Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Bukti Al Zaytun Lahir dari NII tapi Ponpes Tidak Dibubarkan, Apa Langkah Pemerintah?

Baca di App
Lihat Foto
www.al-zaytun.sch.id
Kompleks Ponpes Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Nasib Al Zaytun menjadi tanda tanya usai mencuat dugaan bahwa pondok pesantren (ponpes) ini mengajarkan ajaran yang tidak sesuai dengan Islam.

Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengatakan bahwa Al Zaytun didirikan oleh Negara Islam Indonesia (NII).

Kendati demikian, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta ponpes yang terletak di Indramayu, Jawa Barat itu tidak dibubarkan.

Ia menyampaikan bahwa pemerintah memiliki opsi lain berupa pembinaan terhadap Al Zaytun ketimbang membubarkan ponpes ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu, Ma'ruf juga menilai komitmen kebangsaan di Al Zaytun perlu dikoreksi agar sesuai dengan kebijakan negara.

"Mungkin beberapa alternatifnya itu tidak dibubarkan, tapi dibangun, dibina dengan baik," kata Ma'ruf, dikutip dari Kompas.com Rabu (5/6/2023).

"Sehingga pesantren itu bisa berjalan, bisa belajar, tapi sesuai dengan akidahnya yang sudah benar," tambahnya.

Lantas, apa alasan pemerintah akan membina Al Zaytun?

Baca juga: 4 Kontroversi soal Ponpes Al Zaytun, Apa Saja?

Alasan pemerintah akan membina Al-Zaytun

Ma'ruf menyadari bahwa belakangan ini masyarakat mendesak pemerintah untuk membubarkan Al Zaytun.

Desakan tersebut didasari oleh dugaan ajaran menyimpang yang diajarkan oleh ponpes tersebut.

Kendati demikian, Ma'ruf mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan pembinaan terhadap Al Zaytun agar kegiatan di ponpes ini berjalan sesuai kaidah Islam.

Ia juga menyampaikan, pemerintah turut mempertimbangkan nasib para santri yang menimba ilmu di Al Zaytun.

Hal tersebut dimaksudkan supaya kegiatan di ponpes bisa berjalan dan para santri tetap bisa belajar.

"Ini perlu dibina supaya diluruskan. Akidahnya diluruskan, pemahamannya diluruskan, komitmen kebangsaannya diluruskan," imbuhnya, dikutip dari Kompas.com Rabu (5/7/2023).

Baca juga: Soal Penutupan Al Zaytun, MUI Tegaskan Tidak Punya Kewenangan

Langkah pemerintah tangani Al Zaytun

Terkait dugaan Al Zaytun menyebarkan ajaran menyimpang, pemerintah akan mengambil 3 langkah terhadap ponpes tersebut.

Mahfud MD mengatakan, langkah pertama pemerintah atas ponpes tersebut adalah mengambil tindakan hukum terhadap pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang.

Selain itu, Mahfud juga menyampaikan seluruh operasional dan kegiatan belajar mengajar di Al Zaytun akan berada di bawah pengawasan Kementerian Agama.

Ia menegaskan, tidak boleh ada kegiatan terselubung dan penyisipan kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan di Al Zaytun.

Sementara itu, langkah terakhir yang akan diambil pemerintah adalah melakukan penertiban sosial atas dampak yang ditimbulkan dari polemik Al Zaytun di masyarakat.

"Terhadap institusinya, sementara ini kita berpendapat itu supaya diselamatkan sebagai lembaga pendidikan dan dibina untuk menjadi lembaga pendidikan yang sesuai dengan visi dan misinya yang tertulis," ujarnya dikutip dari laman Wapres.

Baca juga: Apa Itu Gerakan NII yang Terafiliasi dengan Pondok Pesantren Al-Zaytun?

Al Zaytun didirikan oleh NII

Terkait kontroversi yang belakangan ini menjerat Al Zaytun, Mahfud mengonfirmasi bahwa ponpes ini lahir dari rahim NII.

Ia menyampaikan, bukti yang menunjukkan Al Zaytun didirikan oleh NII diketahui dari dokumen yang bisa dibaca langsung.

Soal keterkaitan Al-Zaytun dengan NII, Mahfud meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mendalami dan memontior dugaan radikalisasi di ponpes ini.

"Karena itu sejarahnya memang tidak bisa disembunyikan. Dulu ya, itu (Al Zaytun didirikan) munculnya dari ide kompartemen (komandemen wilayah) sembilan NII," kata Mahfud, dikutip dari Kompas.com Rabu (5/6/2023).

"Dan itu ada dokumen yayasannya bahwa dulu yayasannya namanya, ya itu yayasan NII, tapi berubah (menjadi) yayasan pendidikan Al Zaytun dan seterusnya," tambahnya.

Baca juga: Pimpinan Al-Zaytun Panji Gumilang Bentak Pria yang Diduga Polisi, Ini Kata Polda Jabar

(Sumber: Kompas.com/Ardito Ramadhan, Singgih Wiryono | Editor: Aryo Putranto Saptohutomo, Sabrina Asril, Novianti Setuningsih).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi