KOMPAS.com - Kasus inses ayah dan anak di Banyumas, Jawa Tengah masih mendapat banyak perhatian masyarakat.
Polisi telah menangkap pria berinisial R (57) yang menyetubuhi anak kandungnya hingga melahirkan sebanyak 7 kali.
Kasus tersebut terungkap setelah ditemukan 7 kerangka bayi yang diduga hasil inses antara R (57) dengan anaknya E (26) selama rentang 2013-2021.
Baca juga: Apa Itu Inses, seperti Kasus yang Sedang Ramai di Banyumas?
Ayah setubuhi anak kandung
Dilansir dari Kompas.id, R diduga sudah menyetubuhi E sejak usia anaknya 13 tahun. Adapun, E adalah anak pertama dari istri ketiga pelaku.
Setiap kali E melahirkan, R membantu persalinan anaknya lalu membekap bayi yang sudah dilahirkan hingga tewas dan menguburkannya.
Inses dilarang dalam hukum agama dan negara karena dapat berdampak buruk. Perkawinan sedarah bisa menyebabkan anak lahir cacat, baik secara fisik maupun psikologis, bahkan tingkat kecerdasan yang rendah.
Salah satu penelitian menyebutkan, 40 penelitian anak hasil hubungan sedarah yang memiliki pertalian darah dekat akan membuat anak lahir dengan cacat fisik, hingga defisit intelektualitas yang parah.
Baca juga: 7 Bayi Hasil Inses Ayah dan Anak di Banyumas Diduga Dikubur Hidup-hidup
Bahaya perkawinan sedarah
Dilansir dari The Tech, perkawinan sedarah dapat meningkatkan peluang munculnya kondisi genetik yang langka pada anak.
Hubungan sedarah berisiko menimbulkan albinisme, cystic fibrosis, hemofilia, dan sebagainya.
Hal tersebut terjadi karena DNA pada anak yang berasal dari ayah dan ibunya tidak bervariasi.
Padahal, variasi DNA pada anak penting bagi kesehatannya. DNA yang tidak bervariasi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Jika hal seperti itu benar-benar terjadi, tubuh anak tidak begitu kuat melawan penyakit sehingga ia menjadi sakit-sakitan.
Dikutip dari Kompas.com, berikut ini risiko yang berpotensi muncul pada anak hasil inses:
- Menderita cacat lahir serius, seperti kelainan jantung bawaan, kaki bengkok, bibir sumbing, hingga down syndrome
- Gangguan mental pada anak
- Kelainan resesif autosomal yang diakibatkan adanya penyatuan dua gen abnormal
- Cacat fisik
- Gangguan intelektualitas yang parah
- Tingkat pertumbuhan lambat
- Kanker
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah, hingga rawan jatuh sakit
- Berisiko tinggi mewarisi penyakit yang diderita ibu atau ayahnya
- Badan kerdil
- Berat lahir rendah
- Kematian bayi
Baca juga: Mengenal Apa Itu Inses dan Bahayanya
Jumlah kromosom pada manusia
Perlu diketahui bahwa setiap orang memiliki 46 kromosom dan setiap kromosom menyimpan sekumpulan gen.
Setiap gen mempunyai petunjuk pada tubuh dan dapat menentukan warna rambut maupun warna kulit.
Dari hasil perkawinan, setiap orang mendapat 2 set kromosom yang berjumlah 23 kromosom dari ayah dan 23 kromosom dari ibu.
Karena setiap set kromosom memiliki set gen yang sama, artinya setiap orang punya 2 salinan dari hampir semua gen, kecuali kromosom X dan Y.
Dari hal itu, yang membuat setiap orang unik adalah mereka memiliki salinan DNA dari ayah yang berbeda dengan ibunya, begitu juga sebaliknya.
Perbedaan tersebut baik bagi tubuh karena ketika pertama salinan rusak maka tubuh masih memiliki salinan kedua sebagai cadangan.
Baca juga: Sosok R, Ayah yang Inses dengan Anaknya di Purwokerto, Lakukan Hubungan Terlarang sejak 2013
Hubungan sedarah dapat bawa gen penyakit
Anak dari perkawinan sedarah dapat terkena penyakit langka karena kemungkinan orangtuanya membawa gen penyakit yang sama.
Gen penyakit tersebut kemudian diwariskan kepada anaknya dan buah hati mereka dapat mengidap penyakit tertentu.
Selain itu, perkawinan sedarah juga memnyebabkan tubuh anak mudah terserang penyakit.
Hal itu dikarenakan sistem kekebalan tubuh bergantung pada DNA yang disebut Major Histocompatability Complex (MHC).
MHC terdiri dari sekumpulan gen yang membantu tubuh melawan infeksi dan komponen ini dapat melawan penyakut karena memiliki banyak alel atau versi gen.
Seperti yang sudah disebutkan di awal, semakin banyak variasi pada DNA maka semakin baik pula tubuh melawan penyakit.
Secara spesifik, setiap alel gen MHC dapat membantu mendeteksi jenis materi asing yang berbeda.
Baca juga: Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses Ayah dan Anak di Banyumas, Polisi: Tersangka Bisa Lebih dari Satu
Peluang anak lahir cacat
Dikutip dari Psychology Today, peluang anak lahir cacat atau memiliki kondisi kesehatan tertentu terbilang tinggi.
Anak asal Cekoslowakia yang diteliti menunjukkan, kurang dari separuh anak yang lahir dari perkawinan sedarah memiliki tubuh yang sehat.
Namun, 45 persen lainnya lahir dalam kondisi cacat parah dan meninggal dini, sementara 11 peersen lainnya mengalami gangguan mental ringan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.