Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helikopter Wisata Jatuh di Dekat Gunung Everest, Pilot dan Semua Penumpang Ditemukan Tewas

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Pixabay/Simon
Ilustrasi Gunung Everest, puncak tertinggi di Benua Asia.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Sebuah helikopter jatuh saat melakukan perjalanan wisata di atas Gunung Everest pada Selasa (11/7/2023).

Menurut para pejabat lokal di Nepal, semua penumpang helikopter yang berjumlah enam orang dinyatakan tewas dalam peristiwa tersebut.

Pihak berwenang Nepal mengatakan bahwa helikopter tersebut jatuh di daerah Lamajura dan tim penyelamat telah menemukan mayat keenam penumpangnya.

Otoritas Penerbangan Sipil Nepal mengatakan, kelima turis tersebut adalah warga negara Meksiko, yang terdiri dari dua laki-laki dan 3 perempuan.

Sedangkan pilot yang menjalankan helikopter tersebut adalah warga negara Nepal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Donald Trump Jual Helikopter Pribadi, Berapa Harganya?

Keenam korban tewas diterbangkan ke Rumah Sakit Pendidikan T.U. di Kathmandu untuk diautopsi.

"Keenam jenazah telah ditemukan dan dibawa ke Kathmandu," kata Pratap Babu Tiwari, manajer umum bandara internasional Tribhuvan, dilansir dari .

Sementara itu, terkait dengan penyebab kecelakaan helikopter masih belum diketahui dengan jelas.

Lantas, bagaimana kronologi kejadiannya?

Baca juga: Aksi Heroik Seorang Sherpa Selamatkan Pendaki Malaysia dari Zona Kematian Everest

Kronologi kejadian

Helikopter yang jatuh di pegunungan Everest tersebut dioperasikan oleh Manang Air.

Menurut beberapa pernyataan dari Otoritas Penerbangan Sipil negara itu, helikopter lepas landas setelah pukul 10.00 pagi waktu setempat.

Setelah itu, helikopter mulai kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara dalam beberapa menit.

Helikopter tersebut menuju Kathmandu, ibu kota Nepal, dari Surke, sebuah kota kecil di wilayah terpencil dekat Gunung Everest.

"Cuaca saat itu tidak buruk. Sekarang kami tidak bisa mengatakan apa yang menyebabkan kecelakaan itu. Itu harus diselidiki," kata Raju Neupane, juru bicara Manang Air dikutip dari New York Times.

Sementara itu, juru bicara otoritas penerbangan Nepal Pratap Tiwari mengatakan, dua helikopter dari Altitude Air, sebuah perusahaan penerbangan carter, telah dikerahkan untuk melakukan operasi penyelamatan.

Kendati demikian, kedua helikopter tersebut tidak dapat mendarat langsung di lokasi kecelakaan karena kondisi "cuaca buruk".

Baca juga: 10 Kecelakaan Helikopter Terburuk di Dunia

Identitas korban 

Manang Air menyediakan tur udara di daerah tersebut yang dapat disesuaikan untuk klien pribadi.

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan mengidentifikasi pilot helikopter tersebut sebagai Chet B. Gurung dan berusia 55 tahun.

Dia memiliki lebih dari 7.000 jam terbang dan sudah bekerja dengan Manang Air sejak 2014.

Pada Selasa (11/7/2023) malam, otoritas penerbangan Nepal mengidentifikasi kelima penumpang sebagai Fernando Sifuentes, Ismael Rincon, Abric Gonzalez, Luz Gonzalez Olacio, dan Maria Jose Sifuentes.

Baca juga: Fakta dan Kronologi Helikopter Polri Jatuh di Bangka Belitung

Terkait dengan peristiwa tersebut, perusahaan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga penumpang dan mengatakan bahwa mereka akan terus bekerja sama dan memberikan informasi kepada pihak berwenang setempat.

Sebagai informasi, kecelakaan helikopter tersebut merupakan bencana penerbangan terburuk di Nepal sejak Januari, ketika 72 orang, termasuk dua warga Amerika dan dua penduduk tetap AS, tewas dalam kecelakaan pesawat penumpang Yeti Airlines.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi