Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Wanita Emas yang Merengek Tidak Tahan Tidur di Lantai Penjara?

Baca di App
Lihat Foto
Tangkap layar unggahan video Hasnaeni yang menangis saat persidangan karena tidak kuat tidur di penjara.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sosok Hasnaeni yang disebut "wanita emas" mendapatkan sorotan dari warganet setelah video saat ia menjalani persidangan kasus korupsi, viral di media sosial.

Video tersebut salah satunya dibagikan akun Twitter ini, Rabu (5/7/2023).

Dalam unggahan tersebut, Hasnaeni terlihat menangis sambil meminta agar hakim memberikan hukuman berupa tahanan kota atas kasus yang menjeratnya.

Dia merengek minta dijadikan tahanan kota karena mengaku tidak tahan tidur di lantai penjara.

"Yang Mulia berkenan, saya diberikan tahan kota karena saya sudah tidak kuat di tahanan. Dalam 24 jam, hanya 8 jam dibuka kunci tahanannya dan saya tidur di lantai setiap hari," ujar Hasnaeni.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Kamis (6/7/2023), unggahan tersebut telah tayang sebanyak 1,8 juta kali, dibagikan 1.546 kali, dan disukai 12.200 pengguna Twitter.

Lantas, siapa itu Hasnaeni dan apa kasus yang membuatnya tidur di lantai penjara?

Baca juga: Mengapa Hasnaeni Moein Dijuluki Wanita Emas? Ini Asal-usulnya


Sosok Hasnaeni Si Wanita Emas

Wanita bernama lengkap Mischa Hasnaeni Moein ini lahir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada 17 Juli 1976.

Dilansir dari Kompas.com, Hasnaeni terakhir mengenyam pendidikan pascasarjana di Universitas Krisnadwipayana dengan gelar magister manajemen.

Ia merupakan politikus yang sempat menjadi komisaris di PT. Misi Mulia Production dan PT. Misi Mulia Petronusa.

Hasnaeni pernah mengajukan diri sebagai calon wali kota didampingi artis Saipul Jamil dalam Pilkada Tangerang Selatan pada 2010.

Ia mendapatkan julukan Wanita Emas berkat slogannya saat maju di Pilkada Tangerang Selatan.

"Emas itu sebenarnya adalah kepanjangan dari 'Era Masyarakat Sejahtera'," jelas Hasnaeni.

Ia melambangkan "Emas" sebagai simbol kesejahteraan. Sementara nama panggilan "Wanita Emas" merupakan harapan agar ia menjadi wanita yang membawa kesejahteraan untuk masyarakat.

Namun dalam perjalanannya, Saipul Jamil memutuskan mundur sehingga Hasnaeni gagal menjadi wali kota Tangerang Selatan.

Hasnaeni lalu mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DKI Jakarta dari Partai Demokrat pada Pemilu 2014. Namun, ia tetap gagal lolos menjadi anggota DPRD. 

Pada 2016, namanya semakin dikenal publik saat Hasnaeni bertekad maju sebagai calon gubernur DKI melalui Partai Demokrat pada 2017.

Meski begitu, Hasnaeni kembali gagal karena Demokrat mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylvia Murni di Pilgub DKI. 

Kemudian, Hasnaeni menyatakan keinginannya maju sebagai calon legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta bersama Partai PDI Perjuangan pada 2019. Namun, rencana politik Hasnaeni tidak terdengar kabarnya lagi.

Baca juga: Kontroversi Hasnaeni Wanita Emas, Tersangka Korupsi yang Histeris Saat Dibawa ke Rutan

 

Kasus yang melibatkan Hasnaeni

Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Hasnaeni sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyimpangan dan penyelewengan dana di salah satu anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada Kamis (22/9/2022).

Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana mengungkapkan, PT Waskita Beton Precast, Tbk. melakukan perbuatan melawan hukum atau menyalahgunakan wewenang pada 2016 sampai 2020.

Perusahaan tersebut membuat pengadaan fiktif, pengadaan barang tidak dapat dimanfaatkan, dan beberapa pengadaan tidak dapat ditindaklanjuti.

“Tersangka H selaku direktur PT MMM dengan dalih PT MMM sedang melakukan pekerjaan tol Semarang-Demak menawarkan pekerjaan kepada PT WBP, Waskita Beton Precast dengan syarat PT WBP harus menyetorkan sejumlah uang Kepada PT MMM dengan dalih penanaman modal,” ujar Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejagung Kuntadi, diberitakan Kompas.com.

Dalam kasus ini, lima tersangka lainnya juga telah diamankan Kejagung. Tindakan tersebut menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 2.583.278.721.001.

(Sumber: Kompas.com/Alinda Hardiantoro, Rahel Narda Chaterine | Editor: Rendika Ferri Kurniawan, Sabrina Asril)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi