Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dipangkas Habis, Kenali Sederet Manfaat Rambut Kemaluan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/kei907
Ilustrasi. Manfaat dan fungsi rambut kemaluan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Belakangan, lini masa Twitter ramai membahas cara memangkas habis rambut kemaluan menggunakan metode Intense Pulsed Laser (IPL) Brazilian.

Topik ini salah satunya diangkat oleh warganet ini, Sabtu (8/7/2023). Memberanikan diri membersihkan rambut kemaluan menggunakan laser, pengunggah tersebut mengaku lega.

"Maluuuu tapi karena bareng underarm jd matanya ditutup wkwkw, fi aku=lega bangeeet. jadi langsung ambil lifetime mumpung promo juga," tulisnya.

Di sisi lain, beberapa pengguna justru mempertanyakan keamanan menghilangkan semua rambut kemaluan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Buset? Apa ga bahaya ilangin bulu itu? Kan fungsi bulu itu bagus bgt, kalo di botakin kek mana," tulis salah satu warganet.

"Maaf tp kan bulu miss v lebih baik jangan di ilangin permanen. soalnya buat menghalangi kotoran masuk langsung ke miss v, buat ngelindungi miss v gesekan langsung ke underwear juga," komentar warganet lain.

Menarik perhatian warganet lain, unggahan tersebut telah mendapat lebih dari 469.000 tayangan, 2.900 suka, dan 180 twit ulang hingga Senin (10/7/2023).

Lantas, apa fungsi rambut kemaluan sebenarnya?

Baca juga: Bolehkah Memangkas Habis Rambut Kemaluan? 

Manfaat rambut kemaluan

Spesialis obstetri dan ginekologi serta Dekan Fakultas Kedokteran Uhamka, Wawang Sukarya menjelaskan, fungsi rambut kemaluan hampir sama dengan rambut di kepala, hidung, atau bagian tubuh lain.

"Rambut kemaluan sebenarnya berfungsi melindungi vagina dari kotoran, debu, dan infeksi mikroba," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/7/2023).

Fungsi tersebut, menurut Wawang, lantaran tidak sedikit mikroba yang bisa menyebabkan penyakit pada organ intim.

Beberapa penyakit yang dimaksud, yakni infeksi saluran kemih, infeksi bakteri pada vagina, berbagai penyakit menular seksual, serta selulitis.

Selain itu, rambut kemaluan juga berfungsi untuk mengurangi gesekan dan tekanan pada vagina, baik saat berhubungan intim maupun saat memakai celana ketat.

Pasalnya, kulit di area organ intim sangat sensitif, sehingga gesekan dan tekanan yang terus-menerus dapat menimbulkan iritasi.

Wawang melanjutkan, folikel yang menjadi tempat tubuhnya rambut juga mengeluarkan sejenis minyak bernama sebum.

"Sebum membuat jamur atau mikroba sejenisnya tidak bisa berkembang," lanjutnya.

Baca juga: Penyebab Vagina Menghitam, Salah Satunya karena Terlalu Sering Bercukur

Fungsi rambut kemaluan saat berhubungan intim

Dekan Fakultas Kedokteran Uhamka ini menerangkan, rambut kemaluan dalam hal berhubungan intim dapat berperan sebagai pelumas kering.

"Karena penis lebih mudah bergesekan dengan bulu kemaluan ketimbang bergesekan langsung dengan kulit vagina," ungkapnya.

Rambut kemaluan juga akan mempermudah gesekan saat melakukan hubungan intim.

Bukan hanya itu, rambut di area ini diduga dapat memerangkap feromon, senyawa kimia tubuh yang dapat memengaruhi respons sosial dan seksual orang lain.

"Walaupun begitu, mekanismenya pada manusia belum diketahui, tapi feromon diduga bisa memicu gairah seks pasangan," kata Wawang.

Di sisi lain, rambut-rambut halus sekitar area genital ini memiliki fungsi untuk menjaga kelembapan dan mengatur suhu tubuh agar organ intim tetap hangat.

Rambut kemaluan pun membantu mengirimkan sinyal ke saraf otak saat mendapatkan rangsangan seksual.

"Bagi orang-orang tertentu, suhu organ intim yang hangat dan sensasi tertentu akibat rangsangan, dapat meningkatkan gairah selama berhubungan seksual," ujar Wawang.

Baca juga: Dokter Sarankan Tak Cukur Habis Rambut Kemaluan, Ini Manfaatnya

Disarankan tak dipangkas habis

Berkenaan dengan fungsinya, Wawang menyarankan untuk tidak memangkas habis rambut kemaluan.

"Melihat penjelasan di atas ya tidak perlu (dipangkas habis), malahan merugikan," kata dia.

Menurutnya, rambut kemaluan yang dianggap terlalu lebat dapat dipendekkan dengan cara digunting.

Namun, jangan sampai terlalu pendek karena dapat menusuk penis saat berhubungan intim, sehingga menimbulkan sakit.

"Jangan dikerok dengan silet karena bisa menimbulkan luka. Bila luka, berisiko tertular HIV-AIDS atau hepatitis B," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi