KOMPAS.com - Harapan berumur panjang bisa dicapai dengan memperhatikan pola makan.
Dikutip dari Jpost, studi yang diterbitkan dalam jurnal Plos Medicine menemukan bahwa pola makan yang sehat dapat memperpanjang harapan hidup orang dewasa paruh baya selama 6-7 tahun lebih lama.
Sementara pada orang dewasa yang masih terhitung cukup muda, pola makan sehat bisa meningkatkan harapan hidup hingga 10 tahun.
Temuan itu diperoleh dari data sejumlah studi yang meneliti tentang keterkaitan nutrisi dengan umur panjang.
Hasilnya, peningkatan harapan hidup berkaitan erat dengan perubahan pola makan, terutama ketika mengonsumsi beberapa jenis makanan.
Baca juga: 7 Jenis Olahraga yang Bisa Memperpanjang Umur, Apa Saja?
Baca juga: Tanda-tanda Kemungkinan Seseorang Berumur Panjang
Makanan yang memperpanjang umur
Berdasarkan penelitian, pola makan yang optimal meliputi kacang-kacangan dan biji-bijian bisa meningkatkan harapan hidup seseorang.
Sebaliknya, konsumsi daging merah olahan justru bisa memperpendek umur seseorang.
Penelitian menunjukkan, kebiasaan makan makanan sehat dapat meningkatkan angka harapan hidup lebih dari satu dekade, baik untuk wanita dan pria di Amerika Serikat, China, dan Eropa.
Hal serupa disampaikan oleh ahli diet Anant Vinjamoori.
"Diet yang kaya makanan nabati, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan berkaitan dengan masa hidup yang lebih lama dan lebih sehat," ucapnya, dikutip dari Eat This Not That.
Baca juga: Mana yang Lebih Berumur Panjang? Si Pemakan Daging atau Si Vegetarian?
Berikut 7 jenis makanan yang bisa membantu memperpanjang umur seseorang, di antaranya:
1. Kacang-kacangan
Konsumsi kacang-kacangan mampu meningkatkan umur panjang seseorang, baik itu kacang almond, kacang tanah, hazelnut, maupun pistachio.
Kacang-kacangan tersebut kaya lemak tak jenuh, serat, antioksidan, vitamin, dan mineral yang secara kolektif bisa meningkatkan kesehatan jantung.
Tak hanya itu, konsumsi kacang-kacangan juga bisa membantu mengontrol berat badan dan membantu kemungkinan umur panjang.
Rempah berwarna kuning, kunyit mengandung kurkumin, senyawa bioaktif yang bersifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat.
Kandungan tersebut mampu mengangkat peradangan kronis yang menajdi salah satu faktor penting pada penyakit yang menyerang penuaan.
Studi pada 2021 mengungkap, kandungan kurkumin pada kunyit berkaitan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
Baca juga: Jangan Salah, Ini Beda Jahe, Kunyit, Laos, dan Kencur
3. Extra virgin olive oilTak hanya kunyit, extra virgin olive oil juga mengandung antioksidan yang tinggi dan lemak sehat.
Studi pada 2022 dalam Journal of American College of Cardiology mengungkap, seseorang yang mengonsumsi setengah sendok makan extra virgin olive oil per hari dapat menurunkan risiko kematian hingga 19 persen.
Extra virgin olive oil juga mampu menurunkan risiko kematian akibat penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer hingga 29 persen lebih rendah.
4. Teh hijauMinuman teh hijau menjadi salah satu minuman yang kerap dikonsumsi di Jepang, negara yang memiliki angka harapan hidup yang tinggi.
Teh hijau mengandung quercetin, flavonoid yang bersifat antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker.
Penelitian pada 2022 menunjukkan, quercetin dapat menghilangkan sel tua yang berkontribusi pada proses penuaan.
Quercetin juga diyakini mampu mengaktifkan gen SIRT1 yang bermanfaat pada peningkatan umur panjang, kemapuan tubuh untuk memperbaiki DNA, dan pembatasan kalori.
Baca juga: 11 Cara Ampuh dan Mudah Mencegah Penuaan Dini
5. Bawang
Bawang juga mengandung quercetin dan kaya akan antioksidan yang mencegah penuaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Molekul 2022 dalam Journal of Clinical Biochemistry and Nutrition mengamati bahwa bawang mampu meningkatkan fungsi kognitif.
6. Biji-bijianKonsumsi biji-bijian sebanyak 2,4 ons per hari memiliki risiko kematian dini yang lebih rendah dibanding mereka yang tidak mengonsumsinya.
Studi yang diterbitkan pada 2016 menunjukkan, konsumsi biji-bijian sebanyak 2,4 ons per setara dengan 1,5 potong roti gandum.
7. Buah beriBuah beri mengandung antioksidan yang disebut flavonoid.
Penelitian dalam British Journal of Nutrition menemukan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung flavonoid, termasuk blueberi, stroberi, dan anggur merah menurunkan risiko kematian.
Baca juga: 5 Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan, Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.