dan tidak sepenuhnya menutupi Matahari.
Akibatnya, menciptakan sesuatu yang tampak seperti cincin di sekitar Bulan.
Baca juga: Mengenal Delapan Planet yang Ada di Tata Surya
3. Gerhana Matahari sebagianGerhana matahari sebagian terjadi ketika Bulan lewat di antara Matahari dan Bumi tetapi Matahari, Bulan, dan Bumi tidak sejajar sempurna.
Bulan tidak sepenuhnya menghalangi matahari sehingga hanya sebagian matahari yang tertutup.
4. Gerhana Matahari hibridKarena permukaan bumi melengkung, terkadang gerhana dapat bergeser antara annular dan total saat bayangan Bulan bergerak melintasi bola bumi.
Dari semua jenis yang disebut di atas, gerhana matahari jenis ini adalah yang paling langka.
Baca juga: Apakah Fenomena Aurora Bisa Terjadi di Planet Lain? Berikut Penjelasannya
Gerhana Bulan
Dilansir dari laman NASA, gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama. Ketika Bumi diposisikan tepat di antara Bulan dan Matahari, bayangan Bumi jatuh ke permukaan Bulan.
Bayangan tersebut kemudian meredupkan bulan dan terkadang mengubah permukaannya menjadi merah mencolok selama beberapa jam.
Berikut adalah tiga jenis gerhana bulan:
1. Gerhana bulan TotalTerjadi ketika bulan bergerak ke bagian dalam bayangan Bumi, atau umbra. Sebagian sinar matahari yang melewati atmosfer bumi mencapai permukaan Bulan, meneranginya dengan redup.
Semakin banyak debu atau awan di atmosfer Bumi selama gerhana, semakin merah Bulan tampak.
Baca juga: Apakah Pluto adalah Sebuah Planet? Berikut Penjelasannya
2. Gerhana bulan sebagianKeselarasan Matahari, Bumi, dan Bulan yang tidak sempurna mengakibatkan Bulan hanya melewati sebagian umbra Bumi.
Bayangan bumi tumbuh dan kemudian surut tanpa pernah menutupi permukaan Bulan seluruhnya.
3. Gerhana bulan penumbraJenis ini terjadi ketika Bulan bergerak melalui penumbra Bumi, atau bagian terluar bayangannya yang samar. Bulan akan sedikit redup sehingga sulit untuk diperhatikan.
Baca juga: Apa Perbedaan Atmosfer dan Lapisan Ozon? Simak Penjelasan Berikut