Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Penyakit Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Shutterstock
Ilustrasi batu ginjal. Batu ginjal dapat menyebabkan komplikasi lebih serius, seperti retensi urin, keracunan darah, dan gagal ginjal permanen.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Batu ginjal adalah gangguan kesehatan yang apabila tidak diobati bisa menyebabkan gagal ginjal. 

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, 1.499.400 penduduk Indonesia memiliki batu ginjal pada 2013. Kondisi ini menimbulkan penyakit gagal ginjal pada 499.800 penduduk di tahun tersebut.

Jika tidak segera diatasi, penyakit ginjal kronis dapat mengakibatkan masalah serius seperti gangguan saluran kemih dan nyeri.

Lalu, apa penyebab dan gejala penyakit batu ginjal?

Baca juga: Kisah Coonghe, Pemilik Batu Ginjal Terbesar di Dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Pengertian batu ginjal

Dilansir dari Kidney.org, batu ginjal merupakan benda keras yang terbentuk di ginjal akibat pengendapan mineral dan garam dalam urin.

Setelah terbentuk, batu ini dapat tetap berada di ginjal atau turun ke ureter. Akibat batu ginjal, aliran urin akan terganggu dan menyebabkan rasa sakit.

Menurut Mayo Clinic, jenis makanan tinggi natrium, kelebihan berat badan, kondisi medis, dan konsumsi suplemen atau obat-obatan berpotensi memengaruhi kemunculan batu ginjal.

Batu ginjal terbentuk ketika urin mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal, seperti kalsium, oksalat, dan asam urat daripada yang dapat diencerkan oleh cairan dalam urin.

Urin juga mungkin kekurangan zat yang mencegah kristal saling menempel sehingga menimbulkan pembentukan batu ginjal.

Batu ginjal akan memengaruhi saluran kemih, termasuk ginjal dan kandung kemih, serta berpotensi menyebabkan infeksi bahkan komplikasi sehingga membutuhkan pembedahan.

Baca juga: Benarkah Lemon Bisa Digunakan Mencegah Batu Ginjal?

Jenis batu ginjal

Berikut ini empat jenis batu ginjal:

1. Kalsium oksalat: tercipta akibat faktor makanan, vitamin D dosis tinggi, operasi bypass usus, dan beberapa gangguan metabolisme.

2. Asam urat: banyak dialami oleh orang yang kehilangan cairan karena diare kronis atau malabsorpsi, konsumsi makanan berprotein tinggi, dan penderita diabetes.

3. Struvite: disebabkan oleh infeksi pada saluran kemih bagian atas.

4. Sistin: muncul pada keturunan penderita kelainan cystinuria yang membuat ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino.

Baca juga: Benarkah Air Kelapa Bisa Mencegah Batu Ginjal? Berikut Penjelasannya

Gejala penyakit batu ginjal

Berikut beberapa gejala yang akan dialami penderita batu ginjal:

Baca juga: Waspada, Ini 6 Faktor yang Meningkatkan Risiko Batu Ginjal

 

Faktor risiko batu ginjal

Orang dengan kondisi berikut berisiko tinggi mengalami batu ginjal:

  • Laki-laki berisiko terkena batu ginjal sekitar 19 persen, sementara perempuan hanya 9 persen.
  • Keluarga atau riwayat memiliki batu ginjal.
  • Sering dehidrasi karena keringat berlebihan atau tidak minum cukup air.
  • Konsumsi makanan tinggi protein, garam, atau gula.
  • Obesitas.
  • Menderita penyakit atau melalui operasi pencernaan.
  • Kondisi medis lainnya, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti vitamin C, suplemen makanan, obat pencahar, dan obat-obatan untuk mengobati migrain atau depresi.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Batu Ginjal secara Alami

Pengobatan batu ginjal

Pengobatan yang dijalani tergantung kondisi batu ginjal dalam tubuh.

Penderita batu ginjal kecil tidak memerlukan perawatan khusus. Cukup dengan minum sebanyak 2 hingga 3 liter air per hari, konsumsi obat pereda nyeri, dan terapi medis.

Batu ginjal yang terlalu besar membutuhkan metode khusus untuk mengatasinya.

Beberapa cara yang dilakukan seperti menggunakan gelombang suara untuk memecah batu atau operasi pengangkatan batu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi