Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Mengenang Jasa-jasa Maladi

Baca di App
Lihat Foto
Dok. KOMPAS
Bung Karno menjelaskan mengenai kompleks Asian Games kepada tamu negara didampingi Menteri Olahraga R Maladi, tahun 1960-an.
Editor: Sandro Gatra

DI DALAM lembaran sejarah Republik Indonesia, nama Maladi tercatat dengan tinta emas sebagai Menteri Olahraga pertama, bahkan satu-satunya sepanjang sejarah kabinet Republik Indonesia yang juga sebagai olahragawan.

Maladi adalah penjaga gawang tim nasional sepakbola Indonesia.

Putra terbaik Indonesia kelahiran Surakarta itu juga merupakan tokoh wartawan RRI yang pertama memberitakan perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari rongrongan angkara murka kolonialisme Belanda dan sekutunya.

Namun sebagai seorang pembelajar dan pengajar musik, saya pribadi lebih mengenal dan mengenang pak Maladi sebagai seorang penggubah lagu Indonesia yang dalam keagungan setara dengan Ismail Marzuki, Gesang, WR Supratman, dan L. Manik.

Siapa tidak kenal lagu Di Bawah Sinar Bulan Purnama yang nota bene merupakan lagu favorit pak Harto?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun tidak banyak yang tahu bahwa lagu dengan melodi maha indah tersebut adalah ciptaan Maladi. Bahkan lagu Nyiur Hijau yang merdu mengalun menggetar sukma itu ternyata juga merupakan gubahan Maladi.

Lagu yang kerap diangkat sebagai lagu wajib Bintang Radio saat sayembara seriosa, yaitu Di Sela-Sela Rumput Hijau juga merupakan garapan Maladi.

Bagi saya pribadi, lagu dengan untaian nada dan lirik terindah yang pernah dibuat oleh manusia adalah Rangkaian Melati yang juga merupakan kreasi Maladi.

Tatkala sedang belajar dan mengajar seni musik di Jerman, melalui kakak kandung saya Paulus Hendrata, saya memperoleh manuskrip asli lagu-lagu ciptaan pak Maladi.

Ketika saya menampilkan aransemen lagu-lagu komposisi Maladi pada pianoforte, para guru besar komposisi musik saya di Jerman terkagum-kagum atas mahakarya Maladi.

Menurut mereka, dalam mutu estetikal berdiri sama tinggi duduk sama rendah dengan para Lieder mahakarya Schubert, Schumann, Brahms, Wolf.

Bahkan de facto Maladi lebih unggul dalam mampu mandiri menggubah lirik untuk lagu-lagu ciptaan dirinya sendiri.

Maladi yang serba bisa itu benar-benar merupakan tokoh Renaissance Nusantara abad XX.

Menurut keyakinan saya, setelah Ismail Marzuki resmi dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional yang berjasa dalam menciptakan mahakarya seni musik, maka Maladi juga layak diangkat menjadi Pahlawan Nasional atas jasa-jasa di bidang musik sebagai pencipta lagu, olahraga sebagai penjaga gawang timnas sepakbola Indonesia, kepemerintahan sebagai Menteri Olahraga pertama sekaligus sebagai jurnalis perjuangan RRI.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi