Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kucing Pasir, Kucing Penyendiri yang Sulit Dilacak

Baca di App
Lihat Foto
Grégory Breton/Panthera
Tiga anak kucing pasir yang berhasil didokumentasikan oleh tim peneliti Panthera di Gurun Sahara Maroko.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Kucing dikenal sebagai binatang berbulu yang memiliki bentuk lucu dan menggemaskan.

Di dunia ini ada beragam jenis kucing, salah satunya yang mungkin belum banyak diketahui adalah kucing pasir.

Kucing pasir atau sand cat adalah jenis kucing yang tinggal menyendiri di gurun pasir di wilayah Afrika dan Asia.

Dikutip dari laman Smithsonian NationalZoo, kucing pasir hidup beradaptasi dengan kehidupan gurun, sehingga mereka bisa hidup lama tanpa air, berlari di pasir yang licin atau mendeteksi mangsa yang ada di bawah tanah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di media sosial TikTok, belakangan beberapa warganet juga membagikan sejumlah video terkait kucing pasir.

Bagi Anda yang penasaran dengan kucing pasir, berikut sejumlah hal yang perlu diketahui seputar kucing jenis ini:

Baca juga: 7 Ras Kucing yang Berkarakter Tenang, Cocok untuk Dipelihara

Karakteristik

Dikutip dari laman WildCatconservation, kucing pasir memiliki nama ilmiah Felis margarita.

Kucing pasir adalah satu-satunya jenis kucing yang mampu hidup di habitat gurun.

Kucing pasir memiliki bulu lembut dan padat, sebagian besar warna bulu mereka adalah coklat seperti gurun pasir yang bercampur abu-abu muda.

Warna bagian belakang tubuhnya sedikit lebih gelap, namun di bagian perut, warna kucing ini cenderung keputihan hingga kuning pucat.

Bagian ekor kucing pasir memiliki bentuk seperti cincin hitam yang melingkar di dekat ujung ekornya.

Sedangkan kepalanya memiliki ukuran lebar dengan mata yang besar.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Saat Kucing Melahirkan di Rumah dan Bisakah Dicegah?

Kucing pasir memiliki telinga pendek, besar, dan runcing yang memberikan pendengaran tajam menyesuaikan habitat di mana mangsa langka.

Kucing pasir juga memiliki bulu panjang lebat menutupi telapak kaki. Bulu panjang yang membungkus kakinya ini bermanfaat untuk melindungi kakinya dari pasir panas.

Selain itu, bulu yang menutup telapak kaki tersebut juga bermanfaat dalam bergerak melintasi permukaan pasir yang licin.

Sementara itu, bulu padat di badannya berfungsi selayaknya mantel untuk melindungi dari panas dan dingin ekstrem di lingkungan gurun.

Kucing pasir memiliki panjang tubuh sekitar 45-57 sentimeter, dengan ekor sepanjang 28-35 sentimeter. Berat kucing dewasa berkisar antara 1-3,5 kg.

Baca juga: Ramai soal Video Kucing Bermain Kodok, Dokter Ungkap Bahayanya

Sulit dilacak

Studi pertama tentang kucing pasir dilakukan di Israel pada 1993. Dari studi ini, para ahli biologi menemukan kucing pasir sangat sulit untuk dilacak keberadaannya.

Bulu di telapak kakinya mencegah kucing tenggelam di butiran pasir saat berjalan, dan membuat jejaknya hampir tak terlihat.

Ketika ada cahaya mengarah pada kucing ini, mereka akan berjongkok rendah, menutup matanya sehingga tak ada pantulan yang terlihat.

Dikombinasikan dengan warna kulitnya yang seperti menyatu saat berada di gurun pasir makin membuat kucing ini tak mudah ditemukan.

Kucing juga selalu mengubur semua kotorannya sehingga kucing ini cukup sulit diteliti mengenai apa saja yang dimakan.

Dari sebuah studi, kucing pasir dalam satu malam bisa menempuh perjalanan yang jauh.

Penelitian di Maroko itu menemukan, kucing pasir jantan terlacak mampu menempuh jarak lebih dari 14 km dengan perjalanan membentuk garis lurus.

Perjalanan itu ditempuh kucing dalam waktu kurang dari 30 jam.

Baca juga: 5 Perilaku Manusia yang Dibenci Kucing, Apa Saja?

Ekologi

Kucing pasir di wilayah Sahara dikenal sebagai kucing penggali lubang.

Keterampilan menggali ini penting untuk membangun dan membuat liang persembunyian, serta menemukan hewan pengerat yang bersembunyi di pasir.

Kucing ini juga dikenal sebagai pemburu ular, terutama ular bertanduk yang merupakan ular berbisa di padang pasir.

Saat siang hari, kucing pasir biasanya akan bersembunyi di liang dangkal yang digalinya di bukit pasir atau di bawah semak.

Kucing pasir merupakan hewan soliter atau hewan yang hidup tidak berkelompok.

Populasi kucing ini sangat rendah dan saat akan mencari pasangan menggunakan panggilan keras mirip gonggongan anjing kecil.

Gonggongan keras, dikombinasikan dengan pendengaran tajjam, memungkinkan kucing saling menemukan walau jaraknya jauh.

Baca juga: Apa Penyebab Kucing Muntah dan Bagaimana Menanganinya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi