Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumput JIS Perlu Diganti, Berapa Biaya yang Dibutuhkan?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Firzie A. Idris
Perbedaan rumput JIS dengan rumput stadion bersandar FIFA. Terkini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa menepis motif politis dalam renovasi JIS.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Jakarta International Stadium (JIS) menjadi salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan untuk menjadi venue Piala Dunia U17 2023 di Indonesia.

Sejak Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 2023, beragam pembicaraan terkait venue mulai bermunculan.

Publik bertanya-tanya, apakah Piala Dunia U17 2023 akan digelar di stadion yang sebelumnya dipersiapkan untuk Piala Dunia U20?

Sampai saat ini, belum ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut, termasuk PSSI selaku induk sepak bola Indonesia.

Sebab, PSSI pun tengah menunggu keputusan FIFA soal stadion-stadion yang nantinya akan digunakan sebagai venue pertandingan Piala Dunia U17 2023.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: JIS Tak Masuk, Ini Ketentuan dan Spesifikasi Stadion Menurut Standar FIFA

Di tengah masa penantian tersebut, JIS muncul sebagai opsi baru.

Padahal, JIS sebelumnya tidak masuk dalam daftar enam stadion yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U20 2023.

Setelah JIS muncul sebagai opsi baru, beragam polemik mulai mencuat dan menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat.

JIS yang dibangun dengan biaya Rp 5 triliun disebut memiliki permasalahan akses dan parkir penonton.

Baca juga: Benarkah Pembukaan Piala Dunia U-17 Tidak Bisa Dilaksanakan di GBK? Ini Kata PSSI


JIS dan persoalan rumput

Lalu, kendala lain yang dihadapi JIS adalah persoalan rumput.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, rumput lapangan utama JIS perlu diganti jika ingin menggelar Piala Dunia U17 2023 di stadion berkapasitas 82.000 penonton tersebut.

Pernyataan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sesuai dengan saran yang diberikan oleh Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mustaqim.

Adapun Karya Rama Prima (KaerPe) merupakan pihak yang dipercaya mengurusi persiapan rumput menjelang Piala Dunia U20 2023 sebelum perhelatan akbar itu batal digelar di Indonesia.

Baca juga: Polemik Piala Dunia U20 dan Pemahaman Konstitusi secara Dangkal...

Berapa biaya yang dibutuhkan untuk mengganti rumput JIS?

Sebelumnya, Basuki Hadimuljono sempat mengatakan bahwa proses penggantian rumput JIS bisa memakan biaya hingga Rp 6 miliar.

Dia mengungkapkan nominal tersebut setelah bertanya kepada Chairman KaerPe, Qamal Mustaqim.

"Itu (rumput JIS) akan diganti dengan rumput yang lain untuk bisa dipakai Piala Dunia U17," kata Basuki seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (5/7/2023).

"Belum saya hitung, yang saya tahu baru rumput tadi saya tanya Pak Qamal sekitar Rp 6 miliar," sambungnya.

Baca juga: Jejak Indonesia Raih Medali Emas Sepak Bola di SEA Games

Penjelasan dari Qamal Mustaqim

Qamal menjelaskan bahwa nominal yang ia sampaikan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sifatnya baru perkiraan alias bukan angka pasti.

Dia memberikan perkiraan Rp 6 milar berdasarkan pengalaman mengurusi rumput stadion dan detail-detail lainnya.

"Prediksi saja, belum tentu Rp 6 miliar, bisa saja lebih kalau misalnya rumputnya tidak punya. Bisa juga kurang, itu kan prediksi, saya tidak mengatakan itu persis," ucap Qamal saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/7/2023) malam.

"Hanya saja pengalaman kami melihat kebutuhan memindahkan karpet misalnya, melihat hal-hal seperti itu, kami memprediksikan," imbuh Qamal Mustaqim.

Baca juga: JIS Tak Masuk, Ini Ketentuan dan Spesifikasi Stadion Menurut Standar FIFA

Qamal turut menjelaskan bahwa dirinya memberikan perkiraan biaya pergantian rumput JIS karena ditanya oleh pihak PUPR.

Soal eksekusinya nanti, belum tentu pihak KaerPe pimpinan Qamal Mustaqim yang diberikan kepercayaan.

"Ini kan bukan pekerjaan saya, bisa saja itu dikerjakan oleh orang lain. Kami hanya ditanya, belum disuruh, belum diinstruksikan," kata Qamal.

Diketahui, Piala Dunia U17 2023 di Indonesia rencananya akan digelar pada 10 November-2 Desember mendatang.

Meski FIFA belum merilis jadwal resmi, Ketua Umum PSSI Erick Thohir sudah menyampaikan tanggal pelaksanaan turnamen tersebut kepada publik.

Baca juga: Jadi Ketua PSSI Tidak Digaji, Lalu Apa yang Dicari?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi