Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ita, Nyaris Celaka gara-gara Senar Layangan Menjerat Lehernya

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar Facebook
Tangkapan layar unggahan berisi cerita dari seorang perempuan yang nyaris celaka gara-gara senar layangan yang menyangkut di lehernya saat mengendarai sepeda motor.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan berisi cerita seorang perempuan yang nyaris celaka gara-gara senar layangan yang menyangkut di lehernya saat mengendarai sepeda motor viral di media sosial.

Unggahan itu dibagikan akun Itha di grup Facebook Info Seputar Delanggu (ISD) dan Bisnis pada Jumat (30/6/2023).

"Iki mw aq br kesangkut senar layangan e bocah ng daerah etan umbul manten dlan lor tengah sawah pas boncengke anak q yoan.. rep tk parani bocah e rdok adoh ko posisi q ning yo anak q selak nangis wedi iruh getih q," tulisnya.

(Ini tadi saya habis tersangkut senar layangan milik salah satu anak-anak di daerah Umbul Manten, di jalan tengah sawah saat memboncengkan anak saya. Mau saya hampiri anak tersebut tapi posisinya agak jauh, terlebih anak saya juga menangis karena ketakutan melihat darah).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cerita Dini Indriani yang Kehilangan Uang di Sebuah Asuransi...

Itha melanjutkan, saat kejadian untungnya langsung reflek menarik rem, sehingga, luka yang diakibatkan tidak terlalu parah.

Adapun tujuannya mengunggah kejadian tersebut hanyalah untuk memberi pesan kepada masyarakat agar berhati-hati ketika bermain layangan.

"Gur arep ngelingke ati2 nk do dolanan layangan, ojo ngnti kyo sg wngi2 ngnti ftal ngnti MD.. mesak e kluargane sg nunggu tekane ngmh.. suwun admin nk sampun d.loloske," tulis Itha lagi.

(Cuma ingin memberi tahu agar berhati-hati ketika bermain layangan, jangan sampai seperti kejadian yang sudah-sudah, berakibat fatal hingga meninggal dunia. Kasihan keluarganya yang menunggu di rumah. Terima kasih admin sudah diloloskan).

Itha pun mengunggah foto kondisi lehernya setelah terjerat senar layangan.

Baca juga: Viral, Video TKW Hong Kong Dikenai Denda Rp 9 Juta karena Beli Gamis Rp 200.000, Bea Cukai: Itu Penipuan

Lantas, bagaimana ceritanya sebenarnya?

Cerita Ita yang hampir celaka gara-gara senar layangan

Saat dikonfirmasi, Ita (26) mengatakan bahwa kejadian itu terjadi pada Jumat (30/6/2023) sekitar pukul 17.00 WIB.

Dengan mengendarai sepeda motor, Ita hendak menjemput ayahnya yang bekerja di Umbul Manten, salah satu pemandian di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Adapun peristiwa itu terjadi di jalan tengah sawah sisi timur Umbul Manten.

"Posisi gendong anak saya di depan, tiba-tiba aja kayak ada yang nyangkut di leher. Ternyata itu senar layangan," ujarnya, kepada Kompas.com, Minggu (2/7/2023).

Untungnya, Ita dan buah hatinya tak sampai terjatuh dari sepeda motor.

"Alhamdulillah enggak (jatuh). Saya langsung reflek ngerem. Soalnya posisi gendong anak, jadi naik motornya pelan," lanjutnya.

Baca juga: Viral, Curhat Orangtua yang Anaknya Jadi Korban Pengeroyokan hingga Tewas di Klaten, Kasusnya Masih Gelap

Tidak bermain layangan di sembarang tempat

Dia mengaku, sempat melihat ada dua anak kecil yang bermain layangan di sekitar lokasi kejadian.

Namun, Ita tidak bisa melihat dengan jelas wajah kedua anak kecil tersebut.

"Pokoknya ada anak kecil 2 orang. Mau saya samperin keburu anak saya nangis lihat leher saya berdarah, jadi saya langsung pergi," katanya.

Kini, luka di lehernya akibat senar layangan sudah mulai mengering meskipun masih terasa perih.

Atas kejadian yang dialami, Ita mengingatkan kepada siapa pun agar lebih berhati-hati jika bermain layangan.

Selain itu, dia berpesan untuk tidak bermain layangan di sembarang tempat.

"Saling mengingatkan saja, arena benar-benar sangat membahayakan orang lain, udah banyak korban juga kan," pesan Ita.

Baca juga: Viral, Video Mobil Pelat Merah Kabur Usai Serempet Pengendara Motor di Klaten, Ini Kata Polisi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi