Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KA Lokal Rangkasbitung-Merak Jual Tiket Tanpa Tempat Duduk dan Penumpang Berebut Kursi, Ini Kata KCI

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Ikhsan Prabowo Hadi
Ilustrasi KA Lokal Merak PP
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kereta Api (KA) Rangkasbitung-Merak dikeluhkan penumpang karena menjual tiket tanpa tempat duduk.

Keluhan itu salah satunya disampaikan oleh warganet Twitter, Rabu (28/6/2023).

"Min @KAI121, mohon perhatiannya utk kereta lokal Rangkas-Merak. Tiket tetap diterbitkan meski kursi udah habis. Orang2 pada ngumpul dkt bordes, bahkan ngambil kursi orang yg berhak. Sangat tdk nyaman," tulis akun @budir**********.

Keluhan yang sama juga disampaikan pengguna TikTok @meli*******.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kereta lokal Dhoho penatahan Kediri-Malang, memang murah tapi mosok seng murah koyok ngene rek? Kalau divideo kalimat saya salah mohon maaf sebelumnya, disini saya mau kritik pihak @KAI121 kalau jual tiket tanpa kursi di maksimalkan ya pak kasian yang delosor delosor di jalan banyak, gak bisa gerak juga. sekali sekali survei ngono lo pehh mosok neng kantor ae ihuyy. Yo wes gitu lah, saya gak mau kebanyakan bicara, capek cah capek," tulisnya.

Baca juga: Cerita Anak 12 Tahun Naik Kereta Api Solo-Jakarta Seorang Diri, Bawa Surat dari Ibunya


Penjelasan Commuter Line

Kompas.com menghubungi Manajer Humas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Leza Arlan untuk menanyakan soal KA lokal yang jual tiket tanpa kursi.

Leza mengatakan hal itu bukanlah perkara baru.

Beberapa KA lokal memang menjual tiket tanpa kursi dengan kapasitas tertentu.

"Aturannya sudah ada dari dulu. Bisa dicek di aturan Kementerian Perhubungan," tuturnya.

Melalui laman resmi Twitternya @KAI121, PT KAI juga menjelaskan bahwa KA Lokal Rangkasbitung-Merak memang menjual tiket tanpa kursi dengan kapasitas 50 persen tanpa kursi.

"Selamat pagi dan mohon maaf atas ketidaknyamanannya yang sudah dialami Kak. Saat ini kapasitas penjualan pada Kereta Api Lokal sebesar 150%. Terdiri dari 100% tiket dengan tempat duduk dan 50% tanpa kursi (berdiri). Saat ini perjalanan Kereta Api Lokal tersebut dikelola oleh KAI Commuter. Jika terkait informasi, keluhan atau saran, silakan dapat follow dan DM twitter @Commuterline ya. Terima kasih," tulisnya.

Sebelumnya, KCI juga menyampaikan bahwa Commuter Line Arjonegoro juga menjual tiket kereta tanpa kursi.

Selama perjalanan, penumpang diperbolehkan duduk di bangku yang kosong (selama kursi masih tersedia).

"Untuk tiket KA Commuter Line Arjonegoro pada rute tsb dijual tanpa nomor kursi ya. Saat perjalanan silakan bisa menempati bangku yang kosong (selama masih tersedia). Namun, mohon dipastikan kembali bahwa di kursi tersebut tidak ada penumpang lain ya Kak. Terima kasih," tulis @CommuterLine.

Beberapa KA lokal yang menjual tiket kereta tanpa kursi di antaranya Commuter Line Merak, Dhoho, Bandung Raya, Walahar, dan lain-lain.

Baca juga: Ada Long Weekend Idul Adha 2023, Ini Syarat Terbaru Perjalanan Kereta Api dan Pesawat

Lapor ke petugas

Terkait soal penumpang yang berebut kursi di KA Lokal Rangkasbitung-Merak, Leza mengatakan, penumpang berhak melapor apabila tidak mendapat kursi padahal membeli tiket dengan kursi.

"Pengguna dapat melaporkan ke petugas yang ada di kereta terkait tempat duduk tersebut," imbuhnya.

Keterangan Kemenhub

Terpisah, Kompas.com juga menghubungi Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati untuk menanyakan aturan penjualan tiket kereta tanpa kursi di beberapa KA lokal.

Adita membenarkan bahwa aturan penjualan tiket KA lokal tanpa kursi itu sudah diatur dalam PM Standar Pelayanan Angkutan Orang Umum dengan KA No 63 tahun 2019.

"Untuk saat ini sesuai PM Standar Pelayanan Angkutan Orang Umum dengan KA, No 63 tahun 2019, memang penjualan tiket KA Lokal (merupakan penugasan PSO) dapat dilakukan melebihi kapasitas tempat duduk, maksimal 150 persen. Sehingga memang ada alokasi kuota tiket tanpa kursi (berdiri)," ujarnya, Jumat (20/6/2023).

Adita menjelaskan, penjualan tiket KA lokal tanpa kursi ini ditujukan untuk mengantisipasi demand penumpang yang cukup tinggi di beberapa wilayah.

"Selain itu pertimbangannya KA Lokal hampir mirip KA perkotaan atau aglomerasi yang tidak membutuhkan waktu lama dari satu lokasi ke daerah tujuan," imbuh dia,

Di beberapa wilayah dengan jarak perjalanan yang cukup panjang, rencananya akan dikurangi kapasitas penumpang KA maksimal menjadi 120 persen saja.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi