Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rutin Minum Obat Diabetes Disebut Bikin Ginjal Rusak, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Maya Kruchankova
Ilustrasi obat diabetes disebut dapat sebabkan ginjal rusak.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Mengonsumsi obat menjadi salah satu cara untuk mengontrol kadar gula darah pada pasien diabetes.

Namun, tidak sedikit pasien yang takut rutin mengonsumsi obat karena kabar yang menyebut bahwa obat akan merusak organ ginjal.

Akibatnya, mereka yang khawatir, nekat berhenti mengonsumsi obat pengontrol gula darah dalam tubuh.

Pertanyaan seputar dampak obat diabetes terhadap ginjal salah satunya diungkapkan pengguna Threads.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dok kalo minum obat gula tiap hari bisa bikin ginjal rusak gak?" tanyanya.

Lantas, benarkah kabar informasi tersebut?

Baca juga: Mengenal Nefropati Diabetik, Risiko Penyakit Ginjal Penderita Diabetes


Minum obat diabetes tidak sebabkan ginjal rusak

Spesialis penyakit dalam dari RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Dana Pramudya melalui akun Twitter @danapramudya pun menanggapi pertanyaan tersebut.

Menurut dia, kabar bahwa mengonsumsi obat-obatan untuk mengontrol gula darah dapat merusak ginjal adalah keliru.

"Jadi saya tidak akan berhenti remind. Apalagi kadang yang bilang gitu nawarin yang pakai bahan alami. Sudah jatuh tertimpa tangga," tulisnya, Sabtu (9/7/2023).

Dikonfirmasi pada Sabtu, Dana Pramudya mengizinkan Kompas.com untuk menggunakan penjelasannya sebagai bahan pemberitaan.

Dana menjelaskan, penyebab kerusakan ginjal sebenarnya bukanlah obat, melainkan kondisi diabetes itu sendiri.

"Diabetes dan hipertensi adalah dua penyebab utama kerusakan ginjal atau penyakit ginjal kronis bila tidak terkendali," kata dia.

Menurut dia, diabetes dapat merusak ginjal melalui proses yang disebut nefropati diabetik.

Kondisi tersebut terjadi saat tingkat gula darah yang tinggi dalam jangka panjang, memengaruhi kemampuan ginjal untuk menyaring darah dengan baik.

Seiring waktu, kelebihan gula darah berpotensi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil di organ ginjal.

"Dan menyebabkan protein yang biasanya tidak melewati penyaringan ginjal, mulai bocor ke dalam urine," jelas Dana.

Kerusakan tersebut kemudian dapat berlanjut hingga ginjal tidak lagi mampu menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya.

Baca juga: Benarkah Kulit Leher Menghitam Tanda Penyakit Diabetes? Ini Kata Dokter

Obat diabetes bantu ginjal "bertahan lebih lama"

Dokter yang turut berpraktik di Siloam Hospitals Surabaya ini juga menceritakan soal pasien dengan diabetes dan hipertensi yang selama 20 tahun telah rutin minum obat tapi fungsi ginjalnya menurun.

Menurut Dana, turunnya fungsi ginjal bukan karena konsumsi obat, melainkan adanya penyakit ginjal kronis (PGK) dengan penyebab utama diabetes dan hipertensi.

"Diabetes dan hipertensi pada jangka panjang akan menyebabkan banyak hal dalam tubuh. Dan bila terjadi terus menerus, lama-kelamaan ginjal akan menjadi lemah, sehingga jadi PGK," tuturnya.

Adapun guna memperpanjang ketahanan ginjal, pasien perlu mempertahankan kadar gula dan tensi darah senormal mungkin.

Beberapa caranya, yakni dengan modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat serta mengonsumsi obat-obatan jika diperlukan.

"Pada pertanyaan di awal tadi. Justru karena Mr X tersebut menjaga kondisinya secara baik, maka gangguan ginjal baru terjadi 20 tahun kemudian," kata Dana.

"Bila kondisi gula dan tensinya tidak terjaga, bisa jadi gangguan ginjal akan terjadi lebih cepat (3-5 tahun gitu)," lanjutnya.

Baca juga: Terlalu Banyak Konsumsi Minuman Saset Bisa Picu Cuci Darah, Apa Itu?

Jika ginjal terlanjur terganggu

Di sisi lain, Dana mengungkapkan, fungsi ginjal seiring berjalannya waktu akan mengalami penurunan.

Jika ginjal terlanjur mengalami kerusakan atau gangguan, pasien memerlukan tindakan untuk mengganti fungsinya, yakni melalui:

  • Hemodialisis atau cuci darah
  • Peritoneal dialisis
  • Transplantasi ginjal.

Dia pun mengimbau agar masyarakat khususnya pasien diabetes untuk melakukan konsultasi sebelum memutuskan sesuatu.

"Senantiasa konsultasikan kesehatan pada dokter Anda," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi