Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Memangkas Habis Rambut Kemaluan?

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@ohmybeautybank
Tangkapan layar twit soal menggunduli rambut kemaluan
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Lini masa media sosial Twitter ramai membahas cara menggunduli atau memangkas habis rambut kemaluan.

Pembahasan ini bermula dari cerita warganet yang menjalani Intense Pulsed Laser (IPL) Brazilian untuk menghilangkan rambut kemaluan secara permanen.

Warganet lain turut memberanikan diri untuk mencoba perawatan tersebut dan mengaku merasa lega.

"Maluuuu tapi karena bareng underarm jd matanya ditutup wkwkw, fi aku=lega bangeeet. jadi langsung ambil lifetime mumpung promo juga," tulisnya, Sabtu (8/7/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, menanggapi unggahan tersebut, beberapa pengguna justru mempertanyakan keamanan menghilangkan rambut kemaluan secara permanen.

"Tapi emang boleh dihilangkan permanent? god created that hair forra reasons right? pernah baca di artikel kesehatan juga katanya bulu di kemaluan itu perannya penting," kata warganet.

"Maaf tp kan bulu miss v lebih baik jangan di ilangin permanen. soalnya buat menghalangi kotoran masuk langsung ke miss v, buat ngelindungi miss v gesekan langsung ke underwear juga," komentar warganet lain.

"Buset? Apa ga bahaya ilangin bulu itu? Kan fungsi bulu itu bagus bgt, kalo di botakin kek mana," tulis warganet lain.

Lantas, bolehkah menggunduli rambut kemaluan?

Baca juga: Dokter Sarankan Tak Cukur Habis Rambut Kemaluan, Ini Manfaatnya


Tak masalah memangkas habis rambut kemaluan

Dosen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, Ismiralda Oke Putranti menjelaskan, rambut kemaluan sebenarnya memiliki beberapa fungsi.

Fungsi rambut kemaluan tersebut, antara lain melindungi area vagina agar tidak mudah kemasukan benda asing seperti tisu, serangga, dan sebagainya.

"Namun menggunduli rambut kemaluan itu pilihan," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (9/7/2023).

Menurut dia, bukan masalah gundul atau tidaknya, hal penting yang harus diperhatikan adalah cara menghilangkan rambut kemaluan yang ada.

Oke menyarankan, sebaiknya tidak menggunakan perawatan yang menyakitkan seperti Brazilian wax.

Sebab, selain menyakitkan, cara ini juga meningkatkan risiko infeksi akibat luka yang menjadi jalur masuk bakteri.

Sebaliknya, cara paling tepat untuk memangkas rambut di area ini adalah dengan trimming atau menggunakan gunting.

"Rambut dipotong agar tidak terlalu panjang dan lebat. Karena rambut kemaluan yang terlalu lebat juga meningkatkan kelembapan area kemaluan, sehingga berisiko timbul infeksi jamur," ungkapnya.

Spesialis kulit dan kelamin ini menambahkan, IPL merupakan pilihan terbaik untuk membuang rambut di tubuh lantaran hasilnya cukup memuaskan.

"Asal prosedur dilakukan oleh tenaga medis terlatih, dan pada beberapa kasus memang tidak bisa dilakukan hanya sekali, harus dalam beberapa sesi."

Baca juga: Penyebab Vagina Menghitam, Salah Satunya karena Terlalu Sering Bercukur

Dampak memangkas habis rambut kemaluan

Senada, dokter spesialis kulit dan kelamin di Vivaldy Skin Clinic, Mataram, Dedianto Hidajat mengatakan, memangkas habis rambut kemaluan tidak masalah untuk dilakukan.

"Boleh-boleh saja kok," ujarnya, saat dikonfirmasi secara terpisah, Minggu (9/7/2023).

Namun, terlalu sering menggunduli rambut kemaluan tanpa perawatan akan berdampak pada area di sekitarnya.

"Kalau terlalu sering dan tidak disertai merawat dan menjaga kebersihan area genital sekitar rambut kemaluan dengan baik tentu saja membawa dampak buruk," kata dia.

Dedianto menjelaskan, dampak buruk yang mungkin terjadi, termasuk iritasi atau alergi, serta kulit menjadi lebih sensitif.

Bukan hanya itu, menggunduli rambut kemaluan tanpa menjaga kebersihan juga berpotensi memicu infeksi di area genital.

"Infeksi bakteri, jamur, dan virus lebih mudah terjadi," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi