Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Durga Wayang dan Durga India

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Di India, Durga sangat dihormati umat Hindu sebagai istri Shiwa dan ibunda Ganesha
Editor: Sandro Gatra

DARI pengalaman menyimak pergelaran wayang kulit, wayang golek dan wayang orang, saya memperoleh kesimpulan kesan bahwa Durga adalah tokoh antagonis yang jahat, kejam, bengis, dan licik, maka lebih berpihak ke Kurawa ketimbang Pandawa.

Bahkan sampai ke Bharatayuda, Durga terus gigih meski gagal mendukung Seratus Kurawa dalam upaya membinasakan Lima Pandewa.

Di semesta pewayangan Jawa yang juga disebut sebagai Wayang Purwa memang Durga ditampilkan sebagai sosok raksasa perempuan berwajah bengis pemangsa manusia.

Menurut para dalang wayang Jawa, Durga merupakan ratu para dendawa yang bertahta di kerajaan Setra Gandamayit didampingi suaminya yang tidak kalah menyeramkan dan bengis, yaitu Betara Kala yang secara berkala gemar menelan rembulan sehingga memunculkan fenomena astronomis yang disebut sebagai gerhana.

Menurut versi Wayang Purwa, Durga semula seorang dewi cantik jelita bernama Dewi Uma yang dalam pertengkaran dengan Betara Guru dikutuk oleh Betara Guru menjadi raksasa perempuan berwajah bengis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun setelah Betara Guru menyesal, maka raksasa perempuan tersebut ditukar raga dengan Dewi Purwati yang setelah menjadi Durga dinikahkan dengan putra Dewi Uma, yaitu Betara Kala.

Di dalam mitologi Wayang Purwa, Durga sangat sakti mandraguna sehingga tak terkalahkan oleh siapapun juga kecuali oleh Semar sebagai avatar Betara Ismaya kakak Betara Manikmaya yang kemudian menjadi Betara guru sebagai penguasa Tripada, yakni Mayapada.

Lain padang lain belalang. Lain Durga versi Wayang, lain Durga versi India.

Di India, Durga sangat dihormati umat Hindu sebagai istri Shiwa dan ibunda Ganesha, bahkan sebagai tokoh protagonis dengan martabat tertinggi di antara para dewata.

Durga diciptakan oleh Brahma, Wisnu dan Shiwa demi mampu membinasakan siluman lembu sakti-mandraguna, Mahishasura yang tak terkalahkan oleh segenap dewa dan dewi di alam semesta.

Di dalam Hinduisme, kesaktian Durga merupakan perpaduan segenap kesaktian para dewata. Durga sebenarnya cantik jelita, namun langsung beralih-raga menjadi sosok menyeramkan demi menimbulkan rasa takut pada para Bhuta dan musuh manusia.

Di dalam Hinduisme, sosok Durga ditampilkan sebagai dewi bertangan sepuluh yang masing-masing memegang senjata pamungkas untuk membinasakan Mahishasura.

Candi Prambanan di lembah gunung Merapi, Indonesia didedikasikan kepada dewi Durga. Sementara Durga juga tampil pada kisah Calonarang di Bali.

Setelah umat Hindu mengaitkan Durga dengan India, maka Durga menjadi ikon gerakan memerdekakan India dari belenggu kolonialisme Inggris.

Di masa kini setiap tahun pada sekitar akhir bulan Oktober, umat Hindu di seluruh dunia menyelenggarakan festival Durga Puja demi mendirgahayu Dewi Durga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi