Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Twit Pengunjung Mengaku Diminta Uang Parkir 2 Kali di Blok M, Ini Kata Dishub DKI

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun Twitter @BanyuSadewa
Salah satu warganet mengeluhkan pungutan uang parkir sebanyak 2 kali di Blok M.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Seorang warganet mengaku ditarik uang parkir sebanyak 2 kali di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Hal tersebut ia utarakan melalui twit ini di Twitter pada Senin (3/7/2023) yang sudah ditayangkan sebanyak 936.800 kali.

Pengunggah mengatakan, awalnya ia terlebih dulu mengambil tiket parkir ketika memasuki Blok M.

Tetapi, dia masih dimintai uang parkir oleh oknum tukang parkir yang ia sebut mengenakan seragam berwarna oranye.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pungutan itu membuat pengunggah kesal lantaran ia masih harus membayar uang parkir lagi di gate keluar ketika pulang.

"Masuk, ambil tiket parkir. Trus parkir di jalanan dalem, itu nanti kalo mau pulang dimintain sama kang parkir seragam oranye. Naek mobil dimintain 10rb, motor 2rb. E EH keluar bayar tiket parkir yg jam-jam an itu lagi. SUMPAH GW PALING MALES PARKIR DI BLOK M!" cuit pengunggah.

Baca juga: Cerita Wanita Mobilnya Terjebak Tidak Bisa Keluar di Parkir Liar PRJ, Bayar 50.000

Berulang kali dimintai uang parkir oleh oknum

Saat dikonfirmasi, pengunggah bernama Rahadian Abimanyu Sadewa mengaku, peristiwa ia membayar parkir 2 kali di Blok M sudah terjadi berulang kali, baik ketika ia mengendarai mobil maupun sepeda motor.

Salah satunya terjadi pada pekan lalu ketika ia mengunjungi Blok M dengan mengendarai sepeda motor.

Pada saat itu, Rahadian memarkirkan motornya di depan gerai Starbucks ketika malam hari namun ia dimintai uang parkir senilai Rp 2.000.

"Keluar bayar tiket parkir lagi (di gate keluar) Rp 6.000. Setiap saya parkir di Blok M. Sudah lebih dari 10 kali," katanya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/7/2023).

Baca juga: Polisi Bolehkan Warga Buka Lapak Parkir Sekitar Jakarta Fair: Asal Jangan Memeras

Pernah dimintai uang parkir Rp 10.000

Lebih lanjut, Rahadian juga mengaku pernah dimintai uang parkir senilai Rp 10.000 ketika memarkirkan kendaraanya di Blok M.

Peristiwa tersebut terjadi ketika ia memarkirkan mobilnya di depan Daitokyo Sakaba.

Awalnya, ia mengetahui ada oknum tukang parkir yang berjaga di kawasan tersebut. Namun, ia menghiraukan keberadaan oknum itu.

Tetapi, oknum tukang parkir secara tiba-tiba memukul kaca mobil Rahadian lalu meminta uang parkir senilai Rp 10.000.

"Kalau naik motor saya biasa parkir depan Filkop atau Starbucks dan deretan situ, dimintain Rp 2.000. Saya liat yang suka narikin parkir itu petugas di deretan Filkop sama Starbucks, Daitokyo Sakaba-Claypot Popo," kata Rahadian.

"Jadi saya sekarang biasa bawa motor aja. Karena saya sering meeting di Starbucks atau Filkop, saya selalu dimintain parkir Rp 2.000 sama petugas yang seragam oranye jaga di situ. Mau siang malam," tambahnya.

Lantas, apa kata Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta soal keluhan tersebut?

Baca juga: Ramai soal Tanda Parkir Gratis di Pintu ATM BRI, Ini Penjelasannya...

 

Penjelasan UP Perparkiran Dishub DKI Jakarta

Kepala UP Parkir Dishub DKI Jakarta Adji Kusambarto menanggapi keluhan warganet yang mengaku dimintai uang parkir sebanyak dua kali di Blok M.

Ia menjelaskan bahwa kawasan tersebut sudah dilengkapi dengan gate masuk dan keluar sehingga pembayarannya satu sistem.

Di sisi lain, ia membantah adanya penarikan uang parkir sebanyak dua kali di Blok M karena sistem keluar-masuk kendaraan sudah diatur.

"Jadi pembayarannya ya di gate itu saja," kata Adjie kepada Kompas.com, Selasa (4/7/2023).

Baca juga: Parkir Liar di Margonda Raya, 15 Pengemudi Kendaraan Bermotor Ditilang

UP Perparkiran Dishub DKI Jakarta akan cek lapangan

Terkait keluhan yang diutarakan warganet, Adjie menegaskan bahwa pihaknya akan terjun ke lapangan untuk melakukan pengecekkan.

Ia juga tidak mempermasalahkan keluhan soal penarikan uang parkir sebanyak dua kali sebagai masukan bagi pihaknya.

"Enggak apa-apa, ini masukan buat kami. Nanti kami tindak lanjuti. Kami turun ke lapangan," ujar Adjie.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi