Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bedah Rencana Perbaikan JIS: Kata Ahli dan Ide Ambil Rumput dari Lapangan Golf

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Ahmad Zilky
Laga Indonesia All Star U20 vs Bali United U18 pada ajang International Youth Championship 2021 di Jakarta International Stadium (JIS), Jumat (15/4/2022) sore WIB.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Jakarta International Stadium (JIS) tengah dipertimbangkan untuk menjadi salah satu venue Piala Dunia U17 2023 di Indonesia.

Namun, dalam prosesnya, JIS justru menghadirkan polemik karena ada sejumlah aspek yang harus diperbaiki dari stadion berkapasitas 82.000 penonton tersebut.

Salah satu aspek yang menjadi perhatian dan harus diperbaiki adalah rumput di lapangan utama JIS.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, rumput lapangan utama JIS perlu diganti jika ingin menjadi venue Piala Dunia U17 2023.

Pernyataan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sesuai dengan saran yang diberikan oleh Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mustaqim.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karya Rama Prima (KaerPe) merupakan pihak yang dipercaya mengurusi persiapan rumput menjelang Piala Dunia U20 2023 sebelum perhelatan akbar itu batal digelar di Indonesia.

Baca juga: JIS Jadi Opsi Venue Piala Dunia U17, Begini Respons Erick Thohir

Apa yang salah dari rumput JIS?

Qamal Mustaqim yang telah berpengalaman menangani rumput stadion mengatakan bahwa rumput di lapangan utama JIS tidak sepenuhnya salah.

Menurut Qamal, kesalahan terletak pada proses pelaksanaan penanaman, bukan perencanaan.

"Sistem yang ada di JIS itu sudah benar, carpet system, perencanaannya sudah benar, tidak ada yang salah dengan perencanaan, tapi pada saat pelaksanaannya," kata Qamal saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/7/2023) malam WIB.

"Kalau menurut kami, pelaksanaannya ini agak sedikit diubah, mungkin karena kesibukannya proyek sehingga yang seharusnya itu ditanam langsung di lapangan, ini ditanamnya di luar kemudian dipindah ke dalam dengan bentuk lempengan," ujar Qamal.

"Secara teorinya sintetis, enggak begitu, yang saya tahu, yang saya pahami," tutur Qamal menambahkan.

Baca juga: Apa Perbedaan Rumput JIS dengan Rumput Standar FIFA?

Berdasarkan penjelasan Qamal, letak kesalahan juga tidak terdapat pada jenis rumput.

"Rumput (di JIS), jenisnya sudah oke karena rumput yang ada dalam guidebook-nya FIFA, jenisnya Zoysia, apakah mau Matrella, mau Japonica, itu Zoysia," ujarnya.

Qamal kembali menegaskan bahwa menurutnya, letak kesalahan ada di proses penanaman.

Kesalahan dalam proses penanaman itu berdampak pada akar rumput yang terlalu pendek.

"Hanya pelaksanaan sistem nanamnya yang harus dikoreksi. Misalkan dipakai dalam waktu panjang, untuk turnamen-turnamen, saya punya keyakinan tidak akan kuat," ucapnya.

"Karena akarnya terlalu rendah, rumputnya lemah, medianya itu yang terlalu dangkal," imbuhnya.

Baca juga: Jadwal Piala Dunia U17 Bentrok dengan Coldplay, Kemenparekraf: Konser Tetap On Schedule

Bagaimana solusinya?

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa seluruh rumput JIS bakal diganti setelah menerima saran dari Qamal Mustaqim.

Qamal Mustaqim pun telah mengonfirmasi hal tersebut saat dihubungi Kompas.com.

Menurutnya, mengganti rumput JIS secara menyeluruh menjadi solusi yang masuk akal mengingat persiapan menjelang Piala Dunia U17 2023 hanya tersisa sekitar tiga bulan.

"Kalau mau dipakai cepat, ya harus diganti rumput, seperti kami waktu itu di GBK. Ketika itu sangat mendesak sehingga kami mencari rumput pengganti dan bisa siap," ujarnya.

Baca juga: JIS Tak Masuk, Ini Ketentuan dan Spesifikasi Stadion Menurut Standar FIFA

Ide ambil rumput dari lapangan golf

Qamal menjelaskan, rumput dari lapangan golf bisa menjadi salah satu alternatif yang digunakan untuk memperbaiki lapangan utama JIS.

"Golf itu adalah satu alternatif, kalau ada lapangan bola, katakan di Bogor atau Jakarta yang bisa dipindah ke JIS, ya itu bisa dari lapangan bola tersebut," katanya.

"Tetapi, pemikiran kami, kenapa mengusulkan dari lapangan golf? Karena satu lapangan golf itu rata-rata 18 hole 50 sampai 60 hektar. Kalau kita ambil 8.000 meter persegi aja, itu kan mudah dibanding dengan memindahkan lapangan bola," lanjutnya.

Baca juga: Rumput JIS Perlu Diganti, Berapa Biaya yang Dibutuhkan?

Menurut Qamal, langkah itu memungkinkan karena beberapa bagian dari lapangan golf menggunakan jenis rumput yang sama dengan lapangan sepak bola.

"Betul, untuk (rumput) daerah green yang ada benderanya tidak bisa dipakai di lapangan bola, tapi yang namanya Zoysia, Bermuda, di golf dan di sepak bola itu sama," ucapnya.

"Matrella dan Japonica ada di golf, yang pertama kali mengimpor Zoysia Japonica itu justru di Surabaya, di lapangan golf Ciputra dan kami yang mengerjakan itu," imbuhnya.

Qamal menjelaskan, dirinya saat ini masih sebatas memberikan saran kepada pihak PUPR.

Soal eksekusinya nanti, belum tentu pihak KaerPe pimpinan Qamal Mustaqim yang diberikan kepercayaan.

"Ini kan bukan pekerjaan saya, bisa saja itu dikerjakan oleh orang lain. Kami hanya ditanya, belum disuruh, belum diinstruksikan," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi