Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasialisme di Liga 1, PSSI Diminta Tegas dan Menjauhkan Rasisme dari Sepak Bola

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com /SUCI RAHAYU
Pemain PSM Makassar Yance Sayuri bersiap melakukan tendangan pojok saat pertandingan pekan ke-32 Liga 1 2022-2023 melawan Madura United yang berakhir dengan skor 1-3 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan, Jumat (31/3/2023) malam. Terkini, Yance Sayuri menjadi salah satu korban tindakan rasialisme di tengah penyelenggaraan Liga 1 2023-2024.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) diminta bersikap tegas terhadap tindakan rasisme yang terjadi di Liga 1.

Tindakan rasisme di Liga 1 terjadi setelah PSM Makassar bertanding melawan Persija Jakarta di Stadion utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, pada Senin (3/7/2023).

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com sebelumnya, tindakan rasisme dialami oleh tiga pemain PSM Makassar, yakni Yuran Fernandez, Yance Sayuri, dan Erwin Gutawa.

Mereka dilaporkan mendapatkan serangan rasial di media sosial seusai tampil dalam laga Persija vs PSM Makassar yang berakhir dengan skor 1-1 tersebut.

Baca juga: Lengkap, Berikut Daftar Klub Peserta Liga 1 Musim 2023-2024

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Pihak PSM Makassar menyayangkan adanya tindakan rasisme terhadap para pemain.

Mereka menilai tindakan itu datang dari oknum yang kebablasan dalam memberikan dukungan.

"Tentu kami menyayangkan ada rasisme di media sosial yang ditujukan pemain klub manapun, termasuk PSM Makassar," kata Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, Selasa (4/7/2023).

"Kami meyakini ini adalah ulah oknum yang kebablasan dalam mengungkapkan dukungannya," ujar Sulaiman.

Baca juga: Alasan Laga Pekan Pertama Liga 1 2023-2024 Persija Jakarta Vs PSM Makassar Diundur

PSSI dan PT LIB diminta tegas

Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) telah meminta PSSI dan PT LIB untuk bersikap tegas menanggapi persoalan rasialisme di Liga 1.

Bahkan, APPI yang telah berkomunikasi dengan ketiga pemain PSM, menyarankan agar PSSI dan PT LIB memberhentikan kompetisi hingga kasus rasisme tidak terjadi lagi.

"PSSI dan PT LIB harus berani dan bertindak tegas dalam rangka memberikan perlindungan kepada para pemain jika mereka menjadi korban rasisme," kata Head Legal APPI Jannes H Silitonga, dikutip dari laman resmi APPI.

"Bila perlu PSSI dan PT LIB menghentikan dulu sementara kompetisi sampai kasus rasisme ini tidak terjadi lagi menimpa pemain," ucap Jannes.

Baca juga: Alasan PT LIB Larang Suporter Tim Tamu Hadiri Pertandingan Liga 1

Tanggapan PSSI

PSSI melalui Ketua Umum Erick Thohir telah menanggapi tuntutan dan saran yang diberikan oleh APPI.

Erick Thohir mengaku setuju dengan ide pemberhentian kompetisi tersebut dan akan membuat langkah lanjutan agar tindakan rasisme tidak terjadi lagi di sepak bola Indonesia.

"Ya, setuju," kata Erick setelah menghadiri acara pelatihan VAR di kawasan Thamrin City, Jakarta, Jumat (7/7/2023), dikutip dari Antara News.

"Kemarin saya sudah bilang, saya sangat kecewa, dan saya meminta nanti setelah ada jambore suporter (sudah ada di Surabaya) dan di berbagai tempat, suporter nanti mempunyai perspektif yang sama, apa itu rasisme," ujar Erick Thohir.

Baca juga: Bangsa Indonesia Bukan Bangsa Rasis

Erick Thohir juga merasa sedih ketika tindakan rasisme terjadi di Indonesia.

"Ke depannya akan mulai kita tindak, karena sangat sedih ketika kita bangga sebagai negara Pancasila, NKRI, kulitnya ada yang putih, ada yang hitam, rambutnya ada yang keriting, ada yang lurus. Sukunya macam-macam, lalu terjebak hal seperti ini, sangat-sangat menyedihkan," ucap Erick Thohir.

"Apalagi kalau yang dikecam bangsa kita sendiri. Apakah itu dari barat, timur, tengah, saya rasa ini tidak bisa ditoleransi. Harus ada tindakan bertahap yang diambil," tutur Erick Thohir menegaskan.

Jauhkan rasisme dari sepak bola

Sebelum ramai di Indonesia, rasialisme sudah menjadi isu utama dalam ekosistem sepak bola internasional.

Baca juga: Melihat Ranking FIFA Indonesia dan Negara Asia Tenggara Lainnya

Presiden FIFA Gianni Infantino juga telah memberikan pernyataan keras terkait kasus rasialisme di sepak bola.

Menurutnya, rasialisme adalah hal yang harus dijauhkan dari sepak bola.

Dia juga memberikan wewenang kepada para perangkat pertandingan, terutama wasit, untuk menghentikan pertandingan apabila terjadi tindakan tak terpuji tersebut.

"Tidak ada sepak bola jika ada rasisme! Jadi, mari kita hentikan pertandingan. Para wasit memiliki kesempatan ini di kompetisi FIFA karena kami memiliki proses untuk menghentikan pertandingan," kata Gianni Infantino dikutip dari laman resmi FIFA.

"Tindakan harus diambil di setiap level, di tingkat nasional juga. Semua orang harus memahami hal ini dan kami akan melangkah bersama-sama sampai akhir," ujar Gianni Infantino.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi